Kebesaran Byzantium tak hanya mewariskan
Hagia Sofia (Ayasofia) kepada Istanbul. Namun juga berbagai bangunan
yang menembus milenium.
Berpuluh abad berada dalam genggaman dua
peradaban dunia menyebabkan Istanbul jadi kota bersejarah menarik.
Kontur kota berbukit-bukit. Penuh oleh pemukiman penduduk, perkantoran
dan daerah belanja. Menara-menara masjid menyembul di antaranya.
Menghiasi panorama kota.
Kota Konstatinopel,
ibukota Byzantium, terletak antara teluk kecil Golden Horn dan Laut
Marmara. Di wilayah Eropa Istanbul masa kini. Bagian di mana sebagian
besar peninggalan Dinasti Utsmaniyyah juga bisa ditemukan hingga kini.
Byzanz adalah cikal bakal Kota
Konstantinopel sekaligus Kekaisaran Byzantium. Awalnya adalah sebuah
desa nelayan kecil di ujung daratan Serail. Byzanz berkembang pesat
setelah dikuasai oleh Romawi Kuno. Menamainya Augusta Antonina, Kaisar
Septimius Severus mulai membangun tembok sekeliling kota, gerbang kota
dan Hippodrom. Kaisar Roma Konstantin kemudian menjadikan Augusta
Antonina sebagai ibukota Kekaisaran Romawi tahun 330 masehi. Sejarah
penting yang menjadikan Konstantinopel menjadi negara utama di Eurasia
kala itu.
Ayasofia