Oleh: Prof. DR MM Al A’zami
Israel
telah ada dalam pikiran Tuhan sebelum penciptaan alam (Gen. R. 1.4)
yang mana diciptakannya langit dan bumi hanyalah karena keunggulan
Israel. Sebagaimana alam tak mungkin wujud tanpa angin, hal itu pun tak
mungkin wujud tanpa Israel. 1
Cara
terbaik mengkaji Kitab suci adalah melakukannya secara kronologis,
mulai dengan sejarah keagamaan dan politik agama Yahudi. Catatan
catatan tradisional Yahudi mungkin bisa membuat seseorang terperangah
dan shock, karena tradisi mereka ternyata penuh dengan praktik-praktik
penyemhahan berhala, paganisme, dan seringnya pengingkaran terhadap
keesaan Tuhan. Tujuan utama saya di sini ingin menunjukkan bahwa para
pemeluk awal agama Yahudi tidak suka mengikuti Nabi Musa atau
risalahnya. Banyak cerita-cerita tradisional yang menggambarkan
pendapat-pendapat orang-orang Yahudi awal yang tak senang terhadap
nabi-nabi mereka dan mengungkapkan konsepsikonsepsi yang memprihatinkan
tentang Tuhan, dan setelah memaparkan beberapa di antaranya, saya akan
beranjak ke sejarah raja-raja Israel dan Yehuda dan kehidupan mereka
yang penuh dengan penyembahan berhala. Hal ini akan memberikan satu
sketsa kepada pembaca tentang suasana tempat Perjanjian lama (PL) telah
menjadi korban selama berabad-abad dan pada akhirnya telah mengurangi
harapan kemungkinan terpelihara secara meyakinkan.2
1. Sejarah Yahudi Sebelum Berdirinya Kerajaan
Lahirnya Ishmael dan Isaac, anak-anak Abram (Abraham)
1. Sarai, Istri Abram,3 belum juga mendapat anak. Tetapi ia mempunyai seorang hamba dari Mesir, seorang gadis bernama Hagar.
2.
Sarai berkata kepada Abram, “Ketahuilah sekarang, Tuhan tidak
memungkinkan saya melahirkan anak. Sebab itu, sebaiknya engkau tidur
dengan hamba saya ini. Barangkali dia dapat melahirkan anak untuk saya.”
Abraham mau mendengar apa yang dikatakan oleh Sarai.
3.
Dan Sarai, istri Abram, menghadiahkan Hagar (pembantu dari Mesir) pada
suaminya, setelah ia menetap sepuluh tahun di bumi Kanaan, untuk
dijadikan sebagai istri selir.
15 Lalu Hagar melahirkan anak laki-laki, dan Abram ayahnya, menamakan anak yang dilahirkan Hagar dengan sebutan Ishmael.4
15 Kemudian Tuhan berkata kepada Abraham, “Engkau jangan lagi memanggil istrimu Sarai; mulai sekarang namanya Sarah.
16
Aku akan memberkatinya dan ia akan melahirkan seorang anak lakilaki
yang akan Kuberikan kepadamu. Ya, Aku akan memberkati Sarah. dan ia akan
menjadi ibu leluhur bangsa-bangsa. Di antara keturunannya akan ada
raja-raja.”
17
Lalu sujudlah Abraham, tetapi ia tertawa ketika berpikir, “Mana mungkin
seorang laki-laki yang sudah berumur seratus tahun mendapat anak? Mana
mungkin Sara melahirkan pada usia sembilan puluh tahun?”
18 Lalu berkatalah ia kepada Tuhan, “Sebaiknya Ismael saja yang menjadi ahli waris saya.”
18 Lalu berkatalah ia kepada Tuhan, “Sebaiknya Ismael saja yang menjadi ahli waris saya.”
19
Tetapi Tuhan berkata, Tidak. Sarah istrimu akan melahirkan anak
lakilaki dan engkau akan menamakannya Isaac. Aku akan setia kepada
perjanjian-Ku dengan anak itu dan dengan keturunannya selama-lamanya.5
Isaac tiba-tiba menjadi satu-satunya anak yang sah bagi Abraham
Josephus,
seorang sejarawan Yahudi abad pertama menulis tentang, “Isaac,
satu-satunya anak laki-laki sah Abraham,” dan setelah itu ia segera
menjelaskan, “Sekarang Abraham sangat mencintai Isaac, karena menjadi
satusatunya anaknya yang sah, dan diberikan kepadanya pada batas usia
tua, berkat karunia Tuhan.”6
Apakah Josephus menurunkan derajat Ishmael pada status anak tak sah,
pada hal Kitab Kejadian 16:3 menegaskan bahwa Sarah telah memberikan
Hagar kepada suaminya “untuk menjadi istrinya”? Dia tetap menegaskan
Isaac sebagai satu-satunya anak yang sah, meskipun baru saja memaparkan
tentang Ismail secara panjang lebar pada tiga halaman sebelumnya.
Dari
anak-anak Isaac dan seterusnya, PL (Perjanjian Lama) memaparkan
kebohongan yang menjadi jadi yang dilakukan oleh para nenek-moyang
bangsa yang dipilih oleh Tuhan (God’s chosen people) sendiri, yang mana
dengan mereka itu Dia secara pribadi membuat sebuah perjanjian.
Kisah-kisah kebohongan pada semua tahapan ini, yang terpelihara di dalam
Kitab-kitab suci, hanyalah akan mengikis kepercayaan pembaca terhadap
tokoh-tokoh Biblikal dan terhadap keseriusan dan kesetiaan mereka
mengikuti perintahperintah Tuhan.
Yakub menipu ayahnya
Setelah
bertahun-tahun tanpa anak, Rebekah (istri Isaac) melahirkan dua anak
kembar laki-laki. Esau adalah yang lahir dahulu dan dikasihi oleh
ayahnya, sementara Rebekah selalu memihak Yakub. Pada suatu hari Esau
kembali dari berburu dalam keadaan lemah-lunglai karena kelaparan, dan
meminta Yakub sedikit sup kacang merah, tapi ia menolak memberikannya,
kecuali setelah Esau menyerahkan hak-haknya sebagai anak yang lahir
pertama kepada Yakub.7
Pada suatu kesempatan berikutnya, Rebekah dan Yakub bersekongkol menipu
Isaac melalui tipu muslihat yang tersusun rapi dengan menggunakan bulu
palsu: sehingga secara keliru Isaac telah memberikan berkat kepada Yakub
(yang sebetulnya adalah haknya Esau) seraya berucap, “Semoga
bangsabangsa menjadi hambamu, dan suku-suku bangsa takluk kepadamu.
Semoga engkau menguasai semua sanak saudaramu.”8
Ayah mertua menipu menantu
Karena
takut acaman balas dendam Esau-akibat berkatnya yang tercuriRebekah
mengungsikan Yakub ke rumah saudara laki-lakinya, Laban, di Haran,
barangkali dia mau mengawini anak perempuan Laban. Oleh karena itu, dia
menempuh perjalanan menuju Haran dan, karena terpikat dengan anak
perempuan ini, si cantik Rachel,9
dia tergila-gila ingin segera mengawininya tapi dia pertama-tama
diminta untuk bekerja pada ayahnya selama tujuh tahun sebelum impian
perkawinannya tercapai. Tujuh tahun kemudian dia benarbenar kawin, tapi
setelah menghabiskan malam perkawinan dengan pengantinnya dalam keadaan
yang gelap, dia begitu shock ketika mendapatkan pagi harinya bahwa ayah
mertuanya telah mengganti Rachel dengan saudara perempuannya, Leah,
yang tak begitu menarik.
Perkawinannya
dengan Rachel kemudian dilangsungkan seminggu kemudian, akan tetapi
hanya diperbolehkan setelah dia menjalani bekerja kepada Laban selama
tujuh tahun lagi. Ketika Yakub akhirnya meninggalkan Haran, dia disertai
dua orang istri, dua orang gundik, sebelas orang anak laki-laki, dan
seorang anak perempuan.10
Ketika meninggalkan rumah Laban, Rachel mencuri tuhan-tuhan sesembahan
keluarga ayahnya, sehingga Laban berusaha untuk menangkapnya dan
memeriksa kemah-kemah secara kasar; tapi Rachel dengan sigap telah
menyembunyikan tuhan-tuhan tersebut di dalam kantong pelana yang ia
duduki atasnya, dan usaha ini pun sia-sia.11
Dengan demikian, garis keturunan yang istimewa ini, meskipun senantiasa
berada dalam Perjanjian Tuhan, ternyata begitu luar biasa
mengelu-elukan tuhan-tuhan sesembahan keluarga mereka.
Yakub bergulat dengan Tuhan
24 Tetapi la tinggal seorang diri. Maka datanglah seorang laki-laki bergumul dengan Yakub sampai menjelang pagi.
25
Ketika orang itu merasa bahwa la tidak akan menang dalam pergumulan
itu, dipukulnya Yakub pada pinggulnya, sampai sendi pinggul itu
terkilir.
26
Lalu kata orang itu, “Lepaskan aku; sebentar lagi matahari terbit.”
jawab Yakub, “saya tidak akan melepaskan Tuan, kecuali jika Tuan
memberkati saya.”
27 “Siapa namamu?” tanya orang itu. “Yakub,” jawabnya.
28
Orang itu berkata, “Namamu bukan Yakub lagi. Engkau telah bergumul
dengan Tuhan dan dengan manusia, dan engkau menang; karena itu namamu
menjadi Israel. “12
Bagi
seseorang dari luar tradisi Judeo-Kristen, ide tentang seorang manusia
secara fisik menyerang Tuhan sampai hari terang benderang (dan menang)
adalah tidak bisa dibayangkan, jika tidak sesuatu yang profan.
Keluarga Yakub
Yakub mempunyai dua orang istri,
a. Leah, yang melahirkan 1. Ruben, 2. Simeon, 3. Levi, 4. Yehuda, 5. Issachar, 6. Zebulun
b. Rachel, yang melahirkan 1. Yusuf, dan 2. Benjamin.
Dia juga punya dua orang gundik,
a. Bilhah, hamba Rachel, yang melahirkan 1. Dan, dan 2. Naphtali.
b. Zilpah, hamba Leah, yang melahirkan 1. Gad, dan 2. Asher
Dia juga punya dua orang gundik,
a. Bilhah, hamba Rachel, yang melahirkan 1. Dan, dan 2. Naphtali.
b. Zilpah, hamba Leah, yang melahirkan 1. Gad, dan 2. Asher
Dengan demikian “Yakub mempunyai dua belas orang anak laki-laki.”13 Masa paceklik sangat parah yang melanda Yakub ketika usia senja merupakan pendorong baginya untuk hijrah ke Mesir;14
di mana anak laki-lakinya, Yusuf, pada waktu itu telah menduduki
jabatan Gubernur Mesir, dan mengundang orang tuanya dan
saudara-saudaranya untuk bergabung dengannya karena tanah Mesir masih
cukup tersedia bahan makanan. 15
“Keturunan Yakub yang pergi ke Mesir semuanya berjumlah enam puluh enam
orang, tidak termasuk menantu-menantunya. Anak-anak Yusuf yang lahir di
Mesir ada dua orang, sehingga keluarga Yakub yang tiba di Mesir
seluruhnya berjumlah tujuh puluh orang.”16 Ini termasuk semua anak-anaknya dan cucu-cucunya dari kedua orang istrinya dan kedua orang gundiknya.
Musa
Kakek Musa, Kohath, telah tiba di Mesir dari tanah Kanaan bersamasama dengan kakeknya, Yakub,17 dengan begitu satu-satunya orang dalam garis keturunan ini yang lahir di Mesir adalah ayah Musa, Amram.18
Meskipun dilahirkan di sana Musa meninggalkannya lebih dari empat puluh
tahun sebelum dia meninggal dunia, maka masa anak-cucu Yakub tinggal di
Mesir hanya selama 215 tahun.19
Hidup sebagai orang-orang merdeka, di sana keluarga Yakub menikmati
kesejahteraan yang luar biasa dan jumlah mereka pun bertambah begitu
cepat, tapi hat ini membangkitkan kecemburuan yang sangat besar di
kalangan masyarakat Mesir dan akhirnya menyulut mereka untuk memperbudak
bangsa Israel; dalam masa delapan puluh tahun sebelum peristiwa eksodus
(keluar dari Mesir), seluruh anak bayi laki-laki mereka dibunuh atas
perintah Fir’aun.20
Meskipun
terselamatkan oleh kasih sayang Tuhan pada masa bayinya, Musa terpaksa
melarikan diri pada usia dewasa karena membunuh seorang Mesir, dan
karena raja dan militer iri atas kesuksesannya dalam kampanye Ethiopia.
Dia Pergi ke Madyan kemudian berkeluarga dan menetap di sana sampai saat
diutus oleh Tuhan untuk menjadi rasul-Nya, untuk kembali ke tempat
kelahirannya dan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan.21
Tuhan sarankan bangsa Israel mencuri perhiasan perhiasan tetangga mereka
Setelah
gagal total membujuk-rayu Fir’aun agar melepas bangsa Israel, Musa clan
Harun kemudian menyaksikan serentetan bencana clan wabah yang
memorak-porandakan Mesir. “Tuhan berkata kepada Musa, “Aku akan
menjatuhkan satu bencana lagi atas raja Mesir dan rakyatnya. Sesudah
itu, ia akan melepas kamu pergi. Bahkan kamu semua akan diusir dari
sini. Sebab ittt bicaralah dengan bangsa Israel; suruhlah mereka minta
perhiasan emas dan perak dari tetangga mereka.”22
Dalam
hal ini bangsa Israel menaati Musa, mencari barang-barang emas, perak,
dan barang-barang lain yang berharga dari para tetangga Mesir mereka.
Tuhan melunakkan hati bangsa Mesir hingga memberikan apa saja yang
diinginkan bangsa Israel. “Dengan cara ini mereka membawa kabur kekayaan
orang-orang Mesir sewaktu mereka meninggalkan Mesir.”23
Sepenggal ayat ini, yang mana Tuhan melegitimasi pengambilan emas dan
perak milik orang Mesir oleh bangsa Israel, mengimplikasikan bahwa semua
barang-barang berharga adalah harta milik yang sah bagi bangsa-Nya yang
terpilih (Israel) saja. Pada kenyataannya, Kitab Ulangan (Deuteronomy)
33:2, mengindikasikan bahwa Yang Mahabesar telah menawarkan Taurat
kepada bangsa-bangsa non-Yahudi (Gentile nations) juga, tapi karena
mereka menampik, maka Dia menarik kembali perlindungan hukum-Nya dari
mereka, dan mentransfer hakhak kekayaan mereka kepada Israel, yang
melaksanakan Hukum-Nya. Sepenggal ayat dalam Kitab Habakuk dianggap
menguatkan klaim ini.24
Bilangan warga Israel pada waktu Eksodus diperkirakan 2,000,000 (dua juta)
Setahun
setelah Eksodus (keluar dari Mesir), Musa clan Harun menghitung jumlah
orang laki-laki yang berusia 20 tahun ke atas dan jumlah kekuatan
perang. Jumlah mereka didapati 603,550 warga Israel.25
Suku Levi tidak termasuk dalam bilangan angka ini, begitu juga kaum
perempuan segala usia, kaum laki-laki tua, dan kalangan anak muda di
bawah usia 20 tahun. Dengan memasukkan kelompok-kelompok ini ke dalam
penghitungan, kita dapat menyimpulkan bahwa-menurut PL-jumlah bilangan
orang yang ikut dalam Eksodus barangkali melebihi dua juta orang Yahudi.
Saya ingin menyerahkannya kepada pembaca yang punya daya imajinasi kuat
untuk menduga bagaimana sebuah suku yang terdiri dari tujuh puluh
orang, baru tiba di Mesir, bisa berlipat ganda menjadi dua juta jiwa
hanya dalam masa 215 tahun, terutama ketika bayi-bayi laki-laki mereka
dibunuh secara sistematis selama delapan dekade sebelumnya. Seperti
inilah keadaan PL yang ada di tangan kita sekarang.
Lempengan-lempengan batu dan anak sapi emas
Musa
naik ke gunung dan berdoa di sana selama empat puluh hari. “Pada akhir
masa itu Tuhan memberinya dua lembaran perjanjian, lembaran batu, yang
ditulis dengan jari Tuhan.”26
-
Waktu
bangsa Israel melihat bahwa Musa lama sekali tidak turun dari gunung,
tetapi masih di sana juga, mereka mengerumuni Harun dan berkata
kepadanya, “Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan Musa, orang yang
telah membawa kita keluar dari Mesir; jadi buatlah untuk ilah (gods) yang akan memimpin kami.”
-
Lalu
Harun berkata kepada mereka, “Lepaskanlah anting-anting emas yang
dipakai istri-istri dan anak-anakmu, dan bawalah kepadaku.”
-
Harun
mengambil anting-anting itu, lalu dileburnya dan dituangkannya ke dalam
sebuah cetakan dan dibuatnya sebuah patung sapi. Bangsa itu berkata,
“Hai Israel, inilah ilah (gods) kita yang mengantar kita keluar dari Mesir!”
-
Besoknya
pagi-pagi sekali, orang-orang Israel membawa beberapa ekor ternak untuk
kurban bakaran, dan beberapa ekor lagi untuk kurban perdamaian. Mereka
duduk makan clan minum, lalu bangkit untuk bersenang-senang.27
Inilah
dongeng klasik tentang ketidaksyukuran bangsa Israel kepada Tuhan, yang
baru saja mengakhiri keadaan keterpurukan mereka dan membelah laut
untuk pelarian mereka. Pada saat ingin menghukum mereka atas
ketidakpatuhan mereka, akhirnya Dia “bertobat dan tidak jadi
melaksanakan ancamanNya untuk menimpa bangsa itu dengan malapetaka.”28 Ide tentang Tuhan bertobat (repenting), seperti layaknya orang berdosa, juga merupakan gambaran lain dari PL yang sangat tak terbayangkan oleh akal sehat.
Pengembaraan dalam hutan belantara
Dalam
keasingan orang-orang Yahudi sangat sering mencoba melempari Musa
dengan batu. Pada saat yang sama kecemburuan Harun dan Mariam tentang
saudara laki-laki mereka mulai memuncak, menyebabkan mereka angkat suara
menentangnya.
Tuhan
marah atas serangan ini, dan Mariam diserang penyakit lepra Musa
kemudian berdoa agar dia (Mariam) diampuni, dan dia sembull setelah
tujuh hari pengasingan di padang pasir di luar perkemahan. Cukup aneh
Harun tidak dihukum -barangkali karena peran dia sebagai pendeta.29
Imam
Korah juga menghasut suatu pemberontakan dan angkat suara “menentang
Musa dan Harun, bersama-sama dengan Datan, Abiram dan dull ratus lima
puluh orang pemimpin.”30
Menjelang
akhir pengembaraan Musa mengumpulkan kerumunan dekat perbatasan
Yordania dan menyampaikan pernyataan yang terperinci, memberikan mereka
seperangkat undang-undang dan konstitusi pemerintahan.31
Musa
memerintahkan kepada para pendeta dan pemimpin ini: Setiap tahun bangsa
Israel harus datang bersama-sama untuk merayakan pesta Pondok Daun di
tempat Tuhan pilihan untuk disembah. Engkau harus membacakan
undang-undang dan ajaran-ajaran ini kepada orang-orang diperayaan pada
setiap tahun ketujuh, yaitu tahun penghapusan utang. Setiap orang harus
hadir-laki-laki, perempuan, anak-anak, dan bahkan orang-orang asing yang
tinggal di kota-kotamu. Dan setiap generasi baru akan mendengarkan dan
belajar untuk menyembah Tuhan mereka dengan takut dan menggigil dan
untuk melakukan apa-apa yang disebut dalam hukum Tuhan dengan tepat.32
Tidak
terdapat bukti bahwa praktik pembacaan undang-undang pada setiap tahun
ketujuh ini benar-benar terjadi, sebagian dikarenakan kacaunya situasi
politik yang segera melanda bangsa Israel.33
Juga, sebagaimana yang akan kita lihat dalam bab berikut, semua
kitab-kitab yang dinisbatkan kepada Musa sejatinya ditulis beratus-ratus
tahun kemudian.
Hanya
sementara waktu saja dan setelah itu Musa wafat, begitu juga sebagian
besar generasi yang kabur dari Mesir menyeberang laut empat dekade
sebelumnya. Dengan Yosua mewarisi tampuk kepemimpinan, dia meneruskan
perjalanan menuju tanah Kanaan dan memimpin mereka menyeberang Sungai
Yordania untuk menguasai Jericho dan kota-kota lain. 34
Para sesepuh Israel mendekritkan bahwa Ark35
harus dipindahkan dari tempel Shiloh, untuk mendukung pasukan tentara
Israel dalam penyergapannya ke Palestina. Tetapi Ark sudah jatuh ke
tangan musuh, dan segera disusul dengan sebagian besar kota-kota Israel,
termasuk kuil Shiloh yang juga porakporanda.36
Kekuasaan Saul ( ± 1020 – 1000 S.M.)
Karena
adanya pemerintahan bangsa Israel yang hierokratik telah terbukti tidak
efektif dalam menentang bangsa Palestina, Nabi Samuel membantu
mendirikan sebuah pemerintahan monarki. Saul menjadi orang pertama kali
yang memanfaatkannya, naik ke kursi singgasana walaupun kemungkinan
adanya sikap Samuel yang kurang setuju.37
Kekuasaan David ( ± 1000 – 962 S.M.)
Meskipun
disingkirkan dari pemerintahan Saul, David selalu menunjukkan kualitas
kepemimpinan yang luar biasa, dan ketika Saul jatuh di Gilboa, dia
mengumumkan diri sebagai Raja. 38
Kisah
Bathsheba sangat penting diceritakan: David pada suatu ketika mengintip
seorang perempuan berparas sempurna sedang mandi di bawah siraman sinar
rembulan. Setelah melakukan penyelidikan dia tahu bahwa perempuan
tersebut adalah Bathsheba, istri Uriah, seorang pegawai Het yang sedang
aktif berkhidmat di barisan perang. David diam-diam mengirim hadiah
kepadanya dan menjalin cinta dengannya, yang akhirnya membuahkan
kchamilan. Untuk menghindari skandal yang sudah dekat di mata ini,
David memanggil pulang Uriah dari pertempuran atas permintaan
Bathsheba, agar brrkumpul dengan istrinya. Akan tetapi, karena Uriah
lebih senang menghabiskan masa cutinya dengan kawan-kawannya ketimbang
langsung berkumpul dengan istrinya, David merencanakan pembunuhannya di
medan perang. Begitu ter – laksana, dia segera mengawininya. Bayi yang
dilahirkannya tak selamat, tapi kemudian dia melahirkan bayi yang kedua
laki-laki, Salomom, dan dia sangat berperan dalam penentuannya sebagai
Raja. 39
Kekuasaan Salomon ( ± 962 – 931 S.M.)
Gaya
hidup Salomon yang berfoya-foya merupakan suatu perilaku yang berbeda
drastis dari gaya hidup ayahnya yang simpel nan sederhana, dan dia,
menurut legenda Bibel, tidak puas dengan mengawini gadis-gadisnya pare
bangsawan punggawa istana, karena di samping itu dia masih menjejali
haramnya dengan perempuan-perempuan lain. Namun meski begitu, klaim
yang dibuat 1 Raja-raja (Kings) 11:3, bahwa dia memiliki 700 orang istri
dan 300 orang gundik, barangkali sangat berlebihan.40 Dia membangun sebuah Rumuh Tuhan di Jerusalem di atas skala yang luas,41 dan dipersembahkannya untuk menyembah Yahweh42
yang tunggal. Meski begitu, pada waktu yang sama dia mendirikan
tempat-tempat ibadah pagan untuk istri-istrinya yang penyembah berhala
yang banyak jumlahnya; “dia sendiri, lebih dari itu, dilaporkan telah
terpengaruh dengan istri-istrinya untuk memberikan beberapa tanda hormat
kepada tuhan-tuhan mereka, sementara secara esensi dia masih tetap
seorang Yahwis.”43
i. Kerajaan-Kerajaan yang Terpecah
Menyusul wafatnya Salomon, kekuasaannya terpecah menjadi dua. Judah dan Israel.
Ketika
kerajaan terpecah… imperium ini berakhir. Masa kebesaran politisnya
kurang dari satu abad, dan imperiumnya lenyap dan tak mungkin kembali.
Bangsa (Yahudi), yang sedang dalam keadaan terpecah-pecah dan
bagian-bagiannya sering berperang antara satu sama lain, tidak mudah
menjadi kekuatan penting lagi.44
a. Raja-Raja Israel
Di
sini saya akan menyinggung beberapa raja Israel secara singkat, untuk
memberi gambaran kepada pembaca tentang kondisi anarkis, baik politis
maupun keagamaan, yang menguasai negara.
1) Yerobeam I, anak laki-laki Salomon (931 – 910 S.M.)
Dia
adalah raja Israel pertama setelah terpecahnya kerajaan. Karena
orang-orang tidak senang dengan kebijakan-kebijakan pajak yang
diterapkan Salomon, dia berkomplot melawan ayahnya berkat desakan dari
pendeta Ahia. Disebabkan karena kutukan mati dari ayahnya sendiri, dia
melarikan diri ke Mesir dan mendapatkan suaka politik di sana. Saat
wafatnya Salomon, anaknya laki-laki yang lain, Rehobeam, naik takhta,
dan dalam hal ini suku-suku sebelah utara memutuskan untuk melepaskan
diri dan mendirikan kerajaan Israel yang terpisah, dengan Yerobeam yang
lepas dari hidup pengasingan sebagai rajanya yang pertama.45
Menyadari
peran sentral agama dalam bangsanya, Yerobeam mengkhawatirkan warga
negaranya yang mungkin melakukan perjalanan ke kerajaan Yehuda sebelah
selatan untuk berkurban di Yerusalem, di Rumah Tuhan Salomo. Untuk
mengikis kekhawatiran ini, dia harus mengalihkan perhatian mereka dari
Rumah Tuhan, dan untuk itu dia “menghidupkan kembali altar tradisional
di Bethel dekat perbatasannya sebelah selatan dan Dan di ujung utara,
dan mendirikan patung sapi emas di keduanya, sebagaimana yang pernah
dilakukan Harun di padang pasir.46
2) Nadab sampai Yehoram (910 – 841 S.M)
Yerobeam
diikuti serangkaian raja-raja yang, pada suatu kesempatan, menikmati
takhta tapi secara singkat sebelum akhirnya terbunuh. Kedelapan
raja-raja pada periode ini mengikuti jalannya Yerobeam, semuanya
menunjukkan perilaku yang bergelimang dengan dosa dalam masalah
keagamaan dan memalingkan orang-orang dari pemikiran satu Tuhan yang
benar.47
Ahab (874-853 S.M.) melangkah lebih jauh lagi karena memperkenalkan
suku Funisia kepada tuhan Baal sebagai salah satu tuhan*tuhan Israel,
untuk memenuhi tuntutan istrinya.48
Raja terakhir dari periode ini, Yehoram, dibantai bersama-sama dengan
seluruh anggota keluarganya dan seluruh nabi-nabi Baal, olch jenderalnya
sendiri yang bernama Yehu.49
3) Yehu (841 – 814 S M )
Dengan
memimpin.sebuah pemberontakan yang dihasut oleh Nabi Elisya, Yehu
mengklaim bahwa Tuhan telah mengangkatnya sebagai raja Israel untuk
membersihkan rumah Ahab yang berdosa. Dia membantai seluruh anggota
keluarga dari ketiga raja yang sebelumnya yang menyembah Baal, memenggal
kepala tujuh puluh orang anak laki-laki Ahab dan menumpuk kepala mereka
menjadi dua tumpukan.50 Din kemudian merombak negara menjadi reformasi keagamaan.51
4) Yoahaz sampai Hosea (814 – 724 S.M)
Meskipun
telah dilakukan perribaruan-pembaruan oleh Yehu, negan mulai mengalami
kemerosotan militer yang mengkhawatirkan, satu catatan kemenangan adalah
kemenangan Yoas atas Amazia, yang pada waktu itu adalah raja Yehuda.
Yoas (798 – 783 S.M.) menjarah bejanabejana emas dan perak dari Rumah
Tuhan Salomon, bersama-sama dengan harta-benda kerajaan negara itu.52 Selebihnya, periode ini ditandai dengan serangkaian pembunuhan yang sangat sering dan ketertundukan Israel pada kekuatan Asyur.53
Hosea (732 – 724 S.M.), raja Israel yang terakhir, melakukan suatu
upaya yang terburu-buru untuk melepaskan diri dari penindasan Asyur;
Salmaneser, penguasa baru Asyur bereaksi dengan menyerbu apa yang masih
tersisa dari Israel dan menangkap serta memenjarakan Hosea. Ibu kota
Samaria menyerah pada tahun 721 S.M., dan dengan pendeportasian
penghunipenghuninya, berakhirlah kerajaan Utara Israel.54
b. Raja-Raja Yehuda
Seperti
halnya Israel, negeri ini juga dicekam dengan anarki dan pemujaan
kepada berhala. Sedikit perincian dalam bagian ini akan memberikan suatu
kerangka yang penting untuk pasal berikutnya dan pembahasannya tentang
pemeliharaan PL.
1) Rehobeam, anak laki-laki Raja Salomon, sampai Abiam (931 – 911 S.M)
Raja
pertama Yehuda dan pengganti takhta Salomon, Rehobeam, mempunyai
delapan belas orang istri, dua puluh delapan orang anak laki-laki dan
enam puluh orang anak perempuan. Para sarjana Bibel melukiskan kondisi
agama pada masanya sangat buruk sekali,55 dan PL menyatakan bahwa orang-orang itu:
juga
membangun (sendiri-sendiri) tempat-tempat yang tinggi dan
patung-patung, dan tempat-tempat ritual perzinaan pagan (groves), di
atas setiap bukit,56
dan di bawah setiap pepohonan yang rindang. Di sana juga terdapat kaum
laki-laki pelaku sodomi dan bertugas sebagai pelacur sesuai dengan
perbuatan-perbuatan jijik dan terkutuk yang dilakukan oleh bangsa-bangsa
yang telah diusir Tuhan pada waktu orang Israel memasuki negeri itu.57
Anak laki-lakinya, Abiam, yang berkuasa hanya tiga tahun, mengikuti jejaknya. 58
2) Asa sampai Yosafat (911-848 S.M.)
Asa (911-870 S.M.) dipuji-puji dalam Alkitab karena kesalehannya.
Dia
memberantas praktik-praktik penyembahan berhala dan menghidupkan
kembali Rumah Tuhan di Yerusalem sebagai pusat ibadah. Diputuskannya
bahwa orang-orang kafir diancam hukuman mati. Bahkan Asa memecat
neneknya, Maakha…, dari kedudukannya karena telah membuat patung berhala
yang cabul yang dihubungkan dengan pemujaan Asyera, dewi kesuburan
Funisia.59
Dia
mengirimkan harta-benda Rumah Tuhan kepada Benhadad dari Damsyik, untuk
membujuknya agar menyerbu Israel dan dengan begitu menghilangkan
tekanan pada Yehuda.60
Anak laki-lakinya, Yosafat (870-848 S.M.), melanjutkan
pembaruan-pembaruan Asa dan menghancurkan banyak tempat-tempat keramat
di bukit-bukit lokal.61
3) Yehoram sampai Ahas (848 – 716 S.M.)
Periode
ini, meliputi kekuasaan delapan raja, menyaksikan kemhali nya kondisi
penyembahan berhala dan kebejatan moral. Yehoram (848 – 840 S.M.)
membangun tempat-tempat tinggi di gunung-gunung Yehuda dan memaksa para
penghuni Yerusalem untuk melakukan zina,62 sementara anak laki-lakinya, Ahazia, memasukkan Baal sebagai salah satu tuhannya kerajaan Yehuda.63 Begitu juga Amarin (796 – 781 S.M.) menjadikan tuhan-tuhan Seir sebagai tuhan-tuhannya sendiri dan bersujud di depan mereka.64 Penggantinya, Uzia, menekankan usaha-usahanya dalam mengembangkan kerajaan,65
namun di tangan Ahas (736 – 716 S.M.) Yehuda mengalami kemunduran
dengan cepat. Ahas “hanyut dalam pemujaan-pemujaan pagan dan
menghidupkan kembali adat-istiadat primitif tentang kurban anak kecil66 begitu jauh sampai dia berkurban anak laki-lakinya sendiri sebagai sarana memohon kemurahan Yahweh.67
Akhirnya, sebagai tanda ketertundukan dia pada kekuasaan Asyur, dia
terpaksa mengganti penyembahan Yahweh di dalam Rumah Tuhan Salomon
dengan tuhan-tuhan Asyur.68
4) Hizkia (716 – 587 S.M.)
Menggantikan
ayahnya, Ahas, ketika pada usia 25 tahun, dia membuktikan dirinya
menjadi seorang penguasa Yehuda yang paling terkemuka dan melakukan
pembaruan-pembaruan berikut ini:
-
Dia menghancurkan ular perunggu buatan Musa, yang selama ini menjadi objek sesembahan di Rumah Tuhan.69
-
Dia
membersihkan tempat-tempat suci negara dari praktik-praktik penyembahan
berhala dan menghancurkan tempat-tempat yang digunakan untuk ritual
perzinaan.70
5) Manasye sampai Amon (687 – 640 S.M)
Manasye
(687-640 S.M.) bereaksi melawan pembaruan-pembaruan yang dilakukan
ayahnya dengan mengembalikan lagi altar-altar yang telah dihapuskan
ayahnya, membangun altar-altar untuk beribadah kepada Baal dan menyembah
dan mengabdi bintang-bintang. Anak laki-lakinya, Amon, melanjutkan
praktik-praktik ini.71
6) Yosia (640 – 609 S.M): Taurat ditemukan secara menakjubkan
Yosia
menggantikan ayahnya pada usia delapan tahun. Pada tahun kedelapan
belas pemerintahannya, imam agung Hilkia menunjukkan kepada Safan,
seorang sekretaris negara, sebuah “Buku Hukum” yang ia temukan dari
galian di Rumah Tuhan sewaktu direnovasi. Buku ini dibacakan di depan
Yosia dan ia menjadi risau betapa praktik-praktik keagamaan pada masanya
telah sesat, yang akhirnya mengundang sebuah pertemuan umum di Rumah
Tuhan dan membacakan seluruh isi Buku kepada seluruh yang hadir sebelum
memulai sebuah program pembaruan yang menyeluruh.72
Rumah
Tuhan dibersihkan dari semua altar-altar penyembahan berhala dan
objek-objek pemujaan, terutama yang berasal dari sesembahan bangsa
Asyur kepada matahari, rembulan dan bintang-bintang…. Praktik kurban
anak pun distop ‘bahwa tak sebrang pun boleh membakar anak laki-lakinya
atau anak perempuannya sebagai suatu sesajian buat Dewa Molokh.’ [2
Raja-raja 23:10] Pendeta-pendeta atau imam-imam yang menyembah berhala
semua dibunuh, rumah pagan pelacur-pelacur laki-laki dihancurkan, dan
tempat-tempat keramat lokal di luar Yerusalem juga diruntuhkan dan
dicemarkan dengan membakar tulang -belulang manusia di tempat-tempat
tersebut.73
7) Yoahas sampai Zedekia (609 – 597 S.M.)
Selama
periode yang kacau ini Yehuda menghadapi tekanan yang terus meningkat,
pertama dari bangsa Mesir dan kemudian bangsa Babel. Yang disebut
terakhir ini dipimpin oleh Raja Nebukadnesar, yang memboyong seisi rumah
tangga kerajaan Yehuda sebagai tawanan kr Babel dan tidak meninggalkan
apa pun kecuali tanah yang sangat mengenaskan.74
Zedekia (598-587 S.M.) yang nama aslinya adalah Matania, raja terakhir
Yehuda, adalah diangkat oleh Nebukadnerar sebagai raja boneka; setelah
sembilan tahun pengabdian dia secaru bodoh melakukan pemberontakan atas
bujukan bangsa Mesir, yang akhirnya mengundang suatu serangan dart
Babel.75
ii. Penghancuran Rumah Tuhan yang Pertama (586 S.M.) & Pengasingan Bibel (586 – 538 S.M.)
Setelah
melakukan tekanan pengepungan kota Yerusalem hingga menyerah pada
bulan Agustus 586 S.M., pasukan tentara Babel menghancurkan pagar-pagar
kota dan meruntuhkan Rumah Tuhan.
Barangkali
sebanyak lima puluh ribu rakyat Yehuda, termasuk wanita dan anak-anak,
diangkut ke Babel dalam dua deportasi yang dilakukan Nebukadnezar. Ini
semua, kecuali beberapa pemimpin politik, ditempatkan di koloni-koloni,
di mana mereka diizinkan memiliki rumah sendiri, mengunjungi satu sama
lain secara bebas, dan melakukan bisnis.76
iii. Pembangunan Kembali Yerusalem dan Pendirian Rumah Tuhan Kedua (515 S.M.)
Satu
generasi setelah Pengasingan, Babel jatuh ke kekuasaan Persia;
orang-orang Yahudi diizinkan kembali ke tanah air mereka dan sedikit
dari mereka yang menerima tawaran ini. Mereka kemudian mendirikan Rumah
Tuhan pada tahun 515 S.M.77
Pada masa Rumah Tuhan kedua inilah Nabi Ezra pertama kali mulai upacara
pembacaan Taurat secara publik (± 449 S.M.). la lebih merupakan tokoh
agama dari pada tokoh politis, dan -karenanya- telah menjadi pendiri
Yudaisme yang legal dan senantiasa sangat berpengaruh dalam pemikiran
Yahudi sepanjang abad-abad berikutnya.78
iv. Pemerintahan Helenistik (333 – 168 S.M.) dan Pemeberontakan Makkabi (168 – 135 S.M.)
Dengan
penaklukan Iskandar Agung yang gemilang atas Palestina pada tahun 331
S.M., bangsa Yahudi segera berasimilasi ke dalam budaya Helenistik.
Satu
aspek yang aneh dari era asimilasi Helenistik ini adalah suatu fakta
bahwa seorang imam tinggi, Onias III, yang dipecat oleh otoritas
Seleucid, pergi ke Mesir dan mendirikan sebuah rumah tuhan (temple)
pembangkang kepada Yahweh di Leontopolis atas nama Heliopolis, yang
berdiri di sana selama seratus tahun.79
Antiok
IV, Raja Suria, begitu semangat luar biasa dalam menetapkan
adat-istiadat dan agama Yunani di daerah penaklukan ini. Karena
loyalitas Yahudi yang mencurigakan, pada tahun 168 S.M. dia
memerintahkan pendirian altar untuk memuja Zeus di seluruh negeri,
khususnya di dalam Rumah Tuhan di Yerusalem. Meski pun akibat takut
tentara Suria telah membuahkan ketaatan yang menyeluruh pada perintah
ini, Yudas Makabe, seorang serdadu, melakukan pemberontakan dan
berhasil mengalahkan jenderal jenderalnya Antiok di
pertempuran-pertempuran yang silih berganti dalam rentang waktu dari
165160 S.M. Dia membersihkan Rumah Tuhan dari pengaruh-pengaruh Suria
dan mendirikan sebuah dinasti yang bertahan sampai 63 S.M., meski dia
sendiri telah terbunuh pada tahun 160 S.M.80
v. Akhir Dinasti Makabe (63 S.M.), Pemerintahan Roma dan Penghancuran Rumah Tuhan Kedua
Dinasti
Makabe berakhir dengan penaklukan Roma atas Yerusalem, dan satu abad
kemudian, pada tahun 70 M., serdadu Roma menghancurkan Rumah Tuhan yang
kedua. “Penghancuran yang kedua telah membuktikan akhir riwayatnya.”81
Inilah
beberapa tanggal yang disusun Neusner sebagai dasar pencapaian Yahudi
pada abad-abad menyusul runtuhnya Rumah Tuhan yang kedua.82
Tabel tanggal-tanggal
± 80-110 |
Gamaliel
mengepalai sebuah akademi di Yavneh Kanonisasi terakhir Kitab-kitab
Suci Ibrani Pengumuman Tata Tertib Sembahyang oleh para rabi
|
120 |
Akiba memimpin gerakan rabinis
|
132-135 |
Bar Kokhba memimpin perang mesianis melawan Roma Filistin sebelah selatan hancur
|
± 220 |
Akademi Babel didirikan di Sura oleh Rabi
|
± 250 |
Pakta antara bangsa Yahudi dan Raja Persia, Syapur l:
Bangsa Yahudi harus mengindahkan hukum negara; Bangsa Persia harus mengizinkan bangsa Yahudi untuk memerintuh diri-sendiri, hidup sesuai dengan agama mereka sendiri |
± 300 |
Penutupan Tosefta, kumpulan materi suplemen dalam tafsir dan penjelasan Misynah
|
± 330 |
Mazhab Pumbedita yang dipimpin Abbaye, kemudian Raba, meletakkan fondasi Talmud Babel
|
±400 |
Talmud dari tanah Israel disempurnakan sebagai komentar sistematik
tentang empat dari enam bagian Misynah,khususnya Pertanian, Musim,
Perempuan, dan Kerusakan (dibuang: Hal-hal yang Suci dan Penyucian)
|
±400 |
Rabi Asi mulai membentuk Talmud Babel, yang baru selesai tahun 600
|
630-640 | Penaklukan Muslim atas Timur Tengah |
± 700 |
Saboraim merampungkan pengeditan terakhir Talmud Babel sebagai sebuah komentar sistematik tentang empat dari enam bagian Misyna (dikecualikan: Pertanian dan Penyucian)
|
Tabel
ini menunjukkan bahwa hilangnya kekuatan politik secara total telah
rnemaksa orang-orang Yahudi untuk memulai suatu era aktivitas
kesusastraan, dengan mendirikan berbagai akademi yang mencapai
puncaknya pada penghimpunan Misyna, Talmud Yerusalem, dan Talmud Babel.
Sebenarnya yang disebut terakhir ini (Talmud Babel) mendapatkan
bentuknya yang final pada masa setelah Islam di Irak (± 700 M.) atau
barangkali bahkan sesudahnya lagi (mengingat semua tanggal selain dari
penaklukan kaum Muslim adalah perkiraan), dan matang di bawah pengaruh
kuat dari fiqih Islam yang sudah mengakar di Irak enam dekade
sebelumnya.
3. Kesimpulan
Sejarah-sejarah
agama Yahudi tidak mendukung iman pada teks PL, karena kebanyakan para
penguasa adalah penyembah berhala yang dengan berbagai macarn cara ingin
memalingkan urusan-urusan mereka dari Tuhan. Sayang sekali para leluhur
Israel sendiri bukanlah contoh yang baik, melakukan kecurangan dengan
sanak keluarga dan famili mereka sendiri. Musa, nabi Israel yang paling
besar, harus puas dengan sebuah bangsa yang tak tahu berterima kasih
sama sekali kepada Tuhan dan kepadanya: setelah memperlihatkan berbagai
mukjizat, berupa wabah, pambelahan air laut, dia hanya meninggalkan
selama empat puluh hari saja mereka sudah mendirikan patung anak sapi
emas untuk disembah. Perilaku
semacam ini mencuatkan keraguan yang serius tentang ketaatan bangsa
Yahudi memelihara ajaran-ajaran Musa semasa hidupnya, apalagi pada
masa-masa setelahnya. Teks kitab-kitab suci mereka itu sendiri telah
hilang lebih dari sekali, dan setiap kalinya berlangsung berabad-abad
sementara raja-raja dan punggawanya hanyut dalam pemujaan
berhala-berhala. Sekarang mari kita pindahkan perhatian kita, dan
mengkaji sejauh mana kitab-kitab suci ini dipelihara.
Catatan Kaki
1. Rev. Dr. A. Cohcn, Everyman’s Talmud, London, hlm. 61, dinukil oleh S.A. Zia, A History of Jewish C’rimes, Union Book Stall, Karachi, 1969, hlm. 53.
2. Pembaca
harus cermat bahwa sebagian besar kejadian-kejadian sejarah yang
disinggung dalam fasal ini mcmpunyai pengaruh langsung pada PL, atau pun
mcnunjukkan bagaimana praktikpraktik keagamaan dan moral yang meluas
tak mcndukung kelangsungan wujudnya PL secara sempurna dan utuh. Tujuan
saya tidak ingin mcmberikan suatu sejarah bangsa Israel yang
komprehensif; pembaca yang berminat bisa dengan mudah mendapatkan
rujukan-rujukan yang dilengkapi dengan rincian-rincian tentang
perjalana-perjalanan militer mereka dan loyalitas politis mereka, dll.
3. Demikianlah nama ini muncul di dalam Kitab Kejadian, dengan ‘Abram’ berubah menjadi ‘Abraham’ pada percakapannya dengan Tuhan.
5.
Kejadian 17. Diskusi mengenai perubahan dan penyisipan dan penamhahan
yang terjadi dalam Kejadian 17, rujuk buku ini hlm . ‘? Semua kutipan
biblikal di sini berdasarkan versi King James, kecuali disebutkan lain.
12.
Kejadian 32:24-28 Dalam bahasa Ibrani salah satu urh ‘Israel’ adalah
“seseorang yang bergulat dengan Tuhan ” ( Lihat ratatan kaki untuk
Kejadian 32 23-26)
19 Untuk
lehih rincinya lihat Rahmatullah al-Hindi, Izharal-Haq, i:2G6-68, di
mana pengarang menukil beberapa sumber Yahudi Dalam sumber P, 215 tahun
adalah rentang masa antara waktu perlulunnn Ibrahim ke lanah Kanaan dan
hijrahnya Yakub ke Mesir I lihat Kejadian 12:4b, 21:5, 25:26, •7 41, dan
jumlah seluruh musuh di Kanaan dan Mesir adalah 4111 tahun (sehagian
manuskrip menyebut 435 tahun) [lihat I.XX, Keluaran 12 401 Im menyisakan
rentang waklu 215 tahun untuk masa keberadaan mereka di Mesir
1901-1912, v:620
Kontraskan hal ini dengan perlakuan Nabi Muhammad terhadap warga Quraisy
itu sendiri yang memplot pembunuhannya, dan permintaannya kepada ‘Ali
untuk tetap tinggal menunggu (di Mekkah) sementara waktu dan
mengembalikan semua barang-barang berharga yang mereka percayakan
kepadanya. Lihat buku ini hlm ….’?
26 Joan Comay dan Ronald Brownrigg, Who is Who in the Bible : The Old Testament and the Apocrypha and the New Testament, Two Volumes in One, Bonanza Books, New York, 1990, hlm 283 menukil Exodus 31 : 18. Selanjutnya ditulis Who’s Who.
27 Keluaran 32: 1-6.
28 Keluaran 32: 14.
27 Keluaran 32: 1-6.
28 Keluaran 32: 14.
34. James Hastings, D.D., Dictionary of the Bible (Second Edition), T.&T. Clark, PAmhurgn, 1901, hlm. 433. selanjutnya disebut Dictionary of the Bible.
35.
Menurut Kitab Ulangan 10 1-5, Ark ini memuat pasangan kedua lembaran
batu yang diatasnya Tuhan telah mengukir Sepuluh Perintah (the Ten
Commandments)…. “Konon Ark yang asli adalah sebuah kotak/peti yang
rnemuat batu-batu suci yang dianggap bahwa Tuhan berada didalamnya ” (
Dictionary of the Bible, hlm. 53)
39. Who’s Who, i:65-6, 93. Di dalam Islam kisah ini mcrupakan kcbohongan yang tak malu
40. Dictionary of the Bible, him. 435.
40. Dictionary of the Bible, him. 435.
41. 1 Kings, pasal 5-8
42. Istilah Tuhan dalam bahasa Ibrani
45. Who’s Who. i 205
46. Ibid., i: 206.
47. Ibid., i: 63, 107, 291, dan 394. Lihat juga Josephus, Antiq., Bab 8, pasal 12 No. 5 (313).
48. Dictionary of the Bible, him. 16.
48. Dictionary of the Bible, him. 16.
49. Who’s Who, i:192.
50. Ibid., i:194-5.
51. Ibid., i:194-5.
52. Who’s Who, i: 215. Dia juga mengunjungi Nabi Elise yang sudah tua setelah kemenangannya, hal yang membuat orang heran apakah Elise mungkin mengampuni pencurian bejana-bejana emas dan perak dari Rumah Tuhan Salomo.
50. Ibid., i:194-5.
51. Ibid., i:194-5.
52. Who’s Who, i: 215. Dia juga mengunjungi Nabi Elise yang sudah tua setelah kemenangannya, hal yang membuat orang heran apakah Elise mungkin mengampuni pencurian bejana-bejana emas dan perak dari Rumah Tuhan Salomo.
53. Dictionary of the Bible, hlm. 471; Who’s Who, i: 260, 312, dan 345.
54. Who’s Who, i: 159, dengan mengutip 2 Raja-raja 15: 30.
54. Who’s Who, i: 159, dengan mengutip 2 Raja-raja 15: 30.
55. Who’s Who, i: 322-23; Dictionary of the Bible, hlm. 840.
56. “Groves”
digunakan sebagai tempat-tempat untuk ritual perzinaan pagan, di mana
pesta-pora gila-gilaan massal berlangsung dibawah pohon-2 yang ditanam
khusus untuk tujuan itu. Lihat Elizaabeth Dilling, The Plot Against Christianity, ND. hlm. 14
57. 1 Raja-raja 14: 23-4.
58. Who’s Who, i: 25; Dictionary of the Bible, hlm. 4.
59. Who’s Who, i: 56.
60. Dictionary of thc Bible, hlm. 59-60.
61. Who’s Who, i: 193.
62. KJV (Alkitab versi King James), 2 Fasal 21: 11 (lihat juga 21: 13). Bagaimanapun juga dalam CEV (Alkitab versi Inggris Kontemporer) referensi tentang zina ini dihapus l.ihat buku 11 hlm 326-7.
69. 2 Raja-raja 18: 4,
70. Dictionary of the Bible. hlm. 382; Who’s Who,
i:152; 2 Raja-raja 23:14. (Kitab 2 Raja-raja 23 14 mengisahkan
penghapusan penyembahan berhala oleh raja Yosia, dan bukan raja Hizkia –
Penterjemah)
71. Dictionary of the Bible. hlm 616. Who’s Who 1 50
74. Who’s Who, i: l88-190 Lihal juga 2 Raja raja 24
75. Who’s Who, i: 388: Dictionary of the Bible hlm 1054-5
76. Dictionary of the Bible. hal 440. Lihat juga Jacob Neusner, The Way of Torah, Wadsworth Publishing Co , California, edisi ke-4, 1988. hlm, xiii.
77. Neusner. The Way of Torah hlm xiii, xxi.
78. Dictionary of the Bible, hlm 441 Lihat juga Nehemia 8
79. Dictionary of the Bible, hlm 442
82. Ibid.
hlm. xxi-xxii , Klaim Neusner bahwa kanonisasi terakhtr Kitab-kitab
Suci Ibrani terjadi antara 80-110 M sangat tlidak akurat .Lihat buku uu
hlm 282-6
Dinukil dari buku The History of The Qur’anic Text: From Revelation to Compilation
Tidak ada komentar:
Posting Komentar