Selama bulan puasa Ramadhan ini biasa banyak kita jumpai para
pedagang menjual berbagai jenis makan untuk berbuka puasa yang dapat
kita jumpai dipingir pingir jalan banyak makanan kahas indonesia yang
dapat kamu jumpai di sanah salah satunya adalah makanan berikut ini
yang bisa kamu temuka hanya di bulan puasa saja kamu mau tahu makanan
apa aja itu simak 10 Makanan Khas Indonesia Yang Ada Selama Bulan Puasa
Ramadhan berikut ini seperti dikutip dari memobee.com:
1. Kicak, Yogyakarta
Di kota keraton Yogyakarta, ada salah satu makanan yang sangat khas dan cukup populer di bulan Ramadhan. Ia adalah Kicak. Makanan khas ini hanya bisa dijumpai saat bulan puasa tiba. Biasanya menu makanan ini banyak dijajakan di daerah Kauman yang merupakan asal muasal makanan ini dibuat.
Makanan Kicak menggunakan bahan dasar beras ketan. Ketan
yang sudah ditanak kemudian dihaluskan sehingga mirip dengan jadah atau
gemblong. Kemudian dicampur kelapa parut dan potongan buah nangka
sebagai pelengkapnya. Rasa manis dan aroma wangi nangka membuat penganan
ini makin enak. Apalagi penyajiannya dibungkus dengan daun pisang.
Konon
Kicak mulai diperkenalkan pada pasar sore pertamakali digelar di Kauman
yaitu pada tahun 1970an. Jika Kicak saat ini dibuat menggunakan ketan,
maka di jaman dahulu, Kicak dibuat dari singkong yang diparut yang
dimasak dan dicampur dengan bahan-bahan lain.
2. Es Kopi Luwak, Lampung Barat
Lampung Barat memang dikenal sebagai daerah penghasil kopi Luwat paling bermutu, makanya tidak heran jika kopi ini menjadi minuman favorit masyarakatnya. Di bulan Ramadhan ini, es kopi luwak menjadi menjadi minuman khas yang disajikan saat berbuka puasa saat bulan Ramadhan.
Mereka
meyakini, meminum es kopi luwak dapat mengembalikan stamina setelah
melakukan ibadah puasa. Apalagi jika ditambahkan madu, rasa yang
dihasilkan pun dijamin akan lebih nikmat.
3. Mie Glosor, Bogor
Bukan laksa, toge goreng, atau asinan yang menjadi menu khas berbuka puasa di Bogor. Bagi daerah yang bertajuk kota hujan itu, ada satu panganan khas Ramadhan yang cukup populer di kalangan warganya, yakni mie glosor.
Dalam bahasa Sunda, mie glosor artinya mudah ditelan.
Sebab, mie berwarna kuning cerah itu memiliki tekstur kenyal yang memang
mudah untuk tertelan. Meski populer di Bogor, mie tersebut aslinya
berasal dari Sukabumi.
Biasanya saat Ramadhan tiba, para pedagang
mie glosor bakal kebanjiran pelanggan menjelang berbuka puasa yang
memang menjadi salah satu menu favorit untuk berbuka.
4. Pakat, Tapanuli
Masyarakat Tapanuli punya makanan khas untuk berbuka puasa yang jarang ditemui dibulan – bulan lainnya. Makanan ini terbuat dari rotan yang disebut sebagai pakat. Pakat itulah makanan khas yang hanya dapat Anda jumpai di kota Medan selama bulan Ramadhan.
Makanan ini berasal
dari rotan. Namun tentu saja bukan rotan yang biasa Anda lihat untuk
membuat anyaman, karena rotan yang digunakan di sini adalah rota yang
berusia muda. Untuk membuat pakat terbilang sederhana, rotan – rotan
muda yang telah dipotong – potong ukuran 1 centimeter dibakar diatas
tungku selama sekitar 1 jam. Setelah dipastikan masak, rotan muda
dikupas dan diambil bagian dalamnya berwarna putih. Daging rotan
kemudian dipotong – potong berukuran 5 centimeter. Untuk menambah
kenikmatan, rotan muda kemudian dibubuhi dengan santan.
Untuk
menikmati makanan ini Anda tidak bisa mendapatkannya di sembarang
tempat, Pakat biasanya hanya dujumpai di Jalan Letda Sujono Medan dengan
harga Rp 8 hingga 10 ribu.
5. Ketan Bintul, Serang
Ketan bintul merupakan makanan khas Ramadhan dari Kota Serang, Banten. Ketan bintul ini berbahan baku nasi ketan yang dihaluskan, yang disajikan bersama sepotong daging sapi berikut gulainya. Konon, kehadiran ketan bintul sebagai menu Ramadhan ini sudah dimulai sejak 15 abad yang lalu, dan dahulu kentan bintul ini menjadi makanan kesukaan para raja Banten.
Konon menurut cerita dari orang-orang tua
terdahulu, ketan bintul merupakan makanan kegemaran Sultan Maulana
Hasanuddin, seorang pangeran yang menjadi panutan masyarakat kerajaan
Banten pada waktu itu.
Padahal makanan ini diketahui adalah
makanan khas rakyat biasa. Karena seorang Sultan memiliki budi pekerti
yang tinggi dan selalu menjadi contoh ahlak dan prilakunya dimata
rakyatnya, maka sejak rakyat mengetahui seorang Sultan juga menyukai
ketan bintul, maka sejak itulah mulai menjadi budaya, bila seseorang
berbuka puasa dengan ketan bintul maka seakan-akan menghargai dan
menghormati Sultan.
Karena makanan rakyat, ketan Bintul dijual
dengan harya yang sangat ekonomis. Cukup dengan uang Rp 500, Anda sudah
bisa mencicipi tiga potong ketan bintul. Murah bukan?!
6. Bongko Kopyor, Gresik
Hidangan ini menjadi hidangan khas yang disajikan saat berbuka. Bangka Kopyor, demikian nama hidangan tersebut, meruapakan kepanjangan dari bubur nangka dan kelapa kopyor. Menu kuliner spesial ini dibuat menggunakan bahan baku tepung terigu, buah kelapa, pisang, nangka, santan kelapa, dan roti tawar.
Selain rasanya yang lezat, hidangan
yang di bungkus daun pisang ini dipercaya berkhasiat memulihkan stamina
tubuh, setelah seharian menahan diri dari lapar dan dahaga karena
rasanya manis, legit dan segar.
Bongko Kopyor hingga kini masih
menjadi menu spesial yang biasanya hanya ada di bulan Ramadhan.
Khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah Manyar atau wilayah pesisir
pantai. Harga yang dipatok untuk makanan ini juga bervariasi, mulai
dari Rp 3000 hingga Rp 5000. Hmm, masih cukup terjangkau.
7. Sate Susu, Denpasar, Bali
Bergeser ke Indonesia bagian tengah, tepatnya ke kota Denpasar, Bali, kita akan berjumpa dengan sate susu yang merupakan makanan khas bulan Ramadhan di sana. Sate susu ini memang terdengar agak nyeleneh, tapi sesungguhnya sate susu yang terbuat dari payudara sapi ini dipercaya punya khasiat untuk menambah stamina, seperti minum susu. Untuk menambah kenikmatannya, sate susu akan dihidangkan bersama sambal plecing.
Untuk
mendapatkan satu porsi sate putting susu, Anda harus merogoh kocek Rp
10 ribu untuk 10 tusuknya yang ukurannya lumayan besar-besar. Sate ini
dipercaya juga dapat memberi tenaga yang cukup bagi yang mengonsumsi
sehingga cocok disantap saat bedug magrib alias buka puasa
8. Sotong Pangkong, Pontianak
Selama Ramadhan, warga Pontianak, Kalimantan Barat selalu menyediakan Sotong Pangkong sebagai salah satu menu untuk berbuka puasa. Sotong Pangkong adalah menu olahan cumi kering yang dibakar. Uniknya lagi, setelah dibakar cumi atau sotong tadi dipukul-pukul dengan palu. Sotong Pangkong punya rasa yang gurih.
Biasanya panganan ini banyak
dijajakan di sepanjang Jalan Merdeka. Peminatnya pun sangat banyak
karena harganya cukup terjangkau.
Satu porsi sotong pangkong
dihargai antara 4 hingga 15 ribu rupiah. Sotong pangkong akan terasa
nikmat bila dimakan dengan saos cabe dan cuka sehingga rasanya lengkap
dari manis, asin, gurih dan pedas.
9. Gulai Siput, Tanjungpinang
Gulai siput ini merupakan makanan khas Tanjungpinang, Kepuluan Riau yang hanya bisa dijumpai di bulan Ramadhan. Menu yang dihidangkan sebagai lauk saat berbuka puasa ini banyak digemari oleh masyarakat setempat karena rasanya yang gurih dan lezat. Selain itu, biantang ini juga mudah ditemukan di sepanjang pesisir pantai.
Makanan ini
banyak digemari masyarakat lokal karena rasanya yang enak. Tak cuma
enak, harganya pun terjangkau. Cukup dengan merogoh kocek Rp 5.000, Anda
telah dapat menikmati seporsi gulai siput khas Tanjungpinang yang lezat
10. Gulai Kakuwah, Mokumo, Bengkulu
Jika sebelumnya soal makanan berbuka, di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, ada makanan yang khas dihidangkan saat sahur. Hidangan tersebut dinamakan Gulai kakuwah. Gulai ini dibuat menggunakan berbagai jenis ikan laut maupun ikan air tawar. Demikian yang dilansir Antara, Senin (23/07/2013).
Sesuai dengan namanya, gulai kakuwah dimasak
memakai kuah, namun kuahnya tidak terlalu banyak kuahnya dan tidak
terlalu kering, alias sedang. Meski khas, namun tidak semua warga bisa
memasak panganan ini. Pasalnya untuk membuatnya butuh biaya yang tidak
sedikit karena ikan yang digunakan tidak sembarangan tetapi menengah
keatas seperti tenggiri, gemolo, dan ikan kurau.
Sumber : http://palingseru.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar