Rabu, 21 Juni 2017

MENANGISLAH....



*😭 Menangislah..*
Sebelum Ramadhan Pergi .....
Kita pernah berjanji mengkhatamkan Qur'an..
Setelah Ramadhan di akhir hitungan, kita tak jua beranjak dari juz awalan..

*😭 Menangislah..*
Sebelum Ramadhan Pergi ........
Kita pernah berjanji menyempurnakan qiyamullail yang bolong penuh tambalan..
Setelah Ramadhan di akhir hitungan, kita tak jua menyempurnakan bilangan..

*😭 Menangislah..*
Sebelum Ramadhan Pergi .........
Kita berdoa sejak Rajab dan Sya'ban agar disampaikan ke Ramadhan..
Setelah Ramadhan di akhir hitungan..
Ternyata masih juga tak bisa menahan dari kesia-siaan..
Ternyata masih juga tak bisa menambah ibadah sunnah..
Bahkan..
Hampir terlewat dari menunaikan yang wajib...

*😭 Menangislah wahai saudaraku.......*
Biar butir bening itu jadi saksi di yaumil akhir..
Bahwa ada satu hamba yang bodoh, lalai, sombong lagi terlena..
Sehingga Ramadhan yang mulia pun tersia-sia..

*😭 Menangislah..*
Dan tuntaskan semuanya malam ini..
atas i'tikaf yang belum juga kita kerjakan..
atas lembaran Qur'an yang menunggu dikhatamkan..
atas lembaran mata uang yang menunggu disalurkan..
atas sholat sunnah yang menunggu jadi amal tambahan..

*😭 Menangislah..*
Lebih keras lagi...
Karena Allah tidak menjanjikan apapun untuk Ramadhan tahun depan..
Apakah kita masih disertakan..
اعاده الله علينا و عليكم سنين بعد سنين مقبولين لا مطرودين مجتمعين لا متفرقين في خير ولطف وعافية برحمتك يا ارحم الراحمين
___
Ust Ahmad Ridwan, Lc., MA.
Ya Rabb.. Engkau maha penyayang, maka sayangilah kami, hambamu dengan Qur'an
Ya Rabb.. Engkau maha pengampun, maka ampunilah semua dosa kami, hambamu yg bodoh ini, yg mudah terlena dgn tempat persinggahan sementara ini (dunia)
Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa'fuanni..

Senin, 19 Juni 2017

Bukber (Buka Bareng) Anak2 Forkarisma 11 Juni 2017 M/16 Ramadhan 1439 H























Hakikat Ibadah Shaum

Oleh: Karman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbincangan ibadah shaum dalam Alquran terdapat dalam surah al-Baqarah [2]: 183-188. Dimulai dari perintah shaum (QS 2: 183) dan diakhiri dengan larangan memakan harta orang lain dengan cara bathil atau korupsi (QS 2: 188) sebagai atsar atau implikasi yang mesti ada dari orang yang shaum.

Ada yang menarik, di tengahtengah perbincangan ibadah shaum tiba-tiba ada ayat yang berbunyi, "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS 2: 186).

Kalau kita membaca sepintas ayat di atas, sepertinya tidak ada hubungannya dengan ibadah shaum, sebab tidak ada satu pun kata shaum atau yang berkaitan dengannya. Namun, jika dicermati lebih dalam, akan diketahui bahwa hubungan antara shaum dan kedekatan dengan Allah SWT sangat erat.

Ini Makna di Balik Nuzulul Quran

Oleh: Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Setiap Muslim wajib beriman kepada kitab-kitab Allah. Dan di antara kitab-kitab Allah yang mulia itu, hanya Alquranlah yang masih terpelihara keaslian dan kemurniannya, sesuai dengan janji Allah SWT (QS al-Hijr: 9).

Manusia hidup di muka bumi ba gaikan seorang musafir yang se dang mengembara, begitulah gambaran yang diberikan Nabi Muhammad SAW. Sebagai musafir, maka diperlukanlah sebuah guide book sebagai panduan agar manusia tidak tersesat dan bisa sampai di tempat tujuan akhir dengan selamat. Allah SWT telah memberikan sebuah kitab sebagai buku panduan perjalanan yang diturunkan melalui Malaikat Jibril AS kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Amiirussafar dari dunia menuju akhirat, yaitu Alquranul Karim.

Sebagai buku panduan, maka orang yang menggunakannya harus lah memanfaatkannya dengan penuh keyakinan tanpa ada keraguan. Oleh karena itu, Allah SWT menegaskan, "Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang yang bertakwa." (QS al-Baqarah: 2).

Rahasia Malam Seribu Bulan

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: Imam Nur Suharno
Ramadhan adalah bulan yang sarat keutamaan. Salah satu keutamaannya adalah adanya malam kemuliaan atau yang disebut dengan malam seribu bulan. Malam seribu bulan merupakan rahasia Allah SWT, hanya Dia yang mengetahui. Meski demikian, Nabi SAW memberikan isyarat terkait turunnya malam seribu bulan itu pada malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27, 29) di 10 hari terakhir Ramadhan.
Abu Hurairah RA meriwayatkan, "Rasulullah RA memberitahukan ka mi tentang Lailatul Qadar. Beliau ber kata, 'Ia ada pada bulan Ramadhan, di malam sepuluh terakhir, malam ke- 21, 23, 25, 27, 29, atau pada malam terakhir bulan Ramadhan. Barang siapa yang melaksanakan qiyam pada malamnya dengan keimanan dan selalu bermuhasabah, Allah SWT akan mengampuni dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.'"

Dalam hadis lain, Nabi SAW bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan." Lalu, beliau mendekat kan perkiraan itu dengan sabdanya, "Carilah Lailatul Qadar pada witir (hari ganjil) pada 10 terakhir di bulan Ramadhan." Kemudian, beliau lebih mendekatkan gambaran itu, "Barang siapa yang ingin mencarinya maka hendaklah ia mencarinya pada malam ke-27 di bulan Ramadhan."

Ada hikmah di balik rahasia turunnya malam seribu bulan. Pertama, agar kaum Muslimin terus giat dan sungguh-sungguh beribadah, tidak hanya beribadah pada hari-hari tertentu dan meninggalkan ibadah di hari-hari yang lain.

Kedua, memotivasi kaum Muslimin agar tetap semangat beribadah (istiqamah) sepanjang malam, bah kan sepanjang bulan Ramadhan. Ketiga, agar kaum Muslimin lebih memak si malkan pada 10 hari terakhir Ramadhan dengan tidak membedakan antara malam ganjil dan malam genap.

Dr Yusuf Qardhawi dalam bukunya, Fiqh Shiyam, menjelaskan, jika penen tuan Ramadhan berbeda antara satu negeri dan negeri yang lain, malam ganjil pada suatu negeri ter jadi pada malam genap di negeri yang lain, tindakan yang paling ihtiyath (hatihati) adalah mencari Lailatul Qadarnya pada setiap malam 10 hari ter akhir Ramadhan (al-asyrul awakhir).

Selain itu, kaum Muslimin hendaknya juga memperhatikan tanda-tanda turunnya malam seribu bulan tersebut. Rasulullah SAW bersabda, "Lailatul Qadar adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada hari itu bersinar kemerahan pucat." (HR Ibnu Khuzaimah).

Menjadi Manusia Ramadhan

Oleh: Rokhmin Dahuri
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada zaman Rasulullah SAW, ada satu peristiwa menarik saat Idul Fitri tiba. Seorang anak perempuan menangis dan Rasulullah menghampirinya. Kepada anak ini, baginda Nabi SAW bertanya, "Apa gerangan yang menyebabkan kamu menangis demikian?"
Anak itu menjawab bahwa ia baru saja kehilangan sang ayah. Sehingga, ia sangat bersedih menyaksikan keluarga lain yang ayah dan ibunya masih hidup tampak sangat bahagia menikmati suasana Idul Fitri. Seketika Rasulullah menghibur gadis cilik ini dengan sebuah pertanyaan indah.


"DIBALIK SEBUAH MASALAH"

Ada seorang pria...
Pak Karyo namanya

Ia Bekerja sebagai .... Penjaga sekolah ternama.

Pak Karyo ini.... BUTA HURUF
tapi.. sangat rajin... bersih bersih
dan... ramah terhadap semua murid murid.... Baik yg SD...
Yg SMP... sampai
yg SMA.....
bahkan dengan para orang Tua murid TK yg biasa menunggui di sekolah.... Pak karyo ... selalu menyapa dengan Santun.

Sudah lebih dari 30 tahun Dia bekerja di SEKOLAH itu.

Suatu hari ......
kepala sekolah itu digantikan dengan Kepala sekolah yg Baru
& menerapkan aturan baru.

Semua pekerja harus bisa membaca & menulis.

maka Pak Karyo penjaga yg buta huruf itupun, terpaksa tidak bisa bekerja lagi.

Awalnya, dia sangat sedih.
Dia tidak berani langsung pulang ke rumah memberitahu kan istrinya.

Pak Karyo duduk termenung ...... di depan gudang kosong.... Samping sekolah... bekas Kios (yg ditinggal mati pemilik nya)

Sambil ber DOA.... dan... Menangis.......
Tiba² muncullah ide untuk membuka kios jajan ... di kios kosong itu.

Tidak disangka sangka..... anak pemilik kios itu datang.... dan melihat Pak Karyo di dpn kios.

Kemudian Pak Karyo..... memberanikan diri.... menyampaikan keinginannya utk menyewa dan merawat.... Kios yg kosong... sambil di pakai untuk jualan jajanan.

Anak pemilik Kios itu dengan senang hati mengizinkan
Pak Karyo menempati kios kosong itu... bahkan diberikan harga sewa yg cukup murah.( karena kenal sekali dgn pak Karyo )

Kemudian Pak Karyo memulai membersihkan dan mengecat ulang kios ..... dan.... mulailah kios jajanan dibuka.....

tak disangka sangka... kios jajanan itu sangat diminati....
murid murid dan
para org Tua murid yg memang sdh pada kenal dgn Pak Karyo.

Pak Karyo melayani dgn baik dan sepenuh hati
Maka tak berapa lama....
Kios Jajan pak Karyo semangkin ramai dan banyak produsen jajanan yang menitipkan.. jajanan di kiosnya pak Karyo

 Akhirnya dari satu kios.... pak Karyo  membuka di tempat lain sampai jadi punya beberapa kios yg menyediakan aneka jajanan.

Kini Pak Karyo jadi seorang pengusaha yang sukses & kaya.

Suatu hari..,
pak Karyo pergi ke bank untuk membuka rekening, namun karena buta huruf, dia tidak bisa mengisi formulir dan karyawan bank yang membantunya berkata:
"Wah.., Bapak buta huruf saja bisa punya uang sebanyak ini, apalagi kalau bisa membaca & menulis, pasti lebih kaya lagi.."

Dengan tersenyum pak Karyo berkata:
"Kalau saya bisa membaca & menulis, saya tentu masih menjadi penjaga sekolah"

Apa yang merupakan musibah.., bisa saja menjadi BERKAH

Dibalik masalah.., pasti ada berkah...

Lakukan bagian kita... ikhtiar secara maksimal.., biarlah ALLAH melakukan bagianNYA...
Sekalipun se-olah² tiada pertolongan jalan keluar di dalam masalah dan pergumulan hidup kita.

MENGALIRLAH SEPERTI AIR MENGALIR. JANGAN BERONTAK MENYALAHKAN ALLAH.

Karena manusia hanya mengetahui apa yang di depan mata,
.......tetapi ......

ALLAH MAHA MENDENGAR DAN ALLAH TELAH MENYIAPKAN YANG LEBIH INDAH BAGI MEREKA YANG SELALU BERDOA KEPADA NYA

BERKAH... Tak selalu berupa emas.., intan permata.. atau uang banyak..,
bukan pula saat kita tinggal di rumah mewah & pergi bermobil.

Namun BERKAH adalah saat kita kuat dalam keadaan putus asa...

Mampu tetap bersyukur ketika tidak punya apa-apa...

Mampu tersenyum saat diremehkan...

Mampu tetap taat walau hidup teramat berat...

Jalani hidup ini karena mengharap Rahmat Allah

Selamat menjalankan ibadah puasa dan Selamat meraih ridho Allah SWT.

ALLAH MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG KEPADA HAMBANYA

Minggu, 18 Juni 2017

TUJUH INDIKATOR KEBAHAGIAAN, *MENURUT ALQUR'AN

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

1. QOLBUN SYAKIRUN
(Hati yg selalu bersyukur). Artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.
(QS 13:28, 2:152, 16:18, 34:14, 55:13, 14:7)

2. AL-AZWAJU SHALIHAH
(pasangan hidup yang sholeh). Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yg sholeh pula.
(QS 51:49, 17:32, 24:32, 24:26)

3. AL-AULADUL ABRAR
(anak yg sholeh/sholehah).
Do'a anak yg sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah SWT, berbahagialah orang tua yang memiliki anak sholeh/sholehah.
(QS 17:23, 31:14, 46:15, 29:8, 25:74)

4. AL-BAIATU SHOLIHAH
(lingkungan yg kondusif untuk iman kita).
Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang sholeh yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita salah.
(QS 4:69, 51:55, 26:214, 5:2)

5. AL-MALUL HALAL
(harta yang halal).
Bukan banyaknya harta tapi halalnya harta yang dimiliki. Harta yang halal akan menjauhkan setan dari hati. Hati menjadi bersih, suci dan kokoh sehingga memberi ketenangan dalam hidup. Berbahagialah orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.
(QS 2:267, 43:36-37, 2:269, 2:155)

6. TAFAKUH FID-DIEN
(semangat untuk memahami agama). Dengan belajar ilmu agama akan semakin cinta kepada agama dan semakin tinggi cintanya kepada Allah SWT dan Rasulnya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.
(QS 45:20, 3:138, 5:16, 4:174, 2:269)

7. UMUR YANG BAROKAH.
Artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Semakin tua semakin rindu untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Inilah semangat hidup orang2 yang barokah umurnya. (QS 2:96, 35:37, 36:68, 225).

اَلْحَمْدُاللّهِ رَ ب العَا لَمِيّنْ,

Wallahu A'llam Bishawab.

Mudah2an kita memiliki ke tujuh indikator tsb, Aamiin Allahumma Aamiin .

Semoga Bermanfaat

*BAGAIMANA UCAPAN IDUL FITRI* *YANG SESUAI SUNNAH ?*

Oleh : *Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A*.
Sehubungan dengan akan datangnya *Idul Fitri*, sering kita dengar tersebar ucapan:
*"MOHON MAAF LAHIR & BATHIN ”*
Seolah-olah saat *Idul Fitri* hanya khusus untuk minta maaf.
Sungguh sebuah kekeliruan, karena *Idul Fitri* bukanlah waktu khusus untuk saling maaf memaafkan.
Memaafkan bisa kapan saja tidak terpaku dihari *Idul Fitri...*
Demikian _*Rasulullah shallallahu alaihi wasallam*_ mengajarkan kita.
Tidak ada satu ayat _*Qur'an*_ ataupun suatu _*Hadits*_ yang menunjukan keharusan mengucapkan *“Mohon Maaf Lahir dan Batin”* disaat-saat *Idul Fitri.*
Satu lagi, saat *Idul Fitri,* yakni mengucapan :
*"MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN".*
Arti dari ucapan tersebut adalah :
*"Kita kembali dan meraih kemenangan”*
*KITA MAU KEMBALI KEMANA?*
Apa pada ketaatan atau kemaksiatan?
Meraih kemenangan?
Kemenangan apa?
Apakah kita menang melawan bulan *Ramadhan* sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan?
Satu hal lagi yang mestik dipahami, setiap kali ada yang mengucapkan
*“ Minal ‘Aidin wal Faizin ”*
Lantas diikuti dengan kalimat,
*“ Mohon Maaf Lahir dan Batin ”*.
Karena mungkin kita mengira artinya adalah kalimat selanjutnya.
Ini sungguh *KELIRU* luar biasa...
Coba saja sampaikan kalimat itu pada saudara-saudara seiman kita di *Pakistan, Turki, Saudi Arabia* atau negara-negara lain....
*PASTI PADA BINGUNG....*
Sebagaimana diterangkan di atas, dari sisi makna kalimat ini keliru sehingga sudah sepantasnya kita *HINDARI.*
Ucapan yang lebih baik dan dicontohkan langsung oleh para sahabat _*Rasulullah shallallahu alaihi wasallam*_ , yaitu :
*"TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM"*
(Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).
Jadi lebih baik, ucapan di SMS /BBM / WA,, kita :
*"Selamat Idul Fitri.*
*Taqobbalallahu minna wa minkum "*
*Barakallahu Fiikum*
Kewajiban kita hanya men-syiar kan selebihnya kembalikan kepada masing-masing.. Karena kita tdk bisa memberi hidayah kpd orang lain hanya *Allah* lah yg bisa memberi hidayah kepada hamba *NYA* yg *IA* kehendaki [⋅}
Semoga bermanfaat...

SABAR (Sahur Bersama) Anak2 FORKARISMA (17 Juni 2017 M/22 Ramadhan 1439 H)