Selasa, 13 Maret 2018

*Tidur Ba’da ‘Ashar dan Ba’da Shubuh*

*Pertanyaan:*
Apakah ada larangan tidur ba’da ‘Ashar dan ba’da Shubuh?

*Jawaban:*
Tidur setelah ‘Ashar Tidak ada dalil larangan tidur setelah ‘ashar. Tidak ada yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang itu. Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid menjelaskan: وأما النوم بعد العصر فهو جائز ومباح أيضاً ، ولم يصحّ عن النبي صلى الله عليه وسلم نهي عن النوم في هذا الوقت . وأما ما ينسب إلى النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال : ” من نام بعد العصر فاختلس عقله فلا يلومن إلا نفسه ” فهو حديث باطل لا يثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم Ada pun tidur setelah Ashar adalah boleh juga. Tidak ada yang shahih dari Nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam tentang larangan tidur di waktu itu. Ada pun hadis yang disandarkan ke Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam: Barangsiapa yang tidur ba’da ‘Ashar maka akalnya akan hilang dan jangan salahkan kecuali dirinya sendiri. Adalah hadits batil, dan tidak shahih dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. (Al Islam Su’aal wa Jawaab no. 2063) Tidur setelah Shubuh Perlu diketahui, tidak ada ayat atau hadits yang menyebutkan larangan tidur setelah shalat shubuh. Sehingga pendapat yang paling kuat adalah BOLEH secara syar’i, sebab, melarang itu membutuhkan dalil. Lalu, mengapa sebagian ulama memakruhkan? Sebab itu waktu diberkahi, dan waktu dibagikan rezeki, dan tidak baik di sisi kesehatan tidur setelah shubuh. Disebutkan dalam Asy Syabakah Al Islamiyyah: فإن النوم في هذا الوقت جائز بمعنى أنه لا يأثم فاعله، ولو لم يكن محتاجا إليه. وقد كرهه بعض أهل العلم نظرا لما يترتب عليه من آثار صحية وغيرها، إلا إذا كان لحاجة. وقد ورد أن الرزق يقسم في ذلك الوقت. Sesungguhnya tidur di waktu ini adalah boleh, dalam arti tidak berdosa melakukannya, walau dia tidak membutuhkannya. Sebagian ulama memakruhkan karena melihat berbagai pertimbangan, seperti kesehatan dan lainnya, kecuali jika ada kebutuhan untuk melakukannya (selesai). Imam Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad berkata; نوم الصبحة يمنع الرزق لأن ذلك وقت تطلب فيه الخليقة أرزاقها وهو وقت قسمة الأرزاق فنومه حرمان إلا لعارض أو ضرورة . انتهى Tidur pagi itu menghalangi rezeki, sebab itulah saat rezeki makhluk sedang dicari, di waktu itulah rezeki sedang dibagikan. Maka, tidur di waktu itu bisa mencegahnya kecuali memang darurat (selesai). Yang jelas, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa buat umatnya: اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا Ya Allah berkahilah umatku di pagi harinya. (HR. Abu Daud no. 2606, Shahih) Maka, sayang sekali jika waktu berkah itu disia-siakan. Ahsannya dan afdhalnya adalah berdizkir, tilawah, lalu silahkan istirahat. Atau beraktivitas seperti kerja, atau berbenah di rumah. Demikian. Wallahu a’lam.

Sumber: Alfahmu.id - Website Resmi Ustadz Farid Nu'man.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar