Ali bin Abi Tholib rodhiyAllahu ‘anhu menceritakan bahwa Nabi shollAllahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Setiap kalian telah ditulis tempat duduknya di surga atau di neraka.”
Maka ada seseorang dari suatu kaum yang berkata, “Kalau begitu kami
bersandar saja (tidak beramal-pent) wahai Rosulullah?”. Maka beliau pun
menjawab, “Jangan demikian, beramallah kalian karena setiap orang akan
dimudahkan”,
kemudian beliau
membaca firman Allah, “Adapun orang-orang yang mau berderma dan bertakwa
serta membenarkan Al Husna (Surga) maka kami siapkan baginya jalan yang
mudah.”
(QS. Al Lail: 5-7). (HR. Bukhori dan Muslim).
Inilah nasehat Nabi kepada kita untuk tidak bertopang dagu dan supaya
senantiasa bersemangat dalam beramal dan tidak menjadikan takdir sebagai
dalih untuk bermaksiat.
Ali bin Abi Tholib rodhiyAllahu ‘anhu menceritakan bahwa Nabi shollAllahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Setiap kalian telah ditulis tempat duduknya di surga atau di neraka.” Maka ada seseorang dari suatu kaum yang berkata, “Kalau begitu kami bersandar saja (tidak beramal-pent) wahai Rosulullah?”. Maka beliau pun menjawab, “Jangan demikian, beramallah kalian karena setiap orang akan dimudahkan”,
kemudian beliau membaca firman Allah, “Adapun orang-orang yang mau berderma dan bertakwa serta membenarkan Al Husna (Surga) maka kami siapkan baginya jalan yang mudah.”
(QS. Al Lail: 5-7). (HR. Bukhori dan Muslim).
Inilah nasehat Nabi kepada kita untuk tidak bertopang dagu dan supaya senantiasa bersemangat dalam beramal dan tidak menjadikan takdir sebagai dalih untuk bermaksiat.
“Setiap kalian telah ditulis tempat duduknya di surga atau di neraka.” Maka ada seseorang dari suatu kaum yang berkata, “Kalau begitu kami bersandar saja (tidak beramal-pent) wahai Rosulullah?”. Maka beliau pun menjawab, “Jangan demikian, beramallah kalian karena setiap orang akan dimudahkan”,
kemudian beliau membaca firman Allah, “Adapun orang-orang yang mau berderma dan bertakwa serta membenarkan Al Husna (Surga) maka kami siapkan baginya jalan yang mudah.”
(QS. Al Lail: 5-7). (HR. Bukhori dan Muslim).
Inilah nasehat Nabi kepada kita untuk tidak bertopang dagu dan supaya senantiasa bersemangat dalam beramal dan tidak menjadikan takdir sebagai dalih untuk bermaksiat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar