Ini adalah kisah nyata yang tercecer dari pelaksanaan haji tahun ini.
Seorang perempuan tua dari Aljazair menangis di bandara. Ia ketinggalan
pesawat yang akan membawanya menunaikan ibadah haji. Ia menangis karena
kerinduannya pada Allah SWT dan keinginan untuk menjawab seruan-Nya.
Allah SWT mendengar tangisan hamba-Nya. Di antara Aljazair dan Jeddah…di
antara langit dan bumi.
Pilot
pesawat yang mengangkut jamaah haji itu mendengar suara gemeretak pada
mesin pesawat. Hal itu memaksanya untuk kembali memutar pesawat ke
Aljazair.
Di bandara, saat seluruh penumpang diturunkan, petugas bandara tidak menemukan ruangan tunggu yang kosong, kecuali ruangan tempat dimana perempuan tua itu menangis.
Bisa dibayangkan bagaimana takjubnya perempuan tua itu, karena melihat teman-temannya sesama jamaah haji datang kembali. Ia merasa seperti bermimpi.
Dari mulutnya tidak henti-hentinya ia mengucapkan kata syukur.
Ajaibnya lagi, setelah diperiksa dengan seksama, ternyata keadaan pesawat itu baik dan tidak ada kerusakan sama sekali.
Subhanallah. Ini ekspresi dosis tinggi dari the power of Imtaq-In ahsantum ahsantum li anfusikum.
Pesawat dengan 200 penumpang itu kembali ke bandara hanya untuk menjemput seorang perempuan tua yang rindu ingin menjawab seruan Tuhan-Nya.
Air mata apa yang ia teteskan sehingga mampu mengetuk pintu langit ?
Keyakinan apa yang ia miliki sehingga mampu merubah jalannya takdir?
Bila segalanya berlalu darimu, bila semua pintu telah tertutup, tetapi engkau tetap bergantung dan berharap pada ALLAH, maka IA akan selalu ada untukmu.
Kisah ini menjadi bukti bahwa mukjizat doa masih terjadi, di zaman yang bukan zaman Nabi-Nabi. Masya Allah, Semoga kita semua mendapat berkah dari Allah SWT....
Di bandara, saat seluruh penumpang diturunkan, petugas bandara tidak menemukan ruangan tunggu yang kosong, kecuali ruangan tempat dimana perempuan tua itu menangis.
Bisa dibayangkan bagaimana takjubnya perempuan tua itu, karena melihat teman-temannya sesama jamaah haji datang kembali. Ia merasa seperti bermimpi.
Dari mulutnya tidak henti-hentinya ia mengucapkan kata syukur.
Ajaibnya lagi, setelah diperiksa dengan seksama, ternyata keadaan pesawat itu baik dan tidak ada kerusakan sama sekali.
Subhanallah. Ini ekspresi dosis tinggi dari the power of Imtaq-In ahsantum ahsantum li anfusikum.
Pesawat dengan 200 penumpang itu kembali ke bandara hanya untuk menjemput seorang perempuan tua yang rindu ingin menjawab seruan Tuhan-Nya.
Air mata apa yang ia teteskan sehingga mampu mengetuk pintu langit ?
Keyakinan apa yang ia miliki sehingga mampu merubah jalannya takdir?
Bila segalanya berlalu darimu, bila semua pintu telah tertutup, tetapi engkau tetap bergantung dan berharap pada ALLAH, maka IA akan selalu ada untukmu.
Kisah ini menjadi bukti bahwa mukjizat doa masih terjadi, di zaman yang bukan zaman Nabi-Nabi. Masya Allah, Semoga kita semua mendapat berkah dari Allah SWT....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar