Minggu, 28 November 2010

Islam dan Science 1 (Laba-laba Portia: Penipu Ulung)

Laba-laba Portia: Penipu Ulung
Berbeda dari kebanyakan laba-laba, selain membuat jaring, laba-laba Portia Fimbriata memburu mangsanya jauh dari jaringnya sendiri. Keistimewaan lain dari Portia adalah lebih menyukai spesiesnya sendiri dibanding serangga lain sebagai makanannya. Oleh karena itu, medan perburuannya umumnya jaring-jaring laba-laba lain. Saat berburu, ia menggunakan strategi menarik.


Laba-laba Pelempar-Jala: Dinopis
Laba-laba berwajah-raksasa ini, yang nama ilmiahnya Dinopis, menggunakan teknik berburu yang sangat luarbiasa dan menakjubkan. Bukannya membangun jaring yang tetap dan menanti mangsa, ia membuat jaring khusus yang dilempar kepada mangsanya. Selanjutnya membungkus mangsanya di dalam jaringnya ini. Serangga yang tertangkap mati terpedaya. Kemudian ia membungkus mangsanya dengan benang yang baru agar menjadi sebuah "paket" yang tetap segar untuk konsumsi masa datang. The Guinness Encyclopedia of the Living World, Guinnes Publishing, s. 164

Berburu Dengan Jaring Tangga Melingkar
Bagi banyak mahluk hidup, jaring laba-laba merupakan perangkap maut. Namun ada beberapa mahluk yang dapat selamat dari perangkap maut ini. Sebagai contoh, ngengat-biasa tidak mempan terhadap jaring laba-laba karena debu pada tubuhnya menutupi perekat pada jaring dan membuatnya menjadi tidak efektif. Berkat debu inilah ngengat dapat lolos dengan mudah.

Laba-laba Penyamar Yang Ulung
Bertentangan dengan kepercayaan umum, banyak jenis laba-laba berburu tanpa membangun jaring. Salah satunya adalah Laba-laba kepiting. Ia menyamarkan dirinya pada bunga-bungaan dan menyantap lebah-lebah yang hinggap padanya. . Liz Bomford, Camuflage and Colour, Boxtree Ltd., London, 1992, p. 108

Cara Laba-laba Berburu 2
Pintu-perangkap Untuk Hidup Di Gurun
Bagi kebanyakan mahluk hidup, panasnya iklim gurun bisa mematikan. Namun, beberapa mahluk memiliki kecakapan untuk dapat bertahan terhadap panasnya gurun. Baik teknik-teknik berburu, susunan tubuh, ataupun cara perilaku mereka membuatnya hidup nyaman di lingkungan gurun. Salah satu pesies yang menjadi pokok bahasan buku ini, yakni laba-laba, memiliki karakteristik-karakteristik yang diperlukan untuk dapat hidup di gurun. Mahluk yang dikenal sebagai "laba-laba pintuperangkap" ini menggunakan rumah berpenyekat di dasar gurun sebagai pelindung dari panas dan sebagai perangkap untuk menangkap mangsanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar