Selasa, 09 Juli 2013

Puasa Bisa Remajakan Sel-Sel Mati

REPUBLIKA.CO.ID,Di balik kewajiban menahan haus dan lapar serta nafsu dari waktu sahur sampai maghrib, puasa juga menyimpan banyak maslahat. Selain meningkatkan aspek rohani, shaum meningkatkan daya tahan tubuh serta meremajakan tubuh dari sel-sel yang telah mati.

Secara biokimia, sel yang ada dalam tubuh dilihat dari segi reproduksinya terbagi dua, yaitu meosis dan mitosis. Meosis terjadi pada sel reproduksi satu sel membelah jadi empat, sedangkan mitosis terjadi untuk berbagai jenis sel dari ujung rambut ke ujung kaki dengan proses pembelahan sel satu menjadi dua, sel dua jadi empat, dan seterusnya.

Karena jumlah sel dalam tubuh miliaran, adanya kerusakan sel dalam tubuh perlu penggantian. Tapi, proses pembelahan sel tidak selalu berjalan mulus dan teratur karena banyaknya gangguan.

Ternyata, dengan puasa, kondisi ini bisa dicegah. Selama puasa, tubuh kita memerlukan banyak energi, tetapi karena tidak makan dan minum, maka sumber energi yang dipakai berasal dari glikogen di dalam hati, juga lapisan lemak di belakang kulit.

Dengan banyaknya pemakaian cadangan energi dalam tubuh menyebabkan proses pembelahan sel berjalan serentak dan banyak. Namun, proses ini pun masih dapat terganggu apabila energi cadangan digunakan untuk keperluan lain, misalnya marah-marah.

Itu karena energi untuk pembelahan sel dimanfaatkan untuk melampiaskan hawa nafsu. Ini salah satu hikmah harus menahan marah.

Proses penggantian sel ini juga membutuhkan waktu. Lamanya penggantian secara menyeluruh dari ujung rambut ke ujung kaki sekitar 30 hari. Ini hikmah lain mengapa shaum dijalankan selama satu bulan. Gunanya memberikan waktu yang cukup bagi terjadinya regenerasi sel secara sempurna.

Dengan satu bulan penuh menunaikan Puasa Ramadhan secara benar dan baik, Allah menjanjikan kita bersih seperti bayi yang baru lahir. Selain itu, secara fisik kita melakukan peremajaan sel dalam tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar