Selasa, 20 April 2021

KAJIAN SHUBUH EDISI RAMADLAN HARI KE- 9 RABU, 21 APRIL 2021 TENTANG ENAM LANGKAH AGAR PUASA KITA BERKUALITAS


Sebagaimana kita ketahui bersama, Puasa Ramadhan adalah ibadah istimewa yang akan dinilai langsung oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Puasa tidak dibatasi oleh pelipatgandaan pahala 10 sampai 700 kali. Pahala puasa bisa tak terbatas sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

*كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ*

Setiap amal anak Adam dilipatgandakan; satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa sampai tujuh ratus kali. Allah Azza wa Jalla berfirman, “Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang membalasnya…” (HR. Muslim, An-Nasai, Ad-Darimi, dan Al-Baihaqi)

Dengan demikian, nilai puasa di sisi Allah akan sangat bergantung pada kualitasnya. Semakin puasa berkualitas, semakin tinggi nilainya di sisi Allah. SebalikAamiin

uasa yang kualitasnya sekedar menahan lapar dan haus, ia tidak bernilai apa-apa di sisiNya. Persis seperti sabda Nabi:

*رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ*

“Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar” (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)

Mengerjakan amal dengan optimal dan berusaha mendapatkan kualitas tertinggi adalah sebuah keharusan. Inilah mengapa Dr. Musthafa Dieb Al-Bugho dan Muhyidin Mistu dalam Al-Wafi saat menjelaskan hadits :

*إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ*

“Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku ihsan dalam segala hal” (HR. Muslim)

Beliau berdua mengatakan: Hadits ini merupakan nash (dalil) yang menunjukkan keharusan berlaku ihsan. Yaitu dengan melakukan suatu perbuatan dengan baik dan maksimal. 

Demikian pula dengan puasa. Marilah kita tunaikan puasa kita dengan sebaik-baiknya sehingga ia benar-benar menjadi puasa berkualitas. Merangkum dari berbagai sumber, setidaknya ada enam langkah agar puasa kita berkualitas yaitu : 

*1. Ikhlas*

Agar berkualitas, puasa kita harus ikhlas. Tak hanya puasa, bahkan seluruh amal akan ditentukan niat yang menjadi syarat diterimanya amal ini.

*إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ ، وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى*

“Sesungguhnya seluruh amal tergantung pada niatnya dan sesungguhnya setiap orang akan mendapat apa yang ia niatkan” (HR. Bukhari dan Muslim) Keutamaan puasa Ramadhan berupa ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu juga hanya berikan kepada orang yang puasanya dilandasi keikhlasan.

*مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ*

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaq ‘Alaih)

*2. Meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa*

Agar puasa berkualitas, puasa itu harus sah. Artinya, kita harus meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa yakni:

a. Makan atau minum dengan sengaja. Jika seseorang makan dan minum dalam keadaan lupa, itu tidak membatalkan puasanya.

*مَنْ نَسِىَ وَهُوَ صَائِمٌ فَأَكَلَ أَوْ شَرِبَ فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اللَّهُ وَسَقَاهُ*

“Barangsiapa yang lupa, padahal ia berpuasa, lalu ia makan atau minum, hendaknya ia meneruskan puasanya. Karena ia diberi makan dan minum oleh Allah” (HR. Jamaah)

b. Muntah dengan sengaja

*مَنْ ذَرَعَهُ الْقَىْءُ فَلَيْسَ عَلَيْهِ قَضَاءٌ وَمَنِ اسْتَقَاءَ عَمْدًا فَلْيَقْضِ*

“Barangsiapa didesak muntah, ia tidak wajib mengqadha, tetapi siapa yang menyengaja muntah hendaklah ia mengqadha” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Daruquthni, dan Hakim)

c. Mengeluarkan sperma, baik karena mencium istrinya atau hal lain di luar bersetubuh dan mimpi. Jika bersetubuh ia terkena kafarat, jika karena mimpi maka tidak mempengaruhi puasanya.

d. Meniatkan berbuka. Karena niat merupakan rukun puasa, maka niat berbuka berarti membatalkan puasanya.

*3. Meninggalkan hal-hal yang membuat puasa sia-sia*

Ikhlas serta meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa saja tidak cukup untuk membuat puasa kita berkualitas. Hal lain yang perlu kita lakukan adalah meninggalkan hal-hal yang membuat puasa sia-sia.

*رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ*

“Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar dan dahaga ( HR. Nasai dan Ibnu Majah )

*4. Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat*

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

*وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ* 

"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)

*5. Mempuasakan seluruh organ tubuh, pikiran, dan hati*

Puasa bukan sekedar menahan lapar dan dahaga saja tetapi dengan bertambahnya usia semua organ tubuh juga puasa. Jaga mulut, jaga telinga, jaga mata, jaga hati, jaga rasa, jaga tangan dan jaga kaki.

*6. Memperbanyak amal shalih selama Ramadhan*

Ketika Ramadlan sudah berada di depan kita jangan tinggalkan sholat wajib awal waktu berjamaah di masjid, sholat sunnah rawatib, tarwih, dluha, tahajud dengan tertib. Juga shodaqoh , tilawah tiap hari, iktikaf di sepuluh hari terakhir di masjid menjemput turunnya lailatul qodar, membayar zakat fitrah, sholat idul fitri, silalaturrahim

Semoga kita semua bisa melaksanakan enam angkah agar puasa kita berkualias sehingga dimudahkan dapat berkumpul bersama keluarga di JannahNya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar