Minggu, 28 Februari 2016

Saat Rasulullah 'Tabayun' kepada Umar

Oleh Chandra Kurniawan
REPUBLIKA.CO.ID,''Siapa yang mengajarkan surah (Alquran) yang kamu baca ini?'' Umar bertanya kepada Hisyam. ''Rasulullah,'' jawab Hisyam.

Umar kaget dengan jawaban Hisyam, karena ia merasa, Rasulullah mengajarkannya bukan dengan bacaan seperti itu. Dengan tegas dan keras Umar berkata, ''Dusta kamu! Apa yang diajarkan Rasulullah SAW kepadaku berbeda dengan cara kamu membaca.''
Umar merasa marah dengan ulah Hisyam. Ia ingin membuktikan bahwa Hisyam bersalah. Umar menyeretnya menemui Rasulullah SAW. Setelah menghadap Rasulullah, Umar pun mengadu tentang perihal ini. Apa kata Rasulullah kepada Umar? Rasulullah SAW bersabda, ''Lepaskan dia, Umar! Bacalah, Hisyam!''
Dari sini Rasulullah menghendaki agar Umar melepaskan Hisyam dan menyuruh Hisyam untuk membaca Alquran. Rasulullah menyuruh Umar melepaskan Hisyam sebagai upaya agar Hisyam dapat menjawab dengan tenang tanpa tekanan.

Anak2 Forkarisma Sedang Menghafal Al-Qur'an



Rabu, 24 Februari 2016

Dikabulkan Doa, Lakukan Adab Ini

BERDOA merupakan perbuatan yang sangat disenangi oleh Allah SWT. Sebab, seseorang yang berdoa berarti ia menyadari bahwa dirinya hanyalah seorang hamba yang tak mampu berbuat apa-apa tanpa pertolongan Allah. Meski begitu, dalam berdoa juga ada adabnya lho! Jika kita bisa memenuhi adab-adab ini insya Allah doa yang kita pinta dikabulkan oleh Allah SWT. Lalu, apa saja adabnya?
1. Ikhlas karena Allah.
2. Memulai doa dengan pujian dan sanjungan kepada Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi SAW dan ditutup dengan shalawat itu pula.

Minggu, 21 Februari 2016

Inilah Menusia Yang Paling Berat Siksaannya Di Hari Kiamat

Reportase Terkini -  “Hannad menceritakan kepada kami, jarir memberitahukan kepada kami dari Manshur , dari Hilal bin Yasf, dari Ziyad bin Abu Ja’ad, dari Amr bin al-Haris bin al-Musthaliq, ia berkata, ‘Dikatakan bahwa manusia yang paling berat siksaannya adalah dua orang, yaitu seorang perempuan yang berduhaka kepada suaminya dan imam suatu kaum, tetapi mereka membencinya.” (HR. Tirmidzi).

Tiga hadits tersebut berisi peringatan keras bagi kaum perempuan, terutama para istri tentang bahaya durhaka kepada suami. Islam memandang penting ketaatan yang dilakukan oleh seorang istri kepada suaminya selama ia tidak memerintahkan hal-hal yang menyimpang dari syariat.

Wahai Perempuan, Mengapa Engkau Berpakaian Ketat? Bacalah Hadist ini !

Reportase Terkini - SAUDARIKU Mu’minah, semakin heran dan takjub oleh saudari Muslimah yang berpakaian ketat dan transparan dan tampil di hadapan para laki-laki asing manakala dia mengetahui ancaman Nabi SAW:
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua jenis manusia diantara penghuni neraka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. (Yang pertama adalah) wanita yang berpakaian tetapi telanjang, condong (pada ketidaktaan) dan mencondongkan orang lain, dikepalanya terdapat seperti punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak juga mencium bau surga meskipun wangi surga dapat tercium dari jarak sekian sekian,” (HR. Ahmad dan Muslim).
 

Minggu, 14 Februari 2016

Munculnya LGBT di Akhir Zaman telah Diprediksi oleh Nabi

 Tak ada satu pun perkara yang disebutkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam akan terjadi di masa depan melainkan pasti terjadi.
Syaikh Musthafa Muhammad Abu Al Mu’athi mengumpulkan puluhan peristiwa yang disabdakan Rasulullah akan terjadi di masa depan. Sekitar separuh dari peristiwa-peristiwa itu telah terjadi, menjadi bukti bahwa apa yang disabdakan Rasulullah pasti benar.
Misalnya sabda Rasulullah tentang apa yang akan dialami oleh para sahabat. Bahwa Umar bin Khattab akan mendapatkan Ilham. Bahwa Umar bin Khattab dan Utsman akan mati syahid sementara Abu Bakar akan masuk surga tanpa mati syahid. Dan beragam hadits lain yang kemudian terbukti, bahkan ketika Rasulullah masih hidup.

RENUNGAN PAGI

Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat,
ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah..
Aku melihat hidup teman2ku tak ada duka dan kepedihan,
Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri..
Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian,
Ternyata ia begitu menikmati badai hujan dlm kehidupannya..
Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna,
Ternyata ia hanya berbahagia menjadi apa adanya..
Aku melihat hidup tetanggaku beruntung,
Ternyata ia selalu tunduk pada Alloh untuk bergantung..
Setiap hari aku belajar memahami dan mengamati setiap hidup orang yang aku temui..
Ternyata aku yang kurang mensyukuri nikmatMu..
Bahwa di belahan dunia lain, masih ada yang belum seberuntung yang aku miliki saat ini....
Dan satu hal yang aku ketahui, bahwa Allohu Rabbi tak pernah mengurangi ketetapanNya.
Hanya aku lah yang masih saja mengkufuri nikmat suratan takdir Ilahi...
Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain..
Mungkin aku tak tahu dimana rezekiku.. Tapi rezekiku tahu dimana diriku..
Dari lautan biru, bumi dan gunung, Alloh Ta'ala telah memerintahkannya menuju kepadaku...
Alloh Ta'ala menjamin rezekiku, sejak 4 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku..
Amatlah keliru bila bertawakkal, rezeki dimaknai dari hasil bekerja..
Karena bekerja adalah ibadah, sedang rezeki itu urusan-Nya..
Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..
Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati..
Mereka lupa bahwa hakekat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya..
Rezeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, Allah menaruh sekehendak-Nya..
Diulang bolak balik 7x shafa dan marwah, tapi zamzam justru muncul dari kaki sang bayi, Ismail a.s.
Ikhtiar itu perbuatan.. Rezeki itu kejutan..
Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rezeki akan ditanya kelak..
"Darimana dan digunakan untuk apa"
Karena rezeki hanyalah "hak pakai", bukan "hak milik"...
Maka, aku tidak boleh merasa iri pada rezeki orang lain..
Bila aku iri pada rezeki orang, sudah seharusnya aku juga iri pada takdir kematiannya.... Astaghfirullaah...!!!
...untaian kalimat" ini sejujurnya ditujukan untuk diri saya sendiri, yg masih berupaya menata hati.

Selasa, 09 Februari 2016

14 Februari Dianggap Hari Keramat Asmara, Dasar Gila!

https://www.islampos.com
“HERAN sangat! Mengapa 14 Februari seolah dianggap hari yang keramat. Banyak muda-mudi saling ‘sengat’. Main ’embat’ pacar dan tidak punya lagi rasa hormat,” ujarmu dengan penuh nada semangat.
Mendengar itu aku hanya mampu menyimak tanpa mampu menjawab meski hanya sepenggal kalimat. Dalam hati aku juga sepakat, bahwa muda-mudi banyak yang seakan lupa kalau zina itu salah satu perbuatan laknat.
“Gara-gara cokelat, para gadis terpikat. Akhirnya obral aurat, padahal cokelat banyak dijual di Alfamart. Apa karena sudah terlampau miskin sangat. Hingga hanya untuk sebatang cokelat, rela diajak bermesum di sembarang tempat. Dasar bejat! [*]” Kembali dirimu memaparkan keanehan muda-mudi dengan penuh akurat, demikian pula wabah yang selama ini banyak kulihat.

Allah SWT Melaknat Dandanan Muslimah Seperti Ini

Tidak semua dandanan dan hiasan bagi suami itu halal, ada cara dandan yang haram dan bertentangan dengan Islam. Misalnya mengikuti cara berdandan wanita kafir yang tidak pernas shalat, wudhu, dan tidak menjalankan hukum syariat.Wanita muslimah yang menghormati dirinya sendiri pasti takkan sudi menyerupai wanita-wanita kafir dan fasik. Dia akan konsisten menjaga agama dan dirinya yang telah dimuliakan oleh Islam. Wanita muslimah wajahnya akan terlihat bersinar dengan air wudhu yang digunakannya untuk beribadah.

Senin, 08 Februari 2016

Kami Dengar dan Kami Taat

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Hafidz Muftisany

Inilah kisah keteladanan dari lelaki bernama Hudzaifah Ibnu Yaman. Salah satu fragmen dalam Perang Khandaq menjadikan kisahnya menjadi suar dalam Islam.

Kita paham bagaimana beratnya perang Khandaq. Rasulullah SAW dan para sahabat memainkan strategi defensif. Lewat peluh dan kepayahan mereka menggali parit. Kelaparan diatasi dengan ganjalan batu. Kaum Muslimin dikepung oleh pasukan aliansi Quraisy.

Selasa, 02 Februari 2016

Ilmuwan Menguak Fakta Al Quran Bahwa Semut Berbicara

Dalam sebuah cerita yang sangat Ajaib, yang tertuang dalam kitab suci Al-Quran tentang Nabi Sulaiman AS dan sekelompok semut, Quran menyatakan bahwa semut dapat berbicara satu sama lain.
Firman Allah Ta'ala:
"Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut; 'Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang kalian agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari'" (An Naml : 18)
Fakta Ajaib ini dinyatakan dalam Quran 1400 tahun yang lalu, dan secara mengagumkan, sangat sesuai dengan penemuan-penemuan ilmiah saat ini. Science Magazine yang terbit pada 6 Februari 2009 menuliskan sebuah hasil penelitian ilmiah terbaru yang menyatakan Semut dapat bersuara.


Wahai Suami, Ingin Rezeki dalam Rumah Tangga Bertambah, Lakukan Hal Ini

Anda, khususnya bagi para suami, pernahkah berharap rezeki bertambah dari apa yang ada saat ini?
Jika pernah terbetik harapan demikian, maka sudah pasti harus ada suatu perbuatan yang berbeda dari biasanya.
Karena tak mungkin mendapat hasil berbeda jika hanya terus-menerus melakukan hal yang sama.
Nah, berikut ini beberapa trik menambah rezeki dalam keuangan rumah tangga seperti dikuti dari The Vocket.com

Senin, 01 Februari 2016

Begini nih Tingkah Laku Anak2 Santri Al-Barkah klo Hbis Ngaji...Selalu semangat yah adik2




Mengapa Tak Ada yang Hafal Alkitab? Jawaban Pendeta Ini Jadi Senjata Makan Tuan

Dalam sebuah forum debat terbuka, seorang muslimah bertanya kepada pendeta yang menjadi narasumber, adakah orang yang hafal Alkitab sebagaimana banyak muslim yang hafal Al Qur’an?
Bukannya menyajikan fakta atau alasan rasional, jawaban pendeta tersebut justru terkesan merendahkan Al Qur’an. Ia menyebut Al Qur’an mudah dihafal karena sangat tipis.
“Di dunia ini tak mungkin ada orang yang hapal Alkitab di luar kepala. Sejenius apa pun orang itu, tidak mungkin baginya hapal Alkitab di luar kepala, sebab Alkitab itu adalah buku yang sangat tebal, jadi sulit untuk dihapal. Berbeda dengan Al Qur’an. Al Qur’an adalah buku yang sangat tipis, makanya mudah dihapal,” jawab pendeta bertitel doktor teologi itu.
Mendapati jawaban ini, H. Insan LS Mokoginta ‘merebut’ mic dari muslimah tersebut dan melanjutkan pertanyaan.