REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Nabawi serasa surga saat bulan
Ramadhan. Semangat berbagi begitu kentara, di samping nuansa
spiritualitas yang memenuhi atmosfer udara. Apabila Anda pernah
mengunjungi Masjid Nabawi, tentu tidak akan heran dengan kedermawanan
para muhsinin yang memenuhi masjid ini.
“Pemandangan yang nyaman dilihat tampak ketika mendekati waktu berbuka. Sudah banyak berjejer hamparan plastik yang ditata bak permadani di masjid Nabawi,” kata Azzam Mushoffa, mahasiswa S1 Syariah Universitas Islam Madinah kepada Republika, Ahad (21/6).
Azzam mengisahkan, plastik-plastik dihamparkan sebagai pelindung agar makanan atau minuman tidak mengenai karpet masjid secara langsung. Ini tidak hanya didapati di satu atau dua sudut masjid, tetapi seluruh isi masjid benar-benar dipenuhi hamparan plastik yang sering disebut syufrah.
Menu-menu khas yang biasa
disajikan bagi para tamu Allah antara lain kurma rutab, kopi Arab, teh
yang diracik dengan gingseng, roti, dan beberapa menu lain. Jangan
khawatir bila kita tidak mendapatkan tempat berbuka di sana. Menu
berbuka ini tidak hanya didapati di bagian dalam masjid Nabawi, tapi
juga sampai halaman masjid. “Pemandangan yang nyaman dilihat tampak ketika mendekati waktu berbuka. Sudah banyak berjejer hamparan plastik yang ditata bak permadani di masjid Nabawi,” kata Azzam Mushoffa, mahasiswa S1 Syariah Universitas Islam Madinah kepada Republika, Ahad (21/6).
Azzam mengisahkan, plastik-plastik dihamparkan sebagai pelindung agar makanan atau minuman tidak mengenai karpet masjid secara langsung. Ini tidak hanya didapati di satu atau dua sudut masjid, tetapi seluruh isi masjid benar-benar dipenuhi hamparan plastik yang sering disebut syufrah.
“Hampir seluruh halaman masjid juga dipenuhi oleh para muhsinin yang sudah bersiap sedia dengan makanan dan minuman bagi setiap Muslim yang berpuasa,” kata Azzam menambahkan.
Ia menambahkan justru malah para muhsinin ini saling memperebutkan dan berlomba-lomba untuk mempersilahkan para tamu Allah agar duduk di lapak mereka. Sangat terasa sekali mereka ingin mendapatkan keutamaan hadist perihal kedudukan dan pahala orang yang memberi makan orang berpuasa.
“Biasanya menu buka puasa kalau di luar Ramadhan juga disediakan oleh para muhsinin, hanya saja menunya standar. Pas Ramadhan ini memang kalau bisa dibilang gila-gilaan. Para muhsinin benar-benar bermunculan di saat bulan puasa,” ujar Azzam.
Azzam adalah salah satu mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di Madinah. Pemuda asal Lamongan, Jawa Timur ini tinggal di Madinah sejak empat tahun lalu. Menginjak semester akhir kuliahnya, Azzam sudah dua kali melewatkan Ramadhan di Arab Saudi, sedang sisanya ia gunakan untuk pulang ke Indonesia.
Azzam menuturkan di luar Ramadhan, standar menu buka puasa adalah kurma, roti, jus, air, dan yoghurt. Pada bulan Ramadhan, nasi kotak adalah menu yang seolah wajib disediakan sebagai pembuka puasa. Menu-menu ini bisa ditemui di seluruh masjid di pelosok Madinah, bahkan masjid yang terhitung kecil.
“Di saat sahur juga ada saja yang bagi-bagi makanan. Intinya kalau mau, di area masjid Nabawi selama satu bulan tanpa membawa uang pun tidak perlu takut lapar. Semangat berbagi umat kita sangat kelihatan di bulan ini, di tempat spesial ini,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar