Selasa, 28 Februari 2023
Sabtu, 25 Februari 2023
Persiapkan Diri Menyambut Ramadhan
Wahai kaum muslimin, hendaknya kita mengetahui bahwa salah satu nikmat yang banyak disyukuri meski oleh seorang yang lalai adalah nikmat ditundanya ajal dan sampainya kita di bulan Ramadhan. Tentunya jika diri ini menyadari tingginya tumpukan dosa yang menggunung, maka pastilah kita sangat berharap untuk dapat menjumpai bulan Ramadhan dan mereguk berbagai manfaat di dalamnya.
Bersyukurlah atas nikmat ini. Betapa Allah ta’ala senantiasa melihat kemaksiatan kita sepanjang tahun, tetapi Dia menutupi aib kita, memaafkan dan menunda kematian kita sampai bisa berjumpa kembali dengan Ramadhan. Oleh karena itu, kita tidak boleh luput dalam persiapan menyambut Ramadhan.
Ketidaksiapan yang Berbuah Pahit
Imam Abu Bakr Az Zur’i rahimahullah memaparkan dua perkara yang wajib kita waspadai. Salah satunya adalah [اَلتَّهَاوُنُ بِالْأَمْرِ إِذَا حَضَرَ وَقْتُهُ], yaitu kewajiban telah datang tetapi kita tidak siap untuk menjalankannya. Ketidaksiapan tersebut salah satu bentuk meremehkan perintah. Akibatnya pun sangat besar, yaitu kelemahan untuk menjalankan kewajiban tersebut dan terhalang dari ridha-Nya. Kedua dampak tersebut merupakan hukuman atas ketidaksiapan dalam menjalankan kewajiban yang telah nampak di depan mata.[1]
Jumat, 24 Februari 2023
Persiapan Puasa Ramadhan 2022
1. Memperbanyak ibadah
Menjelang ibadah puasa ada baiknya bagi kita untuk lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta. Hal ini dilakukan untuk memohon ampunan dan kelancaranan selama menjalankan ibadah puasa. Memperbanyak ibadah tidak hanya dengan menjalankan ibadah sholat 5 waktu. Ibadah juga dapat dilakukan dengan memberikan santunan kepada anak yatim yang membutuhkan, melakukan jumat berkah dengan memberikan makan di Masjid, dan ketika puasa dapat membagikan makan sahur atau buka puasa bagi mereka yang membutuhkan.
Senin, 20 Februari 2023
Syaban Adalah Persiapan Menyambut Ramadhan
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setiap tahun kita diingatkan bahwa Ramadhan ini mungkin menjadi Ramadhan terakhir kita. Kita juga sering mengingat mereka yang ada di sini tahun lalu tetapi telah berpulang kepada Allah SWT sejak saat itu.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan sehari-hari, Ramadhan atas kehendak Allah adalah garis hidup yang sangat kita butuhkan. Dalam Ramadhan ada kesabaran melalui puasa, ketenangan melalui sholat malam, penyucian melalui taubat, kenyamanan melalui doa dan kepuasan melalui zikir.
Agar Ramadhan ini menjadi yang terbaik, kita harus mulai mempersiapkan diri sekarang, baik secara rohani maupun jasmani. Dengan mempersiapkan diri di bulan Sya'ban, kita lebih bisa merasakan manisnya puasa dan qiyam di bulan Ramadhan, Insya Allah.
Mengapa Musibah Seperti Bencana Selalu Dikaitkan Maksiat dan Azab, Benarkah Demikian?
Oleh : Ustadz Yendri Junaidi, Lc MA, dosen STIT Diniyah Putri Rahmah El Yunusiyah Padang Panjang dan Ketua Bidang Fatwa dan Hukum MUI Kota Tanah Datar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sebagian orang ketika mendengar musibah, apalagi yang berdampak besar seperti gempa, tsunami, galodo dan sebagainya, cenderung mengaitkannya dengan maksiat yang dilakukan penduduk negeri yang terkena musibah tersebut.
Seperti halnya gempa yang menimpa Cianjur beberapa bulan lalu. Tidak sedikit pihak yang menyorot maksiat yang dilakukan sebagian warga Cianjur, lalu menilainya sebagai sebab dibalik terjadinya musibah. Lisan hal –bahkan lisan maqal- mereka berkata, “Wajar saja musibah itu terjadi, maksiat mereka saja seperti itu..”
Hal yang sama terjadi dalam musibah yang menimpa Turki dan Suria. Di tengah banyak orang yang berjuang mengumpulkan donasi untuk meringankan beban dan derita yang dirasakan saudara-saudara kita di Turki, ada segelintir orang yang mencoba mencari-cari ‘pangkal bala’ musibah yang menimpa mereka.