“Bukankah ketika kita
berbicara hijab, berarti kita berbicara kewajiban. Segala hal yang
hukumnya wajib di atur oleh syariat, peraturan tentang ketentuan dan
kriterianya sudah di jelaskan dalam al-qur’an dan hadits. Selain itu
kini dengan kehadiran model hijab yang bervariasi menjadikan wanita tak
lagi merasa ketinggalan jaman.”
Hijab (kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Pada
beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata “hijab”
lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim
(seperti jilbab). Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama. http://id.wikipedia.org/wiki/Hijab
Di era globalisasi ini hijab berkembang dengan pesat, dari berbagai
macam model dan variasi baik dari segi pemakaiannya maupun dari segi
model hijab tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa hijab memiliki daya
tarik yang cukup tinggi dikalangan wanita khususnya bagi para muslimah,
selain untuk menutup aurat sesuai syariat, hijab tersebut pun
mempercantik si pemakaianya. Inilah salah satu hal yang membuat para
wanita tertarik memakai hijab, dan hal tersebut pula yang menutup asumsi
bahwa orang yang memakai hijab itu mengurangi kecantikan wanita.
Padahal cantik dimata manusia itu belum tentu menjadi jaminan cantiknya
hati seseorang di mata penciptaNya.
Pertanda ini juga bisa memicu rasa percaya diri bagi para wanita yang
sudah lama menggunakan hijab maupun bagi pemula yang menggunakan hijab
untuk bisa tampil sama dengan masyarakat lainnya yang tidak memakai
hijab. Dan perlu diketahui bahwa Indonesia adalah negara dengan mode
hijab yang paling banyak di dunia, kini masyarakat dunia telah melirik
negeri kita dalam hal pakaian muslim khususnya hijab. Dengan begitu juga
dapat menumbuhkan kreatifitas serta inovasi-inovasi baru dalam diri
umat muslim itu sendiri. Adapun dampak negatif yang harus kita lihat,
semenjak munculnya hijab dan adanya rasa ingin tampil trend menyebabkan banyak sekali pakaian muslimah yang seharusnya berguna sebagai penutup aurat namun hanya sekedar fashion saja
dan berdampak pada filosofi yang terkandung dalam penggunaan hijab itu
sendiri tidak tepat sasarannya, seperti pentingnya menutup aurat,
pentingnya menjaga kehormatan dirinya dan akhirnya hijab yang mulanya
menjadi pencegah dari mata-mata nakal para lelaki, malah beralih fungsi
sebaliknya yakni wanita cenderung ingin dilihat. Sama hal nya seperti
wanita-wanita yang ingin dilihat keelokan dan keindahan yang ada pada
tubuhnya. Selain itu yang ditakutkan adalah ketika hijab menjauhkan diri
dari ke syar’ian kita berpakaian, yang di dapatkan hanyalah nilai
keindahannya saja dan tanpa ke syar’ian. Yang di maksud syar’i adalah
sesuai syariat islam yang sudah di atur dalam al-qur-an dan hadits.
Benar sekali Tuhan memang menyukai keindahan tapi Tuhan juga tidak
menyukai hal-hal yang berlebihan seperti hijab sekarang terlihat glamour dan hilanglah segi keislaman hijab tersebut. Dan perlu diketahui juga bahwa jika ingin terlihat modis
tapi syar’i hijab harus menutup dada bukan hanya sekedar di lilit
kesana kemari namun tak menutup dada sekalipun, juga karena memakai
hijab dengan niat menutup rambut, maka dari itu jangan memakai hijab
yang transparan, itu hanya menimbulkan dampak yang percuma bagi
seseorang yang memakai hijab namun rambutnya masih sangat tampak “Ujar
seorang mahasiswa.”
Hal penting bahwa sebenarnya hijab itu sendiri untuk memperindah diri
dan hati bukan malah memamerkan tubuh indah wanita, yang berniat untuk
berhijab sudah mengikuti apa yang di anjurkan namun tidak memahami
batasan-batasannya. Lantas dimana letak kesalahannya? Seolah-olah hijab
semakin tak terasa keislamannya. Lalu jika modifikasi hijab sudah tidak
ada lagi tertelan waktu, masihkah mau mengenakan hijab? Sebenarnya semua
kembali kepada diri sendiri, ketika kita menggunakan atau memutuskan
untuk mengenakan sesuatu itu tergantung dengan niat atau orientasi apa
saja yang membuat orang-orang mengenakan hijab. Maka dari itu jangan
hanya mengenakan hijab untuk mengikuti trend semata, namun kenali orientasi sebenarnya mengenakan hijab.
Orang yang mengenakan hijab tak harus lebih baik, banyak orang-orang
yang tidak mau mengenakan hijab dengan dalih “ingin membenahi diri
terlebih dahulu” padahal orang mengenakan hijab tak harus sempurna hati
dan tabiat, tapi mengenakan hijab atau jilbab, dan atau kerudung
sekalipun adalah bukti taat kepada Tuhan YME. Nah! Sekarang mari
intropeksi diri sebenarnya apa yang membuat kita tergerak untuk
berhijab, jika sudah benar niat nya, pertahankan terus hijabnya, dan
jika mengenakan hijab hanya mengikuti fashion saja maka dari itu ubahlah niatnya agar perubahan yang kita capai seharusnya mendapatkan pahala dan tak berbuah sia-sia.
Oleh: Munajah (Mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta. Program Study: Penerbitan smt 3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar