Selasa, 01 Mei 2018

ISTANANYA SI PEMAAF

Assalammualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh 

Pada suatu hari, Rasulullah  SAW sedang berkumpul dengan para sahabatnya...
Di tengah perbincangan dengan para sahabatnya, tiba-tiba Rasulullah saw. tertawa ringan sampai-sampai terlihat gigi depannya. 

Umar r.a. yang berada di di situ, bertanya, :
"Demi engkau, ayah dan ibuku sebagai tebusannya, apa yang membuatmu tertawa, wahai Rasulullah?"

Rasulullah SAW menjawab,:
" Aku di beritahu Malaikat, bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala mereka di hadapan Allah."

Salah satunya mengadu kepada Allah sambil berkata: 

"Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku kerana dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku’".

Allah SWT berkata,:
"Bagaimana mungkin Aku mengambil kebaikan saudaramu ini, kerana tidak ada kebaikan di dalam dirinya sedikitpun?"

Orang itu berkata,:
" Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku dipikul olehnya".

Sampai di sini, mata Rasulullah SAW berkaca-kaca. 
Rasulullah SAW tidak mampu menahan titisan airmatanya. 

Beliau menangis...

Lalu, beliau Rasulullah berkata,:
"Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, di mana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosa nya."

Rasulullah SAW  melanjutkan kisahnya.

Lalu Allah berkata kepada orang yang mengadu tadi,:

" Sekarang angkat kepalamu.."

Orang itu mengangkat kepalanya, lalu ia berkata,:

" Ya Rabb, aku melihat di depan ku ada istana-istana yang terbuat dari emas, dengan puri dan singgasananya yang terbuat dari emas & perak bertatahkan intan berlian..! "

" Istana-istana itu untuk Nabi yang mana, ya Rabb?"
" Untuk orang shiddiq yang mana, ya Rabb?
"Untuk Syuhada yang mana, ya Rabb?"

Allah berkata,:
" Istana itu diberikan kepada orang yang mampu membayar harganya."

Orang itu berkata,:

"Siapakah yang bakal mampu membayar harganya, ya Rabb?"

Allah berkata,:

" Engkau mampu membayar harganya."

Orang itu terheran-heran, sambil berkata,:

" Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb?"

Allah berkata,:

‘CARAnya engkau MAAFkan saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezalimannya kepada-Ku’.

Orang itu berkata,:

"Ya Rabb, kini aku memaafkannya."

Allah berkata,:

'Kalau begitu, gandeng tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk surga bersamamu..."

Setelah menceritakan kisah itu, Rasulullah saw. berkata,:

"Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian SALING BERDAMAI dan MEMAAFkan, sesungguhnya Allah mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar