Minggu, 30 Desember 2018

*Inilah yang dimaksud, TOLERANSI BERAGAMA.*

Indahnya saling mengingatkan. 
Menjelang NATAL..

*Muslim* : "Bagaimana natalmu? "
*Waru* :
"Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku.?"

*Muslim* : 
"Tidak, Agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu. Tapi urusan ini, agama saya melarangnya.!"

*Waru* : 
"Tapi kenapa..? Bukankah hanya sekedar kata2..?

*Muslim* :
"Benar....
Saya mejadi muslimpun karena hanya sekedar kata2, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat.

Saya halal menggauli istri sayapun, karena hanya sekedar kata2 yaitu akad nikah, dan....
Istri saya yg sa'at ini sedang halal saya gaulipun bisa kembali menjadi haram atau zina jika saya mengucapkan kata talak atau cerai, padahal hanya sekedar kata2.
*Waru* :
"Tapi teman2 muslimku yang lain mengucapkannya padaku..?" .

*Muslim* :
"Ooh...mungkin mereka belum faham dan mengerti.
Ohya, bisakah kau mengucapkan dua kalimat Syahadat David?! "

*Waru* : 
"Oh tidak, saya tidak bisa... Itu akan mengganggu Keimanan saya..!"

*Muslim* : 
"Kenapa? Bukankah hanya kata2 toleransi saja? Ayo, ucapkanlah..!!"

*Waru* : 
" Ok ok..sekarang, saya paham dan mengerti.."

Inilah yang menyebabkan BUYA HAMKA, memilih meninggalkan jabatan Dunia, sebagai Ketua MUI. ketika didesak pemerintah untuk mengucapkan ;
"SELAMAT NATAL"
Meskipun anggapan, hanya Berupa kata-kata keakraban.
Atau sekedar toleransi. namun disisi Allah, nilainya justru menunjukkan kerendahan AQIDAH.
Banyak sekali muslim, yang tidak faham, dan tidak mau mengerti akan konsep ilmu Agama, yang disisi lain, mereka faham akan ilmu2 umum. yang sifatnya tiada kekal, tidak ada gunanya, untuk keselamatan AKHIRATnya yang Abadi nanti.
Bila Pesan ini, bisa ditularkan ke yang lain, berarti kita telah berda'wah kepada orang banyak.
Selamatkan Aqidah keluarga kita dan Saudara Muslim lainnya.
"Lakum diinukum, waliyadiin" *ntukmu agamamu dan untukku agamaku.*(QS. Alkafirun)
## 🙏💖🌺🌸 ##

Tidak ada komentar:

Posting Komentar