Ilustrasi (http://infoyunik.blogspot.com)
Dalam surat Al-Fatihah tidak ada dalil yang menyatakan jemabatan Shirathal Mustaqim dari rambut yang dibelah tujuh.
Dream - Bagi umat muslim, nama
Shiratal Mustaqim pasti sudah tidak asing. Jembatan yang kelak dilalui
seluruh umat manusia, saat hari kiamat. Shiratal Mustaqim digambarkan
seperti rambut yang dibelah menjadi tujuh bagian.
Dalam Surat Al Fatihah, nama Shiratal Mustaqim disebut. Sebagian
besar ulama menafsirkan nama itu dengan arti "jalan yang lurus". Namun
dalam surat Al Fatihah tidak ada dalil yang menyatakan jemabatan
Shirathal Mustaqim seperti rambut yang dibelah tujuh.
Jembatan Shirathal Mustaqim disebut-sebut menjadi penghubung antara
surga dan neraka. Shirathal itu dibangun diatas neraka jahanam. Ada yang
melewatinya dengan cepat, ada pula yang sangat lambat.
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW menggambarkan keadaan jembatan As Shirath. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Licin lagi menggelincirkan, diatasnya terdapat besi pengait dan
kawat berduri yang ujungnya bengkok, Ia bagikan pohon berduri di Nejd,
dikenal dengan pohon Sa’dan. Dan dibentangkanlah jembatan Jahanam.
Akulah orang pertama yang melewatinya. Doa para Rasul pada saat itu, “Ya
Allah Selamatkan lah, selamatkanlah,”. Pada Shirath itu juga terdapat
pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan. Hanya saja tidak ada yang
mengetahui ukuran besar kecuali Allah. Maka Ia mengait manusia, sesuai
dengan amalan mereka,” (HR. Al-Bukhari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar