REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: KH Didin Hafidhuddin
Sebagaimana telah sama-sama kita ketahui, salah satu adab dan akhlak berpuasa adalah melaksanakan sahur.
Sebagaimana telah sama-sama kita ketahui, salah satu adab dan akhlak berpuasa adalah melaksanakan sahur.
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Anas, Rasulullah SAW bersabda : "Sahurlah kamu sekalian, karena sahur itu mengandung keberkahan."
Keberkahan yang dimaksud, di samping menyebabkan kekuatan dalam puasa, menguatkan motivasi dalam melaksanakan ibadah puasa, juga mengandung pahala karena mengikuti Sunnah Rasulullah SAW.
Sesungguhnya sahur itu
memiliki tiga makna yang berkaitan satu dengan yang lainnya dan
ketiga-tiganya mengandung kebaikan dan keberkahan. Keberkahan yang dimaksud, di samping menyebabkan kekuatan dalam puasa, menguatkan motivasi dalam melaksanakan ibadah puasa, juga mengandung pahala karena mengikuti Sunnah Rasulullah SAW.
Pertama, sahur dalam pengertian makan dan makanan yang disajikan waktu sahur karena akan melaksanakan ibadah puasa pada esok harinya, sebagaimana dikemukakan dalam hadits tersebut di atas.
Juga hadits riwayat Imam Nasai dari Miqdam bin Ma'di Kariba, Rasulullah saw bersabda: "Hendaknya kalian makan sahur, karena sesunguhnya hal ini adalah hidangan yang penuh dengan keberkahan."
Kedua, sahur dalam pengertian waktu yang sangat berharga dan bernilai tinggi dalam pandangan Allah dan Rasul-Nya.
Waktu mustajab terhadap setiap doa dan permohonan serta
istighfar yang diucapkan dengan lisan yang keluar dari sanubari yang
dalam, penuh dengan penghayatan.
Waktu sahur adalah waktu turunnya rahmat, cinta, kasih sayang, dan ampunan dari Allah SWT. Langit pun terbuka, tidak ada hijab atau penghalang antara hamba yang berdoa dan merintih dengan Allah SWT, Dzat yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Mendengar.
Bahkan juga pada waktu sahur sangat dianjurkan melaksanakan shalat tahajjud, mengikuti sunnah Rasul dan mengikuti tradisi salafus salih.
Ketiga, sahur dalam pengertian amal baik yang dilakukan pada waktu tersebut, seperti doa dan istighfar. Kedua amalan ini sangat baik dilakukan pada waktu sahur tersebut, bahkan dijadikan salah satu ciri utama orang yang akan meraih kesuksesan dan kebahagiaan yang hakiki, dunia dan akhirat.
Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam QS Ali Imran 17: "(Orang yang akan mendapat nikmat surga) adalah orang orang yang shabar, orang yang benar/jujur, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sahur"
Mari kita pergunakan waktu sahur yang sangat agung dan mulia ini, di samping untuk makan sahur, berdoa berdzikir dan istighfar juga untuk melaksanakan shalat tahajjud dan ibadah-ibadah lainnya. Semoga keberkahan dari Allah SWT terlimpah dan tercurah pada kita semua. Wallahu 'Alam bi Ash shawab
Waktu sahur adalah waktu turunnya rahmat, cinta, kasih sayang, dan ampunan dari Allah SWT. Langit pun terbuka, tidak ada hijab atau penghalang antara hamba yang berdoa dan merintih dengan Allah SWT, Dzat yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Mendengar.
Bahkan juga pada waktu sahur sangat dianjurkan melaksanakan shalat tahajjud, mengikuti sunnah Rasul dan mengikuti tradisi salafus salih.
Ketiga, sahur dalam pengertian amal baik yang dilakukan pada waktu tersebut, seperti doa dan istighfar. Kedua amalan ini sangat baik dilakukan pada waktu sahur tersebut, bahkan dijadikan salah satu ciri utama orang yang akan meraih kesuksesan dan kebahagiaan yang hakiki, dunia dan akhirat.
Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam QS Ali Imran 17: "(Orang yang akan mendapat nikmat surga) adalah orang orang yang shabar, orang yang benar/jujur, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sahur"
Mari kita pergunakan waktu sahur yang sangat agung dan mulia ini, di samping untuk makan sahur, berdoa berdzikir dan istighfar juga untuk melaksanakan shalat tahajjud dan ibadah-ibadah lainnya. Semoga keberkahan dari Allah SWT terlimpah dan tercurah pada kita semua. Wallahu 'Alam bi Ash shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar