Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada
dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh)
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah
bagi ALLAH. (QS. Al-Hadiid [57]: 22)
Segala sesuatu yang ada di dunia ini telah ditentukan, dan semua yang akan dan telah terjadi, telah ditetapkan. Ujian, cobaan, nikmat.. semuanya telah ditetapkan oleh-NYA. Keyakinan seperti ini yang semestinya kita tanamkan pada diri dan hati kita, agar kita berhenti bertanya dan protes kepada ALLAH SWT. Jika keyakinan seperti ini telah kuat tertanam dalam hati dan jiwa kita, insya ALLAH.. hal tersebut dapat menenangkan hati dan menghindarkan kita dari depresi, stress, putus asa dan tekanan bathin lainnya ketika apa yang kita inginkan dan cita-citakan gak tercapai. Dan pada akhirnya keyakinan tersebut akan mengubah ujian dan cobaan menjadi sebuah anugerah..
Segala sesuatu yang ada di dunia ini telah ditentukan, dan semua yang akan dan telah terjadi, telah ditetapkan. Ujian, cobaan, nikmat.. semuanya telah ditetapkan oleh-NYA. Keyakinan seperti ini yang semestinya kita tanamkan pada diri dan hati kita, agar kita berhenti bertanya dan protes kepada ALLAH SWT. Jika keyakinan seperti ini telah kuat tertanam dalam hati dan jiwa kita, insya ALLAH.. hal tersebut dapat menenangkan hati dan menghindarkan kita dari depresi, stress, putus asa dan tekanan bathin lainnya ketika apa yang kita inginkan dan cita-citakan gak tercapai. Dan pada akhirnya keyakinan tersebut akan mengubah ujian dan cobaan menjadi sebuah anugerah..
Aidh al-Qarni mengatakan bahwa salah satu sifat orang-orang mukmin yang
paling agung adalah perasaan tenang ketika tertimpa musibah, dan
menyerahkan segala yang menimpa dirinya kepada ALLAH, bertawakkal
kepada-NYA, percaya akan janji-NYA, berbaik sangka terhadap-NYA dan
menunggu jalan keluar yang diberikan oleh-NYA. Itu semua merupakan buah
keimanan yang paling besar dan paling berharga.
Tugas kita sebagai seorang hamba adalah menerima apa yang telah ditetapkan ALLAH tersebut dengan hati yang lapang, ridho dan ikhlas. Yakinilah bahwa di balik semua itu ada hikmah yang bisa kita petik. Ujian dan cobaan akan mendekatkan diri kita dengan ALLAH SWT, akan mengajarkan diri kita bagaimana berdo’a, akan menghilangkan kesombongan, ujub dan rasa bangga berlebihan pada diri kita. Dan ujian akan mengantarkan kita untuk merasakan cinta-NYA ALLAH, karena ALLAH mengajarkan cinta-NYA melalui ujian dan cobaan. Tersenyumlah.. karena ALLAH SWT masih mau ‘menegur’ kita, berbahagialah.. karena DIA masih mau mencintai kita
*tulisan ini gak bermaksud untuk menggurui, tetapi untuk menasehati diri saya sendiri, jika pembaca ada yang merasa mendapatkan pencerahan dari tulisan ini.. alhamdulillah, itu terjadi karena kehendak ALLAH Azza Wa Jalla
Tugas kita sebagai seorang hamba adalah menerima apa yang telah ditetapkan ALLAH tersebut dengan hati yang lapang, ridho dan ikhlas. Yakinilah bahwa di balik semua itu ada hikmah yang bisa kita petik. Ujian dan cobaan akan mendekatkan diri kita dengan ALLAH SWT, akan mengajarkan diri kita bagaimana berdo’a, akan menghilangkan kesombongan, ujub dan rasa bangga berlebihan pada diri kita. Dan ujian akan mengantarkan kita untuk merasakan cinta-NYA ALLAH, karena ALLAH mengajarkan cinta-NYA melalui ujian dan cobaan. Tersenyumlah.. karena ALLAH SWT masih mau ‘menegur’ kita, berbahagialah.. karena DIA masih mau mencintai kita
*tulisan ini gak bermaksud untuk menggurui, tetapi untuk menasehati diri saya sendiri, jika pembaca ada yang merasa mendapatkan pencerahan dari tulisan ini.. alhamdulillah, itu terjadi karena kehendak ALLAH Azza Wa Jalla
Tidak ada komentar:
Posting Komentar