Saat tulang-tulang ini merasakan ngilu, otot-otot ini merasakan pegal, dan kepala ini merasakan pusing, mungkin itu isyarat tubuh kita untuk berebah sejenak dari rutinitas yang sedang kita lakukan.
Tubuh kita memiliki hak untuk beristirahat yang cukup. Sehingga kita
dapat mengoptimalkan segala rutinitas Ibadah kita menjadi lebih optimal.
Begitu indahnya Allah mengatur segala urusan dunia ini. Sampai pada
hal yang mungkin banyak orang meremehkan pentingnya mengatur pola tidur.
Allah SWT berfirman:
Allah menciptakan malam hari waktu istirahat dan siang hari untuk mencari karunia yang Ia sebarkan di alam semesta ini.
Bagi sebagian manusia tidur bisa diartikan sebagai istirahat. Namun
tidak jarang banyak manusia yang menggunakan hampir sebagian besar
waktunya hanya untuk tidur. Menjadikan ia sebagai manusia yang tidak
produktif akibat banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Jauh-jauh hari Rasulullah telah mencontohkan pola tidur yang baik.
Tidur di Awal Malam dan Bangun di Akhir Malam
“Beliau saw tidur di awal malam dan menghidupkan akhir malam.” (Mutafaq ’Alaih)
Tidur yang berkualitas di malam hari merupakan upaya optimalisasi
dalam detoksifikasi untuk menetralisir toksin yang mengontaminasi tubuh.
Detoksifikasi tubuh, terjadi terutama pada hati, tercapai optimal saat
tidur. Mekanisme tersebut berkaitan erat dengan diproduksinya
antioksidan sebagai penetral toksin. Pada tidur yang berkualitas,
detoksifikasi hati dapat berjalan optimal, khususnya dalam pembentukan
asam amino glutathione sebagai antioksidan yang menetralisasi stres
oksidatif dan radikal bebas.
Tidur/Istirahat di Siang Hari
Tidur atau istirahat siang (sesudah dhuhur sebelum ashar) dianjurkan oleh Rasulullah. Aktivitas ini disebut juga Qoyluulah
Berkata Ibnu Atsir: “Qoyluulah adalah istirahat di pertengahan siang walaupun tidak tidur”.
Tata Cara Tidur
“Dari Ya’isy bin Thihfah ia berkata,”Ayahku berkata,” Ketika aku
berbaring (menelungkup) di atas perutku di dalam masjid, tiba-tiba ada
seseorang yang menggoyangkan tubuhku dengan kakinya lantas ia berkata,”
Sesungguhnya cara tidur seperti ini dibenci Allah” Ia berkata,”Akupun
melihatnya ternyata orang itu adalah Rasululullah”
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)
Lebih Baik Tidur Menyamping Ke Kanan
Inilah posisi tidur terbaik yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Tidur
dengan posisi miring ke kanan, dapat membantu melancarkan aliran darah
dari bilik jantung sebelah kiri yang posisinya menjadi lebih tinggi ke
seluruh tubuh kecuali pembuluh Aorta. Dengan posisi tidur seperti ini,
maka seluruh anggota tubuh selain tangan kiri akan berada sejajar atau
di bawah jantung. Sehingga darahpun akan dengan mudah mengalir ke
seluruh bagian tubuh sesuai dengan hukum gravitasi. Dan posisi tubuh
seperti inilah yang baik untuk jantung.
Tidur Tanpa Bantal
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.”
Dari hadits diatas maka dapat kita ketahui bahwa Rosulullah menjadikan tangan kanannya sebagai bantal untuk bersandar kepalanya.
Tidur di Ruangan Gelap
Rasulullah shollallâhu ‘alaihi wasallam juga bersabda: “Apabila
kalian tidur, maka padamkanlah lampu-lampu kalian. Sebab, setan-setan
berkeliaran seperti tikus dan menabrak (lampu-lampu kalian) sehingga
kalian terbakar.” [HR Ibnu Hibban]
Sumber : http://www.lampuislam.org/2014/01/tidur-sesuai-tuntunan-nabi-muhammad.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar