Selasa, 15 Oktober 2019

*SYUKUR UNTUK YANG TAK TERUKUR*

_Eka Rahmat Hidayat_
_@ekamology, @ngopi.hijrah_
_________

بسم الله الرحمان الرحيم
_Semoga tetap dalam kerendahan hati dan terus membersamai jiwa 🙂_
Kelas iman kita itu biasanya : bersyukur kalau ada alasan aja. Lisan mulai mengucap hamdallah ketika ada momen momen penting yang membahagiakan menurut kita. Hati gembira ketika yang ditakdirkan sesuai dengan harapan yg dipinta.
Sisanya? Lupa. Lupa bersyukur, bahkan lupa caranya.
Menjaga ketaatan itu cara bersyukur. Menjauhi maksiat itu cara bersyukur. Komit dengan syariat itu cara bersyukur. Lisan basah dengan zikir itu cara bersyukur. Baik akhlak pada sekitar itu cara bersyukur. Beli dan memprioritaskan dagangan sesama muslim meski lebih mahal itu cara bersyukur. Mengurus urusan umat mulai dari urusan makan sampai politiknya itu cara bersyukur.
Bersyukur itu adab kepada Alloh atas nikmat yg diberi. Pertanyaan : adakah seseorang yg dalam setiap detiknya luput dari nikmat Alloh? Bagaimana jika Alloh tak memberikannya nikmat bernafas bahkan meski hanya 5 menit?
*Stop Point hari ini*
على كل نعمة على العبد من الله في دين أو دنيا يحتاج إلى شكر عليها ثم للتوفيق للشكر عليها نعمة أخرى تحتاج إلى شكر ثان ثم التوفيق للشكر الثاني نعمة أخرى يحتاج إلى شكر أخر وهكذا أبدا فلا يقدر العبد على القيام بشكر النعم وحقيقة الشكر الاعتراف بالعجز عن الشكر
_“Atas setiap nikmat Alloh untuk seorang hamba, baik nikmat agama maupun dunia maka wajib disyukuri. Kemudian ketika ia dimampukan bersyukur maka itu adalah kenikmatan lain yang wajib disyukuri yang kedua. Kemudian ketika ia dimampukan bersyukur yang kedua maka itu juga kenikmatan yang wajib disyukuri berikutnya, demikian seterusnya._
_Seorang hamba tidak akan mampu mensyukuri semua kenikmatan, oleh karena itu hakikat syukur adalah pengakuan atas ketidakmampuan hamba dalam bersyukur.”_
*قول ابن رجب في كتاب لطائف المعاىف*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar