BEIJING - Gerakan kungfu yang diciptakan para muslim China ternyata
menjadi dasar ilmu kungfu kontemporer. Dengan fakta itu, partisipasi
muslim dalam perkembangan kungfu tidak bisa dipandang sebelah mata.
Gerakan kungfu ala muslim yang disebut tan tui menjadi buktinya. Dunia mengakuinya sebagai gerakan yang indah sekaligus kuat.
Pemeritah pada awal pendirian Republik Rakyat China, menggunakan
gerakan ini untuk melatih bela diri. Alasannya, muslim adalah kelompok
minoritas di China. Keberadaannya terisolasi, sehingga memiliki
pergerakan yang lebih sedikit dibanding etnis lainnya. Hal ini berimbas
pada jurus tinju muslim yang dianggap lebih murni dibanding gaya lain.
Tan tui atau Cha chuan kemudian diadopsi menjadi banyak jurus tinju
lain.
Beberapa ahli kung fu pada zaman dinasti Ming, memiliki akar gaya tan
tui. Kemungkinan, hal ini dikarenakan mereka memiliki akar budaya
muslim. Tan tui ini juga menjadi dasar gerakan wushu kontemporer.
Pada zaman dinasti Ming, tan tui dipraktekkan oleh para jiao men. Jiao
men adalah seksi khusus beladiri suku Hui. Suku ini mayoritas muslim,
dan menjadi minoritas di negeri tirai bambu tersebut. [sumber:
republika.co.id]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar