Rabu, 13 Desember 2023

Manfaat Istighfar yang Diajarkan Rasulullah SAW dan Khasiatnya Dibuktikan Medis


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam riwayat Abdullah bin Abbas RA, Nabi Muhammad SAW menyampaikan pesan soal cara mengatasi masalah yang sering kali dihadapi jiwa.

Cara ini hendaknya dilakukan oleh setiap Muslim saat sedang gundah gulana. Berikut bunyi hadits lengkapnya:

 روي هذا الحديث عن عبد الله بن عباس رضي الله عنهما قَال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا ، وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا ، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ) رواه أبو داود (1518) وابن ماجه (3819) ، وأحمد في "المسند" (1/248) ، والطبراني في "المعجم الأوسط" (6/240)، والبيهقي في "السنن الكبرى" (3/351) ، وغيرهم .

Dari Abdullah bin Abbas RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang terbiasa beristighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari kesempitannya dan kelapangan dari kesedihannya, serta memberinya Rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (HR Ahmad dalam Musnadnya, ath-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Awsath, Ibnu Majah, Abu Daud, dan al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubra). Adapun dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui." (QS Ali Imran ayat 135)

Dr Nadiah Thayyarah melalui "Sains dalam Al-Qur'an: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah", menjabarkan, para ahli jiwa telah menyampaikan bahwa orang-orang yang menderita komplikasi kejiwaan biasanya diakibatkan oleh tekanan batin sejak kanak-kanak atau akibat peristiwa traumatik yang mereka alami.

Saat beranjak dewasa, perasaan tertekan ini semakin membesar hingga menyebabkan komplikasi kejiwaan, bahkan dapat menimbulkan berbagai penyakit. Kemudian, para ilmuwan menyimpulkan bahwa tindakan mengakui kesalahan di hadapan orang lain biasanya dapat menjernihkan jiwa dan menyembuhkan penyakit.

Kedokteran modern menamakan istilah ini dengan psychoanalysis, yaitu pengakuan seorang pasien tentang masalah-masalah kejiwaan yang dialaminya di hadapan seorang dokter jiwa atau psikiater.

"Ilmu psikologi modern sangat sesuai dengan hadis Nabi yang berbicara tentang istigfar dan faedahnya dalam menghilangkan tekanan jiwa manusia. Ini merupakan mukjizat nabawi di bidang ilmu kejiwaan," terang Dr Nadiah.

Karena itu, ketika seorang Muslim mengakui kesalahan dan dosanya lalu dia memohon ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan mengucapkan istighfar, maka perbuatannya itu akan menimbulkan ketenangan pada batinnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar