Halaman

Rabu, 14 Januari 2015

Ketika Abu Bakar Shiddiq Bersedekah

JIKA usai shalat Fajar, Abu Bakar terbiasa pergi ke padang pasir, kemudian kembali lagi sejenak ke Madinah. Karena penasaran, suatu hari Umar bin Khatab membuntutinya.
Ternyata yang dikunjungi Abu Bakar adalah sebuah tenda kumuh di tengah padang pasir. Umar pun bersembunyi di belakang batu besar. Dan tak lama kemudian Abu Bakar pun keluar dari tenda itu.
Setelah Abu Bakar berlalu, Umar masuk ke tenda terebut. Ternyata di dalamnya ada seorang wanita tua dan buta bersama seorang bayi kecil.
Umar bertanya, “Siapa yang datang tadi pada kalian?”
Wanita itu menjawab, “Aku tidak tahu. Yang jelas ia seorang muslim. Setiap pagi ia datang kemari.”
“Apa yang ia perbuat?” kejar Umar
Wanita itu berkata, “Ia menyapu rumah kami, mencampur adonan kami, memeras susu ternak kami, lalu pulang.”
Sambil keluar, Umar berkata, “Engkau membuat lelah penggantimu, wahai Abu Bakar. Engkau membuat lelah para penggantimu, wahai Abu Bakar.”
Dari Mu’awiyah bin Haidah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya sedekah secara rahasia bisa meredam murka Rabb [Allah] tabaroka wa ta’ala.” (HR. ath-Thabrani dalam al-Kabir, lihat Shahih at-Targhib [1/532])
Allah ta’ala berfirman,
وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Apapun harta yang kalian infakkan maka Allah pasti akan menggantikannya, dan Dia adalah sebaik-baik pemberi rizki.” (QS. Saba’: 39).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar