REPUBLIKA.CO.ID, Dalam beberapa tahun, Melanesia telah
menyaksikan fenomena yang diabaikan masyarakat internasional, yaitu
difusi Islam. Difusi Islam di pulau-pulau Pasifik telah memperoleh
hasil yang sangat sukses.
Di setiap negara di wilayah ini telah dibentuk ummah, sebuah komunitas Islam. Wilayah Melanesia membentang dari sisi barat di Pasifik Barat hingga ke Laut Arafura yang menyentuh pesisir pantai utara dan utara-timur Australia.
Pulau-pulau yang berada di
wilayah ini adalah kepulauan Bismark, Kepulauan Fiji, Kaledonia Baru,
Papua Nugini, Kepulauan Maluku, Kepulauan Solomon, Kepulauan Selat
Torres, Vanuatu dan Kepulauan Palau. Nauru, Timor, Kepulauan Flores dan
Sumba tidak sepenuhnya bagian dari wilayah tersebut.Di setiap negara di wilayah ini telah dibentuk ummah, sebuah komunitas Islam. Wilayah Melanesia membentang dari sisi barat di Pasifik Barat hingga ke Laut Arafura yang menyentuh pesisir pantai utara dan utara-timur Australia.
Islam adalah agama yang menyebar sendiri lebih cepat dari agama lain. Kecenderungan ini juga terjadi di Pasifik. Organisasi Islam dari Arab Saudi dan Malaysia secara aktif mempromosikan Islam di wilayah tersebut dan secara aktif terlibat dalam menciptakan berbagai ummah di Australia, Selandia Baru, dan Fiji.
Tingkat difusi ini tak tertandingi di seluruh dunia. Budaya di Melanesia bersifat dinamis. Dikenal juga konsep Kastom, yaitu model sosial tradisional yang berhubungan dengan sihir.
Di Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Vanuatu dan Fiji saja ribuan
pribumi memilih untuk memeluk Islam. Di Kaledonia Baru terdapat
kehadiran yang konsisten komunitas Islam yang muncul setelah arus
migrasi dari dunia Francophile selama 100 tahun terakhir.
Laporan Departemen Negara Kebebasan Beragama Internasional Amerika Serikat menyatakan ada sekitar 350 Muslim di Kepulauan Solomon. Kelompok Muslim di sana, termasuk kelompok Ahmadiyah dan kelompok lain. Komunitas Muslim Ahmadiyah di kepulauan ini terdaftar sebagai organisasi pada April 2003.
Mayoritas penduduk Solomon adalah penganut Kristen. Jumlahnya sekitar 92 persen. Lima persen penduduknya menganut kepercayaan turun-temurun. Kepercayaan lain menempati jumlah tiga persen, termasuk di dalamnya agama Islam.
Sangat sulit memastikan jumlah umat Muslim di kepulauan ini karena tidak ada sensus yang menghitungnya. Di situs Visitsolomons.com.sb bahkan tidak disebutkan adanya agama Islam di kepulauan ini.
Kepulauan Solomon terletak di timur Papua New Guinea dan terdiri dari banyak pulau. Kepulauan Solomon telah didiami oleh orang Melanesia sejak sekitar 30.000 tahun lalu. Kini ia berdiri di bawah naungan Inggris sejak 1890-an. Kepulauan Solomon diberi hak kedaulatannya sendiri pada 1976.
Orang Eropa pertama yang mengunjungi pulau ini adalah seorang penjelajah Spanyol bernama Álvaro de Mendaña de Neira. Pria asal Peru ini menginjakkan kakinya di Kepulauan Solomon pada 1568 M.
Sebelum datangnya orang Eropa, penduduk Kepulauan Solomon dikenal sebagai penduduk kanibal dan gemar memenggal kepala manusia. Kaum misionaris mulai berdatangan ke negara miskin ini pada pertengahan abad ke-19.
Laporan Departemen Negara Kebebasan Beragama Internasional Amerika Serikat menyatakan ada sekitar 350 Muslim di Kepulauan Solomon. Kelompok Muslim di sana, termasuk kelompok Ahmadiyah dan kelompok lain. Komunitas Muslim Ahmadiyah di kepulauan ini terdaftar sebagai organisasi pada April 2003.
Mayoritas penduduk Solomon adalah penganut Kristen. Jumlahnya sekitar 92 persen. Lima persen penduduknya menganut kepercayaan turun-temurun. Kepercayaan lain menempati jumlah tiga persen, termasuk di dalamnya agama Islam.
Sangat sulit memastikan jumlah umat Muslim di kepulauan ini karena tidak ada sensus yang menghitungnya. Di situs Visitsolomons.com.sb bahkan tidak disebutkan adanya agama Islam di kepulauan ini.
Kepulauan Solomon terletak di timur Papua New Guinea dan terdiri dari banyak pulau. Kepulauan Solomon telah didiami oleh orang Melanesia sejak sekitar 30.000 tahun lalu. Kini ia berdiri di bawah naungan Inggris sejak 1890-an. Kepulauan Solomon diberi hak kedaulatannya sendiri pada 1976.
Orang Eropa pertama yang mengunjungi pulau ini adalah seorang penjelajah Spanyol bernama Álvaro de Mendaña de Neira. Pria asal Peru ini menginjakkan kakinya di Kepulauan Solomon pada 1568 M.
Sebelum datangnya orang Eropa, penduduk Kepulauan Solomon dikenal sebagai penduduk kanibal dan gemar memenggal kepala manusia. Kaum misionaris mulai berdatangan ke negara miskin ini pada pertengahan abad ke-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar