Sekarang ini Natal bukan hanya urusannya umat Kristen tetapi telah menjadi urusan umat Islam pula. Kenapa ? Tidak banyak yang menyadari bahwa semakin mewabah dimana-mana umat Islam telah sengaja diprovokasi, dijebak dan dijerumuskan untuk terlibat dalam Natalan. Berikut adalah pernyataan mereka di Majalah Kristen Bahana, Januari 2008 "Gereja bertekad bahwa kebahagiaan Natal haruslah dirayakan dan dibagikan ke sesama, tanpa peduli agama, ras dan suku”Maka Istilah Natal bersama bukan lagi sekedar bermakna kebersamaan perayaan Natal antara umat Kristen Katolik dengan umat Kristen Protestan atau dengan umat Kristen dari aliran/ sekte yang lain, tetapi juga melibatkan umat Islam atau umat non Kristen lainnya.Permasalahannya adalah Natal meskipun sepintas yang tampak adalah kebahagiaan, hakekatnya adalah malapetaka akherat. Natal semarak dengan aneka dosa yang bisa mengundang murka Allah. Mau tahu sebabnya ? Baca tuntas tulisan ini Aneka dosa yang melekat pada natal tentulah sudah disadari elite-elite Kristen. Gereja kalau memang komit pada kebenaran, kenapa justru menikmati dan terus menghidup-hidupkan natal ? membiarkan umatnya menangguk dosa Untuk apa Gereja bertekad (bernafsu) merayakan natal bersama umat agama lain (Islam dll) ? Apa mereka tidak tahu bahwa MUI (Majelis Ulama Indonesia)
Selasa, 28 Desember 2010
Kamis, 23 Desember 2010
Perbedaan antara Pemenang dan Pecundang
Sebuah terjemahan dari artikel berbahasa inggris.
Pemenang selalu menjadi bagian dari solusi
Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah
Pemenang selalu memiliki program atau rancangan
Pecundang selalu memiliki alasan ( pernyataan maaf )
Pemenang berkata “Biarkan saya yang melakukannya untuk anda”
Pecundang berkata “Itu bukan pekerjaan saya”
Pemenang selalu berusaha mencari jawaban dari setiap masalah
Pecundang melihat masalah dalan setiap jawaban
Pemenang berkata “Ini mungkin susah tapi memungkinkan untuk dilakukan”
Pecundang berkata “Ini mungkin dilakukan tapi terlalu susah untuk dilakukan”
Ketika pemenang melakukan sebuah kesalahan, ia akan berkata “Saya melakukan kesalahan”
Ketika pecundang melakukan sebuah kesalahan, i akan berkata “Itu bukan kesalahan saya”
Pemenang membuat komitmen-komitmen
Pecundang membuat janji-janji
Pemenang memiliki mimpi
Pecundang memiliki rencana kotor
Pemenang berkata “Saya harus melakukan sesuatu”
Pecundang berkata “Sesuatu seharusnya terkerjakan”
Pemenang adalah bagian dari tim
Pecundang terpisah dari tim
Pemenang melihat keuntungan
Pecundang melihat penyakit
Pemenang melihat kemungkinan
Pecundang melihat masalah
Pemenang meyakini win-win solution
Pecundang meyakini mereka harus success orang laen harus gagal
Pemenang melihat prospek
Pecundang melihat masa lalu
Pemenang seperti alat pengatur panas
Pecundang seperti alat pengukur panas
Pemenang memilih seperti yang ia ingin lakukan
Pecundang memilih sesuai pilihan orang banyak
Pemenang mengutarakan argumen yang kuat tetapi kata yang lembut
Pecundang mengutarakan argumen yang lemah tapi kata yang kuat ( memaksa )
Pemenang menggunakan filsofi :”Jangan melakukan sesuatu yang tidak ingin orang lakukan terhadap dirinya”
Pecundang menjalani hidup dengan filosofi “Lakukan ke orang lain sebelum orang lain melakukannya ke diri sendiri”
Pemenang membuat sesuatu terjadi
Pecundang membiarkan sesuatu terjadi
Pemenang merencanakan dan mempersiapkan kemenangan
Kata kuncinyanya adalah persiapan
10 tips pribadi yang disukai
- Seringlah memuji lawan bicara Anda : orang pada umumnya suka dipuji. usahakan memuji dengan tulus dan sewajarnya. Memuji bukan berarti menjilat.
- Buat orang lain merasa dirinya penting : hargai orang lain dalam semua hal. contohnya ketika anda terlambat datang, maka minta maaflah. menepati janji juga termasuk cara menghargai orang lain.
- Jadilah pendengar yang baik : kalau bicara itu perak maka diam adalah emas. Sebuah pepatah yang sungguh mendalam. Berilah kesempatan bagi lawan bicara untuk mengutarakan pendapatnya.
- Usahakan untuk selalu menyebut nama orang dengan benar : jangan sampai salah melafal nama orang, karena nama orang merupakan milik yang berharga bagi seseorang. Jika anda tidak yakin, maka anda bisa menanyakan ke orang tersebut bagaimana pelafalannya.
- Bersikap Ramah : keramah tamahan penduduk indonesia sudah terbukti mampu mendatangkan banyak turis manca negara.
- Bermurah hati : sama seperti berbuat baik atau amal kepada orang lain. bantulah orang yang kesusahaan.
- Hindari kebiasaan mengkritik, mencela atau menganggap remeh : orang tidak suka jika kelemahannya diketahui apalagi disinggung.
- Bersifat asertif : memiliki perbedaan pendapat adalah biasa, namun jangan memaksakan kehendak kita kepada orang lain.
- Bayangkan apa yang orang lain inginkan dari Anda untuk dilakukan : mendahulukan kepentingan orang lain kdang memberikan efek yang baik bagi pergaulan Anda. walaupun tidak harus selalu begitu.
- Cintailah diri sendiri : jelas jika anda bisa mencintai diri sendiri maka Anda pun seharusnya mengerti mengapa orang lain ingin dicintai.
Rabu, 22 Desember 2010
cerita membangun (Walt Disney)
Walt Disney dipecat dari jabatannya sebagai editor di sebuah koran, sebab dianggap “tidak punya imajinasi dan tak punya ide bagus.” Dia bangkrut beberapa kali sebelum membangun Disneyland. Faktanya, taman bermain itu ditolak oleh kota Anaheim dengan alasan hanya akan mengundang manusia sampah dan gelandangan.
Cerita Membangun (Albert Einstein)
Albert Einstein tidak bisa bicara sampai berusia 4 tahun dan tidak bisa membaca sampai usia 7 tahun. Orangtuanya beranggapan bahwa dia abnormal. Salah satu gurunya mendeskripsikan Einstein dengan, “mentalnya terlalu lemot, tidak sosial, dan terus bertualang dalam impian bodoh.” Dia dikeluarkan dari sekolah dan ditolak masuk ke sekolah politeknik Zurich. Einstein sangat sedikit belajar bicara dan menulis. Ia bahkan sedikit sekali belajar matematika.
Cerita Membangun (Thomas Alva Edison)
Guru-guru Thomas Alva Edison berkata, “dia terlalu tolol untuk belajar apapun.” Dia dipecat dari pekerjaan pertamanya karena “tidak produktif”. Sebagai penemu, Edison membuat 1.000 percobaan yang gagal sebelum menemukan bola lampu. Saat seorang wartawan bertanya kepadanya, “Apa rasanya gagal seribu kali?” Edison menjawab, “Saya nggak gagal seribu kali. Bola lampu ditemukan dengan seribu langkah.”
Kisah Pendirian Sebuah Universitas Terkenal
Mungkin artikel ini sudah pernah di posting berkali-kali di email maupun di situs lain. Namun tak ada salahnya saya mengulang kembali disini. Berikut kisah tentang awal mula pendirian sebuah universitas terkenal di dunia.
Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston , dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University.
Sesampainya disana sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.
“Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard”, kata sang pria lembut.
“Beliau hari ini sibuk,” sahut sang Sekretaris cepat.
“Kami akan menunggu,” jawab sang Wanita.
“Beliau hari ini sibuk,” sahut sang Sekretaris cepat.
“Kami akan menunggu,” jawab sang Wanita.
Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.
“Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi,” katanya pada sang Pimpinan Harvard.
Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang diluar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul. Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.
Sang wanita berkata padanya, “Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini. bolehkah?” tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.
Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut. “Nyonya,” katanya dengan kasar, “Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan.”
“Oh, bukan,” Sang wanita menjelaskan dengan cepat, “Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard.”
Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, “Sebuah gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung? Kalian perlu memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard.”
Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, “Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja ?”
Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan. Mr. dan Mrs Leland Standford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard.
Universitas tersebut adalah Stanford University , salah satu universitas favorit kelas atas di AS.
Pesan Moral Kita, seperti pimpinan Harvard itu, acap silau oleh baju, dan lalai. Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya, kadang sangat tak ternilai. Jadi, janganlah kita selalu abai, karena baju-baju, acap menipu.
Sebuah Renungan,buat para calon suami….calon istri
Sebuah Renungan,buat para calon suami….calon istri jg boleh baca..! Semoga Bermanfaat
terlampir kisah nyata yang bagus sekali untuk contoh kita semua yang saya dapat dari millis sebelah (kisah ini pernah ditayangkan di MetroTV). Semoga kita dapat mengambil pelajaran.
Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di Indonesia.
==============================================
Rabu, 15 Desember 2010
Selasa, 14 Desember 2010
Menyikapi Tahun Baru Hijriyah
Didalam tahun baru hijriah ini selayaknya, kita sebagai muslim yang taat, mengintrospeksi diri dengan semua apa-apa yang telah kita perbuat. Dan memilih semua bentuk amalan yang baik untuk tetap kita pertahankan dan kita tingkatkan porsi amalan yang baik untuk kita kerjakan. Dan meninggalakan semua perbuatan yang tidak bermanfaat, baik untuk diri kita ataupun orang sekitar kita.
Sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru hijriah, tepatnya kita akan memasuki bulan muharram. Yang berarti kita akan meninggalkan tahun lalu, dan memasuki tahun baru hijriah, yakni tahun baru 1432 hijriah. Adalah tahun baru hijriah, yang mana penyambutan tahun baru ini tidak selayaknya seperti orang-orang non muslim merayakan tahun baru miladiyahnya.
Didalam tahun baru hijriah ini selayaknya, kita sebagai muslim yang taat, mengintrospeksi diri dengan semua apa-apa yang telah kita perbuat. Dan memilih semua bentuk amalan yang baik untuk tetap kita pertahankan dan kita tingkatkan porsi amalan yang baik untuk kita kerjakan. Dan meninggalakan semua perbuatan yang tidak bermanfaat, baik untuk diri kita ataupun orang sekitar kita.
Tahun Baru Hijriyah
Hujan rintik-rintik sejak sore. Lalu selepas maghrib, hujan pun makin menderas. Malam ini adalah malam pertama di tahun yang baru, tahun 1434 H. Tahun baru Hijriyah memang berbeda dengan tahun baru Masehi yang terhitung pas tengah malam, yakni jam 00.00. Maka, setahu saya kalau tahun baru Hijriyah dimulai sejak awal malam alias maghrib.
Penyambutan pun tak segegap gempita menyambut tahun baru Masehi. Tahun baru hijriyah biasanya disambut dengan pengajian-pengajian di mushola dan masjid-masjid. Bisa juga dimeriahkan dengan aneka lomba pemahaman keislaman dan seni Islam. Meski begitu, terkadang pula diselipkan lomba-lomba yang membuat masyarakat terhibur ceria. Seperti panjat pinang, balap karung dan yang lainnya.
Teringat waktu kecil dan remaja, di kampung saya kadang pula menyambut tahun baru Hijriyah dengan meriah. Aneka lomba tersaji dan diikuti anak-anak kecil dan remaja. Ibu-ibu dan Bapak-bapak adalah suporternya, ramai sekali. Malamnya biasanya diadakan pengajian, kadang sengaja mendatangkan penceramah kondang dari daerah yang jauh. Ah, indah rasannya.
Saat-saat ini, bisa jadi berbeda ragam acaranya, karena mengingat pengorganisasian di remaja masjid dan DKM dah semakin baik. Ketika saya berkunjung ke sebuah percetakan. Di sana saya melihat ada beberapa pengerjaan spanduk acara menyambut tahun baru Hijriyah. Wow, acaranya banyak dan meriah. Tapi tampak acara tersebut dikemas dengan baik biar khidmatnya di dapat.
Bukan pesta pora untuk menyambutknya, tapi muhasabah indah tentang evaluasi setahun yang lalu, untuk perbaikan di tahun depan.
Selamat Tahun Baru 1434 H
Kamis, 02 Desember 2010
Download Nasyid Populer
Rabu, 01 Desember 2010
Ketua terbaru
Oh iya temen2 sehubungan telah berakhirnya masa kepemimpinan Sdr. Husni Qudratillah maka di bulan Ramadhan tahun 1430 H lalu Forum Komunikasi Remaja Islam Masjid Al-barkah (Forkarisma) telah meresafle beberapa pengurusnya, dan memutuskan Sdr. Imam Dwi Lutfi menjadi ketua terbaru angkatan ke-10
Syair Kehidupan
Kadang kala kita dihadapkan pada banyak pilihan hidup karena hidup adalah sebuah pilihan setidaknya kalimat itulah yang pernah disampaikan oleh guruku di kala aku masih belia. Seperti pertanyaan anakku saat mata indahnya mulai sedikit meredup karena menahan kantuk, waktu itu menunjukkan pukul 9 malam, seperti biasa aku menemaninya menghantarkan menuju lelap tidurnya, katanya ” Ayah, disekolah tadi ibu guru bilang, Aku dan teman-teman diminta untuk bisa menunjukkan kejujuran dan berani berbicara benar, menepati janji dan melakukan apa yang dijanjikan, dan terus menerus menyatukan kata dengan perbuatan. Ayah…. memangnya kenapa kita harus bersikap seperti ibu guru bilang ?” tanya anakku sambil mulai membetulkan guling kesukaannya.
Langganan:
Postingan (Atom)