Selasa, 15 Juli 2014

Sulaiman Al Rajhi, Miliarder yang Pilih Hidup Miskin Biar Tenang

Jika kebanyakan orang bekerja keras mencari uang agar menjadi kaya raya, salah satu miliarder terkaya di dunia ini justru susah payah mengumpulkan harta untuk hidup miskin. Adalah Sulaiman Al Rajhi, salah satu orang terkaya di dunia yang memilih menyumbangkan seluruh hartanya termasuk uang tunai, saham dan propertinya.
Meski demikian, dia tercatat sebagai salah satu orang terkaya di dunia dan sukses mencetak uang hingga US$ 6 miliar atau Rp 73,16 triliun (kurs: Rp 12.193 per dolar AS) dari industri perbankan yang dipimpinnya. Di usianya yang ke-93 tahun, dia merasa harta dan kekayaan bukanlah hal yang penting.

Padahal, dia pernah jatuh miskin sebanyak dua kali dalam hidupnya. Uniknya, sekarang saat dia telah memiliki semua yang dikejarnya, Al Rajhi melepaskan semua hartanya begitu saja.
Diakuinya berbeda dengan kondisi melarat sebelumnya, kemiskinan yang menimpanya kali ini disertai rasa bahagia, tenang dan damai. Bagi pria yang hanya lulus Sekolah Dasar (SD) ini, seluruh kekayaan yang dimiliki manusia hanyalah titipan Tuhan semata.
Mengapa pria tua kaya raya ini rela melepas semua hartanya dan senang hidup miskin? Berikut kisah unik kehidupan Sulaiman Al Rajhi seperti dikutip dari Forbes, Al Rajhi Bank, Arab News, dan sejumlah sumber lainnya, Kamis (9/1/2014):
- Seluk beluk kehidupan dan bisnis Al Rajhi di masa muda
Pria bernama lengkap Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi ini lahir di Jeddah, pada 1920. Dia tidak lahir dari keluarga kaya yang membuatnya hanya mampu belajar hingga jenjang Sekolah Dasar.
Setelah itu, kondisi penuh kemiskinan membuat dia bersama dua saudara laki-lakinya berjuang sekuat tenaga mencetak pundi-pundi uang. Bersama dua saudara kandungnya tersebut, Al Rajhi berhasil mendirikan bank syariah terbesar di dunia, Al Rajhi Bank.
Dari industri perbankan dan sejumlah perusahaan yang didirikannya, Al Rajhi juga aktif berinvestasi di bursa saham Arab Saudi. Dia berhasil meyakinkan perbankan di wilayah Eropa dan Amerika untuk ikut bekerja sama di bidang perbankan syariah dan terus berhasil menambah jumlah kekayaannya.
- Konglomerat yang pilih hidup miskin tanpa uang
Sulaiman Al Rajhi merupakan miliarder yang terkenal pemurah dan sangat memegang teguh ajaran-ajaran Islam. Kemurahan hatinya membuat miliarder yang satu ini tampak sangat unik.
Uniknya, di saat para konglomerat lain berlomba-lomba menumpuk kekayaan, pria berusia 93 tahun ini justru melimpahkan seluruh harta kekayaan yang dia miliki pada anak-anaknya. Hingga saat ini, Al Rajhi tidak memiliki uang tunai, properti atau saham-saham yang biasa menghiasi kehidupannya.
Harta yang dia sisakan untuk hidupnya hanyalah pakaian yang sehari-hari dikenakannya. Semasa hidupnya dia pernah dua kali merasakan hidup melarat tanpa uang sedikitpun. Kondisi itu membuatnya sangat paham mengenai hal sekecil apapun tentang uang.
Berbeda dengan dulu, kemiskinan yang saat ini dialaminya justru disertai perasaan bahagia, tenang dan damai. Hidup miskin yang kini dijalaninya murni merupakan pilihan dan keputusannya sendiri.
- Alasan Al Rajhi memilih hidup miskin
Hanya satu alasan yang membuat Al Rajhi memutuskan untuk hidup miskin, sesuai dengan keyakinan yang dianutnya, seluruh kekayaan di muka bumi ini adalah milik Allah semata. Bagi Al Rajhi, manusia yang dipercaya untuk menjaganya dan tidak pantas merasa memilikinya.
Sementara alasan membagi hartanya sebelum dia tutup usia adalah guna meningkatkan rasa persaudaraan dan kasih sayang antar anak-anaknya. Menurut dia, keharmonisan keluarganya jauh lebih penting dibandingkan harta dan kekayaan.
Selain itu, dia juga tak mau menghabiskan masa tuanya hanya untuk mencari uang. Dia ingin menikmati waktu yang sangat berharga dalam hidupnya untuk hal-hal yang lebih berguna. Dia juga dengan aktif membagi setiap uang yang mengalir ke kantongnya untuk masyarakat yang lebih membutuhkan.
Uniknya, miliarder yang satu ini bekerja sekuat tenaga untuk keluar dari kemiskinan dan setelah kaya raya justru memilih menyumbangkan semua hartanya dan kembali hidup tanpa uang.
- Miliarder yang memiliki 23 anak
Tidak banyak yang menyebutkan berapa jumlah istri Al Rajhi, yang jelas, pria lanjut usia ini tercatat memiliki 23 anak. Dia sangat mencintai seluruh anak-anaknya dan selalu mendorong semua keturunannya untuk bekerja keras.
Al Rajhi sangat yakin bahwa untuk menjadi kaya raya setiap orang harus berusaha sekuat tenaga. Alasan dia membagi hartanya pada seluruh anaknya agar keturunannya tidak tinggal diam dan bekerja mengelolanya.
Dia juga tipikal ayah yang tidak mau bekerja seumur hidupnya hanya untuk menyuapi anak-anaknya. Menurut dia, seluruh keturunannya harus berusaha mengembangkan bisnis yang diwariskannya guna terus bertahan hidup.
Sejauh ini seluruh anaknya mengaku puas dengan keputusannya tersebut. Namun bukan hanya Al Rajhi yang memiliki banyak anak, saudara kandungnya, Saleh Al Rajhi bahkan memiliki 61 anak dari hubungan pernikahannya dengan tujuh wanita.
- Miliarder lulusan SD yang lebih suka bergaya hidup sederhana
Hingga menginjak usia 80-an tahun, Al Rajhi masih sangat aktif bekerja layaknya orang-orang berusia muda. Dia mulai menunaikan tugasnya sejak subuh hingga larut malam.
Semasa menjalani bisnisnya, dia tidak pernah memiliki pesawat pribadi dan selalu bepergian menggunakan kelas ekonomi. Menurut dia, Allah tidak menyukai umatnya yang angkuh dan bersikap secara berlebihan.
Uniknya, meski dia menumpang pesawat milik maskapainya sendiri, dia tetap mengeluarkan uang untuk membeli tiket layaknya penumpang lain. Tanpa pesawat pribadi sekalipun, lewat maskapainya dia tetap memiliki banyak pesawat komersial yang beroperasi atas namanya.
Bahkan semasa hidupnya, dia tak pernah keluar negeri dalam rangka berlibur. Al Rajhi lebih suka menikmati perjalanan melintasi gunung dibandingkan menikmati tempat wisata di tempat lain.
- Prestasi dan kehidupannya di hari tua
Sulaiman Al Rajhi merupakan salah satu miliarder tertua di dunia. Saat ini, dia telah berusia 93 tahun dan masih aktif mengurus lembaga amal yang didirikannya.
Setiap hari, pria lansia ini tak pernah terlihat berpangku tangan. Dia memusatkan konsentrasinya pada yayasan amal tersebut dan bepergian ke Riyadh, Qassim, Al-Jouf, dan Al-Laith untuk sekadar mengawasi jalannya badan amal yang dipimpinnya.
Semasa bergelut di dunia bisnis, dia memiliki peranan yang luar biasa dalam membangun bank syariah terbesar di dunia. Selain itu, dia juga terkenal sebagai konglomerat yang aktif memerangi kemiskinan hingga memperoleh penghargaan internasional bergengsi karena tindakannya tersebut.
Dia juga berhasil meyakinkan para pemimpin bank sentral dunia termasuk Bank of England, bahwa perbankan syariah mampu berperan sebagai penggerak perekonomian global.
[ Sumber - liputan6.com ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar