Rabu, 03 Januari 2024

Dunia Tempat Berlalu


Sumber : Republika.id

Oleh AGUS SOPIAN

Dari Abu Sa’id al-Khudriy RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya dunia ini indah dan memesonakan, dan sesungguhnya Allah Ta’ala menyerahkannya kepada kalian. Kemudian Allah akan melihat bagaimana kalian berbuat atas dunia ini. Maka berhati-hatilah dalam urusan dunia dan berhati-hatilah juga terhadap wanita” (HR Muslim).

Hadis di atas mengingatkan kita untuk senantiasa waspada menyikapi keindahan dunia. Sebab, tidak sedikit manusia yang terperangkap ke dalam jerat tipu dayanya.

Bahkan, banyak yang menjadikan dunia sebagai tujuan akhir hidupnya. Padahal, dunia hanyalah tempat berlalu. Maka sudah semestinya bagi manusia untuk tidak terlalu berlomba mengejar-ngejarnya.


 
Banyak di antara manusia yang begitu mengkhawatirkan dunia, hingga seluruh waktunya dihabiskan untuk terus menggapainya. Nyatanya, cepat atau lambat dunia akan ditinggalkan
 
 







Banyak di antara manusia yang begitu mengkhawatirkan dunia hingga seluruh waktunya dihabiskan untuk terus menggapainya. Nyatanya, cepat atau lambat dunia akan ditinggalkan.

Akhiratlah yang harusnya mereka khawatirkan. Sebab, di akhiratlah tempat kembali nan abadi.

Allah SWT berfirman, “Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui” (QS al-Ankabut: 64).

Tidak sedikit manusia tertipu oleh kenikmatan dunia yang menyilaukan. Bahkan, duniawi sering menghantui seseorang sehingga menyita energi dan melupakan tujuan hidup yang sebenarnya.

Mereka lupa bahwa tujuan penciptaannya ialah untuk tunduk dan mengabdi kepada-Nya. Orang yang mabuk dengan dunia, lupa akan nikmat yang hakiki dalam hidupnya.

Allah SWT menegaskan, “... Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu” (QS al-Hadid: 20).

 
Tidak sedikit manusia tertipu oleh kenikmatan dunia yang menyilaukan. Bahkan, duniawi sering menghantui seseorang sehingga menyita energi dan melupakan tujuan hidup yang sebenarnya
 
 







Kita wajib waspada akan tipu daya dunia. Sebab, fitnah-fitnahnya bisa menerkam kapan saja.

Ali bin Abi Thalib pernah berkata, “Fitnah muncul melalui tiga jalan. Pertama, wanita, karena mereka adalah perangkap iblis yang terus terpancang mencari mangsa. Kedua, minuman keras yang memabukkan. Itu adalah pedang iblis yang selalu terhunus. Ketiga, dirham dan dinar alias uang, keduanya adalah busur panah beracun yang siap membunuh setiap saat.”

Maka dari itu, barang siapa yang terjerat fitnah wanita, jangan berharap hidupnya akan bersih. Barang siapa yang gemar meminum khamar, tak akan pernah bersih akalnya. Siapa saja yang silau dengan dinar dan dirham atau uang, ia akan menjadi budak-budaknya yang penurut sepanjang hidup.

Begitu banyak kenikmatan dan kelezatan yang disediakan di dunia ini. Jika tidak hati-hati, kenikmatan itu justru akan mencelakakan diri.

 
Jadikan dunia sebagai kendaraan yang mengantarkan pada tujuan, bukan justru membuat kita terjerembap pada jurang kesengsaraan
 
 






Oleh karena itu, bekali diri dengan ilmu, perkuat iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Hiduplah sederhana dan ambillah dunia sebatas yang dibutuhkan saja. Jangan berlebihan, apalagi melampaui batas.

Rakus dan berlebihan dalam urusan dunia hanya akan membuat kita celaka. Saat kenikmatan dunia datang menggoda, ingatlah dan bayangkan apa akibat yang akan diterima. Dengan begitu, kita akan tahu bahwa kelezatan-kelezatan itu akan lenyap, sedangkan aib dan dosanya melekat.

Jadikan dunia sebagai kendaraan yang mengantarkan pada tujuan, bukan justru membuat kita terjerembap pada jurang kesengsaraan.

Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar