Kamis, 09 Juli 2015

Malam Takbir di Kampung Halaman

Allahhuakbar Allahhuakbar...
Laailahaillallahuallohuakbar...
Allohuakbarwalillahilham….

Gema takbir mulai terdengar,
bersahut-sahutan dari satu menara mesjid ke menara mesjid lainnya.
Sebagai pertanda bergantinya Ramadhan ke bulan Syawal.

Waktunya berpesta, merayakan sebuah hari kemenangan. Hari yang telah kita nantikan, hari yang fitri.
Ada yang menghamburkan uangnya dengan menyalakan petasan yang mengalahkan suara takbir dengan letupannya. Ada juga yang menyalakan kembang api, menceriakan malam dengan warna-warninya yang gemerlap di atas sana. Menantang bintang. Hanya sekejap, yang tertinggal cuma asap dan bau hangus beserta telinga yang berdenging.

Allahhuakbar Allahhuakbar...
Laailahaillallahuallohuakbar...
Allohuakbarwalillahilham….

Di setiap rumah-rumah mulai sibuk mempercantik diri. Semuanya serba baru; cat di dinding, prabotan-prabotan yang mengkilap. Juga semerbak bau harum masakan menguar dari rumah-rumah itu. Ketupat, Opor Ayam, sambel goreng, , rendang, dan makanan-makanan mewah yang mungkin hanya sekali setahun di masak di beberapa rumah tersebut. Belum lagi, kue-kue kering yang diletakkan di toples-toples cantik mulai di tata sedemikian rupa di meja-meja yang dilapisi taplak yang juga cantik. Anehnya, meskipun setiap tahun di bulan Ramadhan hingga akhir Ramadhan harga-harga kebutuhan pokok meroket naik, tapi selalu saja ada rejeki untuk setidaknya sedikit saja bermewah-mewah. Ini mungkin kemudahan yang Sang Kekasih beri kepada kita~

Allahhuakbar Allahhuakbar...
Laailahaillallahuallohuakbar...
Allohuakbarwalillaahilham….


Tak kuasa hati mengikuti bertakbir, memuja kebesaran Yang Maha Besar sambil mengucapkan syukur yang teramat dalam atas kesempatan melalui satu bulan lagi Ramadhannya.

Allahhuakbar Allahhuakbar...
Laailahaillallahuallohuakbar...
Allohuakbarwalillaahilham….

Keluarga-keluarga berkumpul bersama, dipersatukan sebuah hari yang fitri~

Allahhuakbar Allahhuakbar...
Laailahaillallahuallohuakbar...
Allohuakbarwalillaahilham….

Ketika malam semakin larut, gema takbir tahlil dan tahmid terus mengalun seorang Gadis Kecil masih riuh dengan pemikirannya. Duduk di sebuah sudut, mengamati dunia. Bertanya-tanya dan menelaah hidupnya. Apa arti Ramadhan tahun ini untuknya?lebih baik kah dari Ramadhan tahun lalu, masih diberi kesempatankah untuk bertemu dengan Ramadhan tahun depan 


Allahhuakbar Allahhuakbar...
Laailahaillallahuallohuakbar...
Allohuakbarwalillaahilham….

Akhir kisah, Selamat Idul Fitri, Taqobalalohuminawamingkum, Syiamana wasiamakum, Minal aidin walfaidin, mohon maaf lahir dan Bathin ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar