Al-Qur'an merupakan kalam Allah yang menjadi petunjuk bagi seluruh umat
manusia. Kandungan di dalamnya menjadi pedoman hidup dan berisi tentang
ilmu pengetahuan tentang seluruh alam semesta. Para ilmuan kemudian
mencari kebenaran pengetahuan modern yang sebenarnya sudah dibahas dalam
Al-Qur'an.
Selain kandungannya yang selalu menjawab segala permasalahan, ada fakta lain tentang ayat-ayat Al-Qur'an. Meski tidak mengetahui maknanya, bacaan ayat Al-Qur'an dapat mempengaruhi syaraf otak manusia. Ini juga akan berlaku bagi mereka yang tidak beragama Islam sekalipun.
Selain kandungannya yang selalu menjawab segala permasalahan, ada fakta lain tentang ayat-ayat Al-Qur'an. Meski tidak mengetahui maknanya, bacaan ayat Al-Qur'an dapat mempengaruhi syaraf otak manusia. Ini juga akan berlaku bagi mereka yang tidak beragama Islam sekalipun.
Adalah Dr. Al Qadhi yang merupakan seorang dokter ahli jiwa yang bekerja
di salah satu Klinik Besar Florida Amerika Serikat. Pada penelitian
yang dipublikasikan pada 1984 tersebut ditemukan bahwa seseorang yang
mendengarkan Al-Qur'an dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat
besar. Seperti penurunan depresi, kesedihan dan memperoleh ketenangan
jiwa.
Pada penelitian tersebut Ia menggunakan peralatan elektronik modern untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Sebanyak lima orang sukarelawan menjadi objek dalam penelitiannya tersebut. Kelimanya terdiri dari tiga pria dan dua wanita yang semuanya tidak mengerti bahasa Arab.
Dr. Al Qadhi melakukan penelitian sebanyak 210 kali dan membaginya dalam dua sesi. Sesi pertama adalah mendengarkan Al-Qur'an dengan tartil dan sesi kedua membacakan bahasa arab bukan dari Al-Qur’an.
Dari hasil penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur'an, sementara pada bacaan bahasa Arab biasa mendapatkan ketenangan hanya hanya 35%.
Hal ini diperkuat dengan penelitian Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Penelitiannya menunjukan bahwa bacaan Al-Qur'an yang diperdengarkan kepada bayi yang rewel akan mengubah reaksi bayi menjadi tersenyum dan lebih tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur'an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur'an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).
Pada penelitian tersebut Ia menggunakan peralatan elektronik modern untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Sebanyak lima orang sukarelawan menjadi objek dalam penelitiannya tersebut. Kelimanya terdiri dari tiga pria dan dua wanita yang semuanya tidak mengerti bahasa Arab.
Dr. Al Qadhi melakukan penelitian sebanyak 210 kali dan membaginya dalam dua sesi. Sesi pertama adalah mendengarkan Al-Qur'an dengan tartil dan sesi kedua membacakan bahasa arab bukan dari Al-Qur’an.
Dari hasil penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur'an, sementara pada bacaan bahasa Arab biasa mendapatkan ketenangan hanya hanya 35%.
Hal ini diperkuat dengan penelitian Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Penelitiannya menunjukan bahwa bacaan Al-Qur'an yang diperdengarkan kepada bayi yang rewel akan mengubah reaksi bayi menjadi tersenyum dan lebih tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur'an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur'an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar