Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah mengatakan:
“Adapun di sepuluh malam terakhir Ramadhan, kaum muslimin (hendaknya) menambah kerajinan mereka dalam ibadah, karena mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan untuk mencari lailatul qadar yang lebih utama dari seribu bulan.
Maka orang yang biasanya shalat 23 rekaat di awal ramadhan, mereka bisa membaginya di sepuluh malam akhir, mereka bisa shalat 10 rekaat di awal malam yang mereka namakan shalat teraweh, dan shalat 10 rekaat di akhir malam, mereka memanjangkannya beserta shalat witir 3 reka’at, mereka biasa menyebutnya shalat qiyam.
Ini (sebenarnya) hanyalah perbedaan nama saja, karena semua shalat ini bisa disebut teraweh, bisa juga disebut qiyam.
Adapun orang yang biasanya hanya shalat 11 atau 13 reka’at di awal bulan, dia bisa menambah 10 rekaat lagi di sepuluh malam terakhir yang dilakukan akhir malam dan memanjangkannya, untuk mencari keutamaan 10 malam terakhir dan untuk menambah usaha dalam amal kebaikan.
Orang seperti ini ada contohnya dari para generasi salaf dari kalangan sahabat dan yang lainnya, yang mereka shalat 23 reka’at sebagaimana telah lalu. Dengan demikian mereka bisa menggabungkan dua pendapat, pendapat 13 rekaat di 20 malam pertama, dan pendapat 23 rekaat di 10 malam terakhir.”
[Kitab: Ithaafu ahlil iman bi majalismi syahri romadhon]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar