(1). Aisyah radhiyallahu 'anha berkata bahwa ada seseorang telah berkata : "Wahai Rasulullah, si fulanah meninggal & telah beristirahat". Maka Rasulullah ﷺ marah & bersabda : "Sesungguhnya yang disebut beristirahat hanyalah orang yang diampuni (dosa2nya)" (HR. Ahmad VI/69, lihat Silsilah ash-Shahiihah IV/286)
(2). Tabi’in Masruq رحمه الله berkata :
"Tidak ada rumah yang lebih baik bagi mukmin daripada kubur, yang padanya ia beristirahat dari segala kesusahan dunia dan aman dari adzab Allah" (Al-Qubur hal 141 oleh Ibnu Abid Dunya)
(3). Bisyr bin Al-Harits رحمه الله berkata :
"Sebaik-baik rumah adalah kubur, bagi orang yang taat kepada Allah" (Al-Qubur hal 142 oleh Ibnu Abid Dunya)
(4). Imam Ibnu Rajab رحمه الله berkata :
"Ditanyakan kepada sebagian mereka (para salaf) : "Siapakah manusia yang paling nikmat kehidupannya ?" Mereka menjawab : "Jasad-jasad yang berada di bawah tanah, yang telah aman dari adzab (kubur) dan mereka pun menanti balasan (Surga)" (Majmuu' ar-Rasaa-il II/114)
Mukmin dianggap “istirahat” apabila dia telah menyiapkan berbagai perbekalan yang banyak menuju kehidupan setelah kematian, dan dia dianggap istirahat dari beban dunia, kelelahan dan penderitaan sakaratul maut...
Ustadz Najmi Umar Bakkar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar