Oleh : Ustadz Felix Siauw
Ketika ulama sudah diremehkan, maka siapa lagi yang lebih layak didengar? Ketika ilmu sudah dianggap hina, maka kita akan melihat kemunafikan merajalela
Kita melihat kesudahan bangsa, ummat, peradaban yang mereka membelakangi ilmu dan ahli ilmu, maka tak ada ujung cerita mereka kecuali azab dan kehancuran
Sebab ilmu adalah cahaya, yang tanpanya kegelapan menyelimuti, dan ulama adalah manusia yang menjadi sumber-sumbernya, pewaris para Nabi, penjaga ummat
Dan kita melihat pemimpin-pemimpin Islam berprestasi, pastilah ada ulama yang menjadi penjaganya, menjadi pendampingnya, yang menginspirasi dan menuntun
Begitu Osman Ghazi memiliki Syaikh Edebali, Muhammad Al-Fatih memiliki Syaikh Ahmad Kurani, dan Aaq Syamsuddin, ulama selalu mendapati kemuliaan dari mereka
Tapi kita lihat hari-hari ini ulama malah diperkarakan, dituduh berbagai hal, disudutkan, fatwanya dianggap ancaman bagi negara, nasihatnya lalu disepelekan
Sejarah selalu berulang, penjajah dulu juga ingin ulama bungkam, sebab mereka tahu lidah ulama itu berisi kebenaran, dan mereka tak mau yang benar yang disuarakan
Tapi kita harus ingat, ulama adalah sebab negeri ini diberi Allah kemerdekaan, sebab mereka kita punya Indonesia, artinya mencintai Indonesia berarti mencintai ulama.
Ketika ulama sudah diremehkan, maka siapa lagi yang lebih layak didengar? Ketika ilmu sudah dianggap hina, maka kita akan melihat kemunafikan merajalela
Kita melihat kesudahan bangsa, ummat, peradaban yang mereka membelakangi ilmu dan ahli ilmu, maka tak ada ujung cerita mereka kecuali azab dan kehancuran
Sebab ilmu adalah cahaya, yang tanpanya kegelapan menyelimuti, dan ulama adalah manusia yang menjadi sumber-sumbernya, pewaris para Nabi, penjaga ummat
Dan kita melihat pemimpin-pemimpin Islam berprestasi, pastilah ada ulama yang menjadi penjaganya, menjadi pendampingnya, yang menginspirasi dan menuntun
Begitu Osman Ghazi memiliki Syaikh Edebali, Muhammad Al-Fatih memiliki Syaikh Ahmad Kurani, dan Aaq Syamsuddin, ulama selalu mendapati kemuliaan dari mereka
Tapi kita lihat hari-hari ini ulama malah diperkarakan, dituduh berbagai hal, disudutkan, fatwanya dianggap ancaman bagi negara, nasihatnya lalu disepelekan
Sejarah selalu berulang, penjajah dulu juga ingin ulama bungkam, sebab mereka tahu lidah ulama itu berisi kebenaran, dan mereka tak mau yang benar yang disuarakan
Tapi kita harus ingat, ulama adalah sebab negeri ini diberi Allah kemerdekaan, sebab mereka kita punya Indonesia, artinya mencintai Indonesia berarti mencintai ulama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar