Kamis, 15 Desember 2016

Imam Shalat Itu.....#keren

Kamis kemaren, di sebuah masjid terminal, usai adzan magrib, sy menunggu iqamah untk berjamaahdg jamaah para musafir. Iqamahpun dikumandangkan,saya berdiri di belakang mihrab. Saya pikir, jika nanti terjadi saling mempersilakan saya akan maju mengimami. Biasalah krn di masjid yg "tak bertuan" salah2 dapet imam shalat yg mengecewakan. Drpd itu terjadi saya siap maju kedepan jika gak ada yg maju. Tp kini, iqamah belumlagi selesai, seseorang dr belakang nyelonong ke mihrab. Sosoknya muda, cool, bercelana casual, berjaket kaos hitam dengan model tutup kepala dijuntaikan ke belakang, tanpa kopyah, berjenggot tipis satu dua, dia barusan meletakkan rangsel yg cukup besar di pojokan, rupanya dlm perjalanan, bersama dua kawannya yg lain.Ia menghadap ke belakang dg roman yg mantap, mengatur shof dg cukup tegas. Ia mendekati salah seorng di shof depan bagian samping, menegur ramah soal kakinya yg gak rapat.. Sedikit ada"ketegangan" suasana, tp saya menimatinya krn bagisaya itu biasa dan seharusnya begitu..Ia pun takbir. Dari suara takbirnya saya sudah"curiga" krn kalimat takbirnya berkelas. Dan benar saja, baca alfatihah dg basmalah terdengar lembut, ia menunjukkan kelas kemampuan tilawah di atas rata2. Saya menilainya 9, untuk makharij, tajwid dan lagunya, dan karenanya saya ikhlas jadi makmum dan menikmatinya. Ruku', sujud dan gerakan shlat yg lainnya, nyaman sekali diikuti. Usai salam, ia menyuruh kawannya disebelah saya iqamah lagi, terus memberi tahu untk salat isya seklian jama'. Melihat saya ikut berdiri, ia sapa saya, "jamak", "ya" jawabku. "Tp gak qosor pak", "ya, gak papa, saya ikut". Dengan makmum bertiga, shalat isya jamak taqdim pun dilakukan..Note:Anak muda, cool, sedikit "belagu" khas anak muda yg percaya diri, tapi sumbut atau selevel dg kemampuannya, asyik juga. Dan itu bagiku menarik ketika bahkan di bbrp masjid besar dg imam yg berbusana syaikh: kopyah haji, baju koko putih, bersorban dan sajadah, tp lidahnya kelu mengucap makharij dan abai akan tajwid, dan ini yg amat sering: ruku' sujudnya bakhil miskin penghayatan. Sebagai makmum, saya gak nyaman mengikutinya..Imam adl simbol pemimpin. Belagu tp tampak kecerdasan, tak harus tampak soleh, dan tegas tak sungkan menegur, namun mengatasi masalah dg baik dan menciptakan kenyamanan di hati rakyat, itulah pemimpin idaman masa kini yg kita butuhkan.
Fb.ust Wahid ahmadi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar