[ISIGOOD.COM] Tidak terasa dalam hitungan beberapa hari lagi kita
akan bertemu kembali dengan bulan ramadhan. Apa yang terbesit dalam
pikiranmu ketika mendengar bulan Ramadhan segera tiba, bersiap menyambut
bulan puasa? rindu kampung halaman? atau segera memesan tiket mudik?
hampir semua orang akan memiliki pikiran tersebut.
Ya, Semua orang pasti akan terbesit kampung halaman ketika mendengar
bulan Ramadhan segera tiba. Memori masa muda kembali hadir mengingatkan
berbagai tradisi dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Terutama bagi
kamu yang saat ini harus kita tinggal di perantauan untuk menuntut ilmu
maupun bekerja, kenangan tradisi menyambut bulan ramadhan akan semakin
meningkatkan rasa rindu pada kampong halaman.
Di Indonesia, ada berbagai tradisi unik dalam menyambut datangnya
bulan Ramadhan. Tradisi ini dilaksanakan sebagai tanda syukur atas
berkah dan kesempatan dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan. Apa
dan dari mana saja asal Tradisi tersebut ? apakah salah satunya berasal
dari kampung halamanmu ? berikut tradisi menyambut bulan Ramadhan dari
beberapa wilayah di Indonesia.
1. Tradisi Munggahan di Sunda
Kamu anak Sunda ? pasti tau dong Tradisi Munggahan. Munggahan adalah
tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Sunda untuk menyambut datangnya
bulan Ramadhan. Dalam tradisi Munggahan akan berkumpul seluruh anggota
keluarga, sahabat bahkan teman-teman untuk saling bermaafan. Munggahan
ini akan dilanjutkan dengan menikmati berbagai sajian makanan khas
sunda. MANTAP!!!
2. Tradisi Nyorog di Betawi
Nih Tradisi dari Betawi, namenye Nyorog. Nyorog merupakan
tradisi yang dilakukan masyarakat betawi untuk menyambut bulan Ramadhan.
Nyorog adalah kegiatan membagikan bingkisan makanan kepada anggota
keluarga yang lebih tua. Bingkisan Nyorog biasanya berisi bahan makanan
mentah.
3. Serunya Padusan di Yogyakarta dan Jawa Tengah
Padusan itu seru, pasti kamu setuju kan. Ya, masyarakat di wilayah
Yogyakarta dan Jawa tengah tentu sudah tidak asing dengan tradisi
padusan. Padusan merupakan tradisi untuk menyambut datangnya bulan
Ramadhan. Tradisi ini dilakukan dengan berendam atau mandi di
sumur-sumur atau sumber mata air. Tradisi Padusan memiliki makna
membersihkan jiwa dan raga seseorang yang akan melakukan ibadah puasa,
sehingga bersih secara lahir dan batin.
4. Balimau, Padusan ala Padang
Kalo di padang ada yang namanya Balimau loh, tradisi ini sama serunya
dengan padusan. Balimau merupakan tradisi masyarakat padang dalam
menyambut bulan Ramadhan yang mirip dengan padusan. Tradisi Balimau
merupakan membersihkan diri dengan cara berendam atau mandi bersama-sama
di sungai atau tempat pemandian. Tradisi Balimau biasanya berlangsung
mulai matahari terbit hingga matahari terbenam beberapa saat sebelum
Ramadhan. Balimau memiliki makna melakukan pembersihan diri secara lahir
dan batin, agar seseorang siap menjalankan ibadah puasa
5. Tradisi Jalur pacu Kuantan Singingi, Riau
Tradisi yang mirip dengan lomba dayung ini dilakukan oleh masyarakat
Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Tradisi Jalur Pacu digelar di
sungai-sungai di Riau dengan menggunakan perahu tradisional. Masyarakat
akan tumpah ruah jadi satu menyambut acara tersebut. Tradisi jalur pacu
akan diakhiri dengan Balimau Kasai atau bersuci menjelang matahari terbenam hingga malam
6. Tradisi Meugang Nangroe Aceh Darusalam
Masyarakat serambi mekah memiliki tradisi Meugang untuk menyambut
datangnya bulan Ramadhan. Meugang merupakan tradisi menyembelih kambing
atau kerbau. Konon tradisi Meugang sudah dimulai sejak tahun 1400
Masehi, atau sejak jaman raja-raja Aceh.
7. Serunya Dugderan di Semarang, Jawa Tengah
Sekarang di semarang, kota ini memiliki tradisi yang bernama Dugderan
untuk menyambut bulan Ramadhan. Dugderan berasal dari kata Dug dan Der. Kata Dug diambil dari suara dari bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tanda datangnya awal bulan Ramadhan. Sedangkan kata Der
berasal dari suara dentuman meriam yang disulutkan bersamaan dengan
tabuhan bedug. Saat ini dentuman meriam sudah diganti dengan suara
petasan atau bleduran yaitu batang bambu yang dilubangi kemudian di isi
air dan karbit lalu disulut dengan api.
8. Meriahnya Dandangan di Kudus, Jawa Tengah
Dari Semarang kita geser sedikit ke Kudus. Kudus memiliki tradisi
Dandangan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Dangdangan merupakan
kegiatan menunggu pengumuman dimulainya hari pertama puasa pada bulan
Ramadhan. Karena banyaknya orang berkumpul, tradisi ‘Dandangan’ kemudian
berkembang tidak sekadar menunggu pengumuman resmi dari Masjid Menara
Kudus tentang awal puasa, tetapi juga dimanfaatkan para pedagang untuk
berjualan di lokasi itu. Saat ini Dandangan juga terdapat acara pasar
malam yang diadakan di sekitar Masjid Menara Kudus.
9. Lezatnya nasi lemang di tradisi Malamang Sumatra Barat
Dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan masyarakat Sumatra Barat
memiliki sebuah tradisi yang bernama Malamang. Tradisi Malamang
merupakan kegiatan berkumpul dan bergotong royong untuk membuat nasi
lemang. Tradisi ini dilakukan dua hari sebelum datangnya bulan Ramadhan.
Uniknya, wadah yang digunakan untuk membuat Nasi Lemang menggunakan
ruas-ruas bambu yang telah dipotong. Setelah matang nasi lemang tersebut
akan dijadikan hantaran ke rumah orangtua dan mertua sebagai hantaran
dan permohonan maaf.
10. Mantapnya apem saat Megengan di Surabaya, Jawa Timur
Menjelang bulan Ramadhan masyarakat Surabaya melakukan tradisi yang
bernama Megengan. Konon tradisi ini sudah dimulai pada masa Sunan Ampel.
Tradisi ini dilakukan masyarakat di sekitar Masjid Ampel, Surabaya.
Megengan merupakan tradisi membuat apem dan akan dimakan bersama sama.
Tradisi makan apem bersama ini memiliki makna permintaan maaf kepada
sesama saudara, kerabat, dan teman.
11. Kerukunan saat Nyadran pasti membuatmu rindu kampung halaman
Ketika bulan Ramadhan akan tiba masyarakat Jawa akan melakukan
tradisi Nyadran. Tradisi Nyadran dilakukan setiap hari ke-10 pada bulan
Rajab di Makam orangtua. Nyadran diawali dengan doa bersama untuk
orangtua yang sudah meninggal. Setelah melakukan doa bersama, Tradisi
Nyadran dilanjutkan dengan menggelar genduren (kenduri) atau makan bersama.
12. Apa makanan favoritmu saat Perlon Unggahan di Banyumas, Jawa Tengah
Masyarakat di Banyumas akan mengadakan syukuran besar-besaran yang
disebut ‘Perlon Unggahan’ untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.
Berbagai masakan tradisional disajikan, di antaranya daging serundeng
sapi dan sayuran berkuah. Kedua menu tersebut uniknya harus disajikan
oleh para pria dewasa, dan jumlahnya harus 12 orang, atau jumlah orang
bisa disesuaikan dengan kambing atau sapi yang dikorbankan.
Nah itulah beberapa tradisi dalam menyambut bulan Ramadhan di
Nusantara. Tentu masih banyak tradisi lainnya. Apakah rindumu pada
kampung halaman menjadi bertambah ? segera telepon orang tua di sana,
dan mohon doa restu untuk menyambut Ramdhan.
Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, semoga segala amal perbuatan kita diterima oleh Allah SWT. . Amien.
Disadur dan dikembangkan dari : viva.co.id dan zona-1000.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar