JADI wanita sholehah itu mudah. Tapi jadi wanita durhaka juga mudah.
Dua kemudahan ini, bisa jadi terasa begitu tipis dalam kehidupan kita
sehari-hari. Apa yang membuat seorang wanita jadi durhaka?
Banyak keluh kesah
Yang selalu merasa tak cukup, apa yang diberi semua tak cukup. Diberi rumah tak cukup, diberi motor tak cukup, diberi mobil tak cukup, dan lainnya. Tak ridha dengan pembelaan dan aturan yang diberikan suami. Hanya ingin memenuhi kehendak nafsu saja, tanpa memperhatikan perasaan suami, tak hormat kepada suami apalagi berterima kasih pada suami. Bukannya hendak menolong suami, apa yang suami beri pun tak pernah puas. Ada saja yang tak cukup.
Yang selalu merasa tak cukup, apa yang diberi semua tak cukup. Diberi rumah tak cukup, diberi motor tak cukup, diberi mobil tak cukup, dan lainnya. Tak ridha dengan pembelaan dan aturan yang diberikan suami. Hanya ingin memenuhi kehendak nafsu saja, tanpa memperhatikan perasaan suami, tak hormat kepada suami apalagi berterima kasih pada suami. Bukannya hendak menolong suami, apa yang suami beri pun tak pernah puas. Ada saja yang tak cukup.
Kalau suami melakukan hal yang tak berkenan untuknya, maka diungkitlah segala hal tentang suaminya itu. Ia sangat senang membicarakan suami: tak ingat budi, tak bertanggung jawab, tak sayang, dan macam-macam. Padahal suaminya sudah memberi perlindungan macam-macam padanya.
Membandingkan-bandingkan suami
Sangat suka membanding-bandingkan suaminya dengan suami atau lelaki lain. Ia tak ridha dengan suaminya sendiri.
Sangat suka membanding-bandingkan suaminya dengan suami atau lelaki lain. Ia tak ridha dengan suaminya sendiri.
Suka memaksa
Bila menginginkan sesuatu maka dipaksa suaminya melakukan. Pagi, petang malam terus saja menekan dan memaksa suami. Adakalanya dengan berbagai ancaman: ingin lari, ingin bunuh diri, ingin membuat malu suami, dan lainnya. Suami dibuat seperti budaknya, bukan sebagai pemimpinnya. Yang dipentingkan adalah kehendak dan kepentingan dia saja.
Bila menginginkan sesuatu maka dipaksa suaminya melakukan. Pagi, petang malam terus saja menekan dan memaksa suami. Adakalanya dengan berbagai ancaman: ingin lari, ingin bunuh diri, ingin membuat malu suami, dan lainnya. Suami dibuat seperti budaknya, bukan sebagai pemimpinnya. Yang dipentingkan adalah kehendak dan kepentingan dia saja.
Sibuk bersolek
Sibuk bersolek atau tidur atau santai-santai dan lain-lain hingga lalai dengan ibadah-ibadah terhadap Allah SWT, seperti shalat , zikir, mengurus rumah-tangga, berkasih sayang dengan anak-anak, dan lain sebagainya.
Sibuk bersolek atau tidur atau santai-santai dan lain-lain hingga lalai dengan ibadah-ibadah terhadap Allah SWT, seperti shalat , zikir, mengurus rumah-tangga, berkasih sayang dengan anak-anak, dan lain sebagainya.
Banyak berbicara, menggosip
Siang malam, pagi petang asik menggosip terus. Apa saja yang suami kerjakan selalu tidak benar di matanya. Dan zaman sekarang ini bergosip bukan saja berbicara di depan suami, tapi dengan telefon, SMS, internet, BBM dan macam-macam cara yang lain. Naudzubillah!
Siang malam, pagi petang asik menggosip terus. Apa saja yang suami kerjakan selalu tidak benar di matanya. Dan zaman sekarang ini bergosip bukan saja berbicara di depan suami, tapi dengan telefon, SMS, internet, BBM dan macam-macam cara yang lain. Naudzubillah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar