Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,
إذا أَرَادَ اللهُ بعَبْدٍ خيرًا؛ جعَله معتَرفًا بذَنبِهِ، ممسكًا عَن ذَنْبِ غَيرِه،
جوادًا بِمَا عنْدَه، زاهدًا فيمَا عِنْدَ غيرِه، مُحْتمِلًا لأَذَى غَيرِه،
وإِن أَرَادَ بِهِ شرًّا عكَسَ ذَلِكَ.
“Jika Allah menghendaki kebaikan untuk seorang hamba, maka Dia akan menjadikannya,
BACA JUGA: DERITA MENGUNDANG BAHAGIA
⚉ mengakui dosanya (bertaubat),
⚉ menahan diri dari membicarakan dosa orang lain,
⚉ dermawan dengan apa-apa yang dia miliki,
⚉ tidak mengincar milik orang lain,
⚉ sabar menghadapi gangguan orang lain
Jika Allah menginginkan keburukan baginya, Dia membalik semua keadaan itu.”
[Al-Fawaid, hlm. 99]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar