Sabtu, 28 April 2018

📚 CARA MENILAI KEBENARAN PADA SESUATU 📚

ﻗﺎﻝ اﻟشارح الشيخ الراجحي ﺭﺣﻤﻪ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
Berkata pensyarah Asy-Syaikh Ar-Rãjihiy-semoga Allah merahmatinya

اﻟﻜﺜﺮﺓ ﻟﻴﺴﺖ ﺩﻟﻴﻼ ﻋﻠﻰ اﻷﺣﻘﻴﺔ، ﻭﺇﻧﻤﺎ اﻟﺤﻖ ﺃﺣﻖ ﺃﻥ ﻳﺘﺒﻊ، ﻭﻣﻦ ﺳﺎﺭﻭا ﻋﻠﻰ اﻟﺤﻖ ﻓﻬﻢ ﻋﻠﻰ اﻟﺤﻖ، ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻧﻮا ﻋﺪﺩا ﻗﻠﻴﻼ؛
Jumlah banyak bukanlah dalil (keterangan) yang menunjukkan akan kebenaran sesuatu, hanyalah saja kebenaran adalah yang paling berhak untuk diikuti dan mereka yang menempuh kebenaran mereka itulah yang berada diatas kebenaran walaupun mereka berjumlah sedikit

 ﻭﻟﻬﺬا ﻗﺎﻝ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ: {ﻭﺇﻥ ﺗﻄﻊ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﻓﻲ اﻷﺭﺽ ﻳﻀﻠﻮﻙ ﻋﻦ ﺳﺒﻴﻞ اﻟﻠﻪ}[ اﻷﻧﻌﺎﻡ:116]
Oleh karenanya Allah -subhanahu wata'ala berfirman: Jika engkau mengikuti kebanyakan manusia di dunia maka mereka akan menyesatkan engkau dari jalan Allah(Al-anâm ayat 116)

ﻭﻗﺎﻝ: {ﻭﻟﻜﻦ ﺃﻛﺜﺮ اﻟﻨﺎﺱ ﻻ ﻳﺆﻣﻨﻮﻥ}
[ ﻫﻮﺩ:17]
Dan Allah Ta'ala berfirman: akan tetapi kebanyakan dari manusia tidak beriman( Hud ayat 17)

ﻭﻗﺎﻝ: {ﻭﻟﻜﻦ ﺃﻛﺜﺮ اﻟﻨﺎﺱ ﻻ ﻳﺸﻜﺮﻭﻥ}[اﻟﺒﻘﺮﺓ:243]
Dan Allah Ta'ala berfirman (akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur) Al-Baqarah ayat 243

ﻭﻗﺎﻝ: {ﻭﻟﻜﻦ ﺃﻛﺜﺮ اﻟﻨﺎﺱ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ}
[ اﻷﻋﺮاﻑ:187]
Dan Allah Ta'ala berfirman:(akan tetapi kebanyakan dari manusia tidak mengetahui { Al-A'raf ayat 187}

، ﻭﻗﺎﻝ: {ﻭﻗﻠﻴﻞ ﻣﻦ ﻋﺒﺎﺩﻱ اﻟﺸﻜﻮﺭ}
[ ﺳﺒﺄ:13]
Dan Allah Taâlã berfirman (dan sedikit dari hambaku yang bersyukut){Saba' ayat13}

، ﻭﻗﺎﻝ: {ﻭﻣﺎ ﺃﻛﺜﺮ اﻟﻨﺎﺱ ﻭﻟﻮ ﺣﺮﺻﺖ ﺑﻤﺆﻣﻨﻴﻦ} [ ﻳﻮﺳﻒ:103]
Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman -- walaupun  engkau sangat menginginkannya.{yusuf ayat 103}

ﺇﺫا: ﻟﻴﺴﺖ اﻟﻌﺒﺮﺓ ﺑﻜﺜﺮﺓ اﻷﺗﺒﺎﻉ، ﻭﻟﻴﺴﺖ اﻟﻌﺒﺮﺓ ﺑﺎﻷﻣﻮاﻝ ﻭﻻ ﺑﺎﻷﻭﻻﺩ ﻭﻻ ﺑﺎﻟﺸﺮﻑ ﻭﻻ ﺑﺎﻟﺠﺎﻩ؛ ﻭﻟﻬﺬا ﻳﻘﻮﻝ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ: {ﻭﻣﺎ ﺃﻣﻮاﻟﻜﻢ ﻭﻻ ﺃﻭﻻﺩﻛﻢ ﺑﺎﻟﺘﻲ ﺗﻘﺮﺑﻜﻢ ﻋﻨﺪﻧﺎ ﺯﻟﻔﻰ ﺇﻻ ﻣﻦ ﺁﻣﻦ ﻭﻋﻤﻞ ﺻﺎﻟﺤﺎ ﻓﺄﻭﻟﺌﻚ ﻟﻬﻢ ﺟﺰاء اﻟﻀﻌﻒ ﺑﻤﺎ ﻋﻤﻠﻮا ﻭﻫﻢ ﻓﻲ اﻟﻐﺮﻓﺎﺕ ﺁﻣﻨﻮﻥ}
[ ﺳﺒﺄ:37]
Jadi patokan kebenaran bukanlah dengan banyaknya pengikut dan bukan pula berpatokan dengan banyak harta, anak, kebangsawanan, kedudukan. Olehnya itu Allah-subhanahu wata'ala berfirman:
(Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga) saba:37)

ﻫﺬا ﻣﻦ اﻻﺑﺘﻼء ﻭاﻻﻣﺘﺤﺎﻥ؛ ﻭﻟﻬﺬا اﻏﺘﺮ ﻛﻔﺎﺭ ﻗﺮﻳﺶ ﺑﻤﺎ ﻫﻢ ﻓﻴﻪ ﻭﻗﺎﻟﻮا: ﻧﺤﻦ ﺃﺣﺴﻦ ﻣﻘﺎﻣﺎ ﻭﺭﺋﻴﺎ ﻭﺃﺛﺎﺛﺎ، ﻓﻘﺎﻝ اﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ: ((ﻭﻛﻢ ﺃﻫﻠﻜﻨﺎ ﻗﺒﻠﻬﻢ ﻣﻦ ﻗﺮﻥ ﻫﻢ ﺃﺣﺴﻦ ﺃﺛﺎﺛﺎ ﻭﺭﺋﻴﺎ)) ﺃﻱ: ﺃﺣﺴﻦ ﺃﺛﺎﺛﺎ ﻣﻨﻬﻢ ﻭﺃﻣﺘﻌﺔ ﻭﻣﻨﻈﺮا ﻭﺃﺷﻜﺎﻻ،
Ini dari musibah dan ujian,oleh karenanya orang-orang kafir quraisy tertipu dengan apa yang mereka miliki, dan mereka berkata: kedudukan kami lebih baik dan lebih sedap dipandang mata serta alat rumah tangga kami lebih bagus,maka Allah Ta'ala berfirman sebagai penjelasan hakikat perkara:
(Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedan mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap di pandang mata) maknanya adalah bahwa mereka yang dibinasakan itu memiliki alat perabot rumah tangga, barang -barang,panorama serta bentuk  yang kesemuanya lebih baik
ﻭﻣﺎ ﺃﻋﻄﺎﻫﻢ اﻟﻠﻪ ﻣﻦ اﻷﺟﺴﺎﻡ ﻭﻣﻦ اﻟﻘﻮﺓ ﻭﻣﻦ اﻟﻤﺎﻝ ﻭﻣﻦ اﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻭﻣﻦ اﻟﺠﺎﻩ ﺇﻧﻤﺎ ﻫﻮ اﻣﺘﺤﺎﻥ، ﻭﻛﻞ ﻫﺬﻩ اﻷﺷﻴﺎء ﻻ ﻗﻴﻤﺔ ﻟﻬﺎ ﻋﻨﺪ اﻟﻠﻪ.
Dan segala yang Allah Ta'ala berikan kepada mereka berupa jasmani, kekuatan harta, kekuasaan, ketenaran kesemuanya hanyalah sebagian ujian dan semua perkara ini tidak memiliki nilai disisi Allah Subhanahu wata'ala

ﻭاﻟﻮاﺟﺐ ﻫﻮ اﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ، ﻭاﺗﺒﺎﻉ ﻣﺎ ﺟﺎءﺕ ﺑﻪ اﻟﺮﺳﻞ، ﺛﻢ ﻣﺎ ﺟﺎء ﺑﻪ ﺧﺎﺗﻤﻬﻢ ﻭﺇﻣﺎﻣﻬﻢ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ،
Dan yang wajib adalah beriman kepada Allah Ta'ala dan Rasul-Nya dan mengikuti perkara yang Rasulullãh Shalallahu a'laihi wassalam bawa kemudian apa yang di bawa oleh penutup para Nabi dan imam mereka yakni Nabi kita Muhammad-shallallãhu àlaihi wa sallam
ﻓﻤﻦ اﺗﺒﻊ ﺷﺮﻳﻌﺔ اﻟﻠﻪ ﻭﺁﻣﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﻭاﺗﺒﻊ ﺷﺮﻋﺔ اﻟﻠﻪ ﻓﻬﻮ ﻋﻠﻰ اﻟﺤﻖ، ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻣﺎﻟﻪ ﻗﻠﻴﻼ، ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ اﻟﻌﺪﺩ ﻗﻠﻴﻼ، ﻭﻟﻮ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ ﻣﺎﻝ ﻭﻻ ﺟﺎﻩ ﻭﻻ ﺳﻠﻄﺎﻥ.
Maka siapa yang mengikuti syariat Allah dan beriman kepada Allah Ta'ala dan Rasul-Nya dan mengikuti hukum Allah maka dia diatas kebenaran walaupun hartanya hanyalah sedikit dan walaupun jumlahnya sedikit dan walaupun ia tidak memiliki harta serta tidak mempunya kedudukan serta tidak memiliki kekuasaan

📚 Penjelasan Tafsir Ibnu Katsir oleh Syaikh Ar-Rãzihiy📚
Oleh Al Ustadz Tamrin Hafizhahullah di Ma'bar-YAMAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar