(Arrahmah.com)
- Rasulullah bersabda, “Para
wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok,
kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada
mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud) Rasulullah bersabda, “Tidak diterima
sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad,
Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)
Dan
sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu,
yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari
berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang
mengandung ultravioletdalam waktu yang panjang disekujur pakaian
yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di
pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang
mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama
kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa
bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di
daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai
pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di
atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang
juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan
perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam
karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang
juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang
menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai
kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini),
dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.
Dari
sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam
perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas
syari’at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi
seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak
tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan
adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena “adzab dunia”
seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih
dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu
pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari’at yang
bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab),
bahkan malah tetap bertabarruj???
(
Sumber: Al-I’jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh:
Muhammad Kamil Abd Al-Shomad )
- See more at:
http://www.arrahmah.com/news/2013/02/12/penyakit-yang-menimpa-perempuan-tidak-berjilbab.html#sthash.QAoXiUvb.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar