AP
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH
-- Sebuah kebiasaan yang indah penduduk Makkah dikenal dengan sebutan
Makkawis, tradisi nenek moyang untuk menunjukkan keramahan pada seluruh
tamu di kota suci. Makkawis membuat masyarakat Mekah saling berlomba
untuk melayani tamu-tamu mereka dengan ramah, terutama selama bulan
puasa Ramadhan.
Banyak masyarakat Mekah dengan senang hati, bahkan memohon para
tamu untuk menerima pemberian mereka, khususnya makanan untuk berbuka
puasa. Itu bertujuan mendapatkan pahala dari Allah dan melestarikan
tradisi yang telah ada selama berabad-abad lamanya.
Dilansir dari Al-Arabiya News, Selasa (15/7), penduduk
Mekah menyediakan makanan-makanan untuk berbuka puasa di masjid, plasa
masjid, pusat kota, hingga jalan-jalan utama di berbagai belahan
wilayah Mekah, termasuk lampu merah dan temat para peziarah berkumpul.
Di sebuah masjid di perumahan al-Shuqiyyah misalnya, penduduk
lokal bernama Khaled Bashaddadh mengatakan warga di lingkungan tempat
tinggalnya akan membawa makanan berbuka puasa ke masjid setiap hari
sebelum matahari terbenam.
Banyak juga warga tak mampu menerima sumbangan berupa barang dan
uang tunai di masjid-masjid di seluruh kota suci. Bashaddadh mengatakan
dia tidak akan menerima sumbangan uang tunai, namun hanya berupa
makanan berbuka puasa di masjid dekat rumahnya. Dia mengatakan hal
tersebut kepada dermawan yang memberinya sekarton paket makanan berupa
air, buah, kurma, dan yogurt.
"Warga juga memberiku makanan restoran yang disertakan dalam paket makanan," kata Bashaddadh.
Khaled Banamah mengatakan ia mewarisi kebiasaan menyediakan
makanan buka puasa dari ayah dan kakeknya. Sekitar 15 menit sebelum
berbuka puasa, ia akan menyiapkan gelas plastik, piring kecil, hingga
serbet dalam jumlah besar. "Ketika adzan maghrib, aku mengisi gelas dan
piring itu engan air zam-zam dan makanan," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar