Ditulis oleh Dewan Asatidz
|
Saudara-saudara seiman !!! Mari kita sambut bulan Ramadhan yang
penuh berkah mulai bulan Sya'ban ini. Kita persiapkan diri kita baik
fisik dan rohani untuk bulan yang penuh karunia tersebut.
Mempersiapkan
rohani kita adalah dengan mulai mempelajari hal-hal penting yang perlu
kita amalkan selama bulan tersebut. Kita buka kembali pelajaran
fiqhus-syiyam kita, yaitu fikih berpuasa yang benar dan sesuai ajaran.
Kita sadarkan diri dan kesadaran kita akan pentingnya bulan tersebut
bagi agama dan keimanan kita.
Secara fisik, kita juga harus mempersiapkan diri di bulan ini dengan
melatih diri memperbanyak ibadah dan khususnya puasa. Itulah salah satu
hikmah kita dianjurkan memperbanyak puasa pada bulan Sya'ban ini. Dan di
bulan Sya'ban ini juga ada malam nisfu sya'ban, yaitu malam pertengahan
bulan Sya'ban. Lepas dari kuat tidaknya dalil mengenai amalam pada
malam tersebut, namun malam itu bisa kita jadikan waktu pengingat
kembali akan persiapan-persiapan kita dalam menyambut bulan Ramadhan
yang penuh maghfirah. Berikut ini hadist-hadist seputar keutamaan bulan
Sys'ban semoga bisa kita baca dan amalkan: Dari Aisyah r.a. beliau
berkata:"Rasulullah s.a.w. berpuasa hingga kita mengatakan tidak pernah
tidak puasa, dan beliau berbuka (tidak puasa) hingga kita mengatakan
tidak puasa, tapi aku tidak pernah melihat beliau menyempurnakan puasa
satu bulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat
beliau memperbanyak puasa selain bulan Ramadhan kecuali pada bulan
Sya'ban". (h.r. Bukhari). Beliau juga bersabda:"Kerjakanlah ibadah apa
yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian
bosan".
Usamah bin Zaid bertanya kepada Rasulullah
s.a.w.:'Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu memperbanyak
berpuasa (selain Ramadhan) kecuali pada bulan Sya'ban? Rasulullah
s.a.w. menjawab:"Itu bulan dimana manusia banyak melupakannya antara
Rajab dan Ramadhan, di bulan itu perbuatan dan amal baik diangkat ke
Tuhan semesta alam, maka aku ingin ketika amalku diangkat, aku dalam
keadaan puasa". (h.r. Abu Dawud dan Nasa'i).
Dari A'isyah: "Suatu
malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku
menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku
gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah
usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?".
Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang
tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud
begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang
ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam
nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia
memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang
meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R.
Baihaqi) Menurut perawinya hadis ini mursal (ada rawi yang tidak sambung
ke Sahabat), namun cukup kuat.
Dalam hadis Ali, Rasulullah
bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan
puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia
pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan
Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi,
orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar
menyingsing." (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah).
Ulama
berpendapat bahwa hadis lemah dapat digunakan untuk Fadlail A'mal
(keutamaan amal). Walaupun hadis-hadis tersebut tidak sahih, namun
melihat dari hadis-hadis lain yang menunjukkan kautamaan bulan Sya'ban,
dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya'ban jelas mempunyai
keuatamana dibandingkan dengan malam-malam lainnya.
Bagaimana
merayakan malam Nisfu Sya'ban? Adalah dengan memperbanyak ibadah dan
salat malam dan dengan puasa. Adapun meramaikan malam Nisfu Sya'ban
dengan berlebih-lebihan seperti dengan salat malam berjamaah, Rasulullah
tidak pernah melakukannya. Sebagian umat Islam juga mengenang malam ini
sebagai malam diubahnya kiblat dari masjidil Aqsa ke arah Ka'bah.
Jadi
sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan cara
memperbanyak ibadah, salat, zikir membaca al-Qur'an, berdo'a dan
amal-amal salih lainnya. Wallahu a'lam |
Sumber : www.pesantrenvirtual.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar