REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika kita berpuasa di bulan Ramadhan
maka terjadi penurunan asupan makanan/energi. Hal ini menyebabkan tubuh
mengerahkan cadangan energi yang ada untuk menggantikan kekurangan
asupan tersebut.
Lalu, terjadilah suatu proses yang disebut otolisis. Otolisis ini
merupakan penguraian cadangan lemak untuk diubah menjadi energi, dikutip
dari weeklytrust.com.
Ketika kita berpuasa maka cadangan lemak yang tertimbun akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi harian. Pada saat yang
bersamaan, terjadi pelepasan bahan-bahan kimia yang terikat dalam
lemak-lemak. Bahan kimia tersebut akan dibuang oleh organ-organ yang
bertugas melakukan detoksifikasi.
Dengan berpuasa, tubuh juga akan mengeluarkan sejumlah besar racun
melalui aliran darah, pori-pori, dan organ pembuangan lain. Ini terlihat
dari menebalnya lapisan lidah dan napas yang biasanya lebih berbau pada
hari-hari pertama.
Setelah manfaat puasa bagi kesehatan berlanjut pada hari-hari
setelahnya, proses pembersihan tubuh disempurnakan. Lemak tubuh yang
tidak bermanfaat, racun yang terakumulasi dalam sel tubuh akan
dikeluarkan.
Sel yang sakit, sel-sel mati, lapisan lendir menebal di dinding usus,
limbah aliran darah dikeluarkan lewat hati, limpa, dan ginjal. Tubuh
akan menggunakan mineral penting dan vitamin untuk membuang racun dan
jaringan tua. Saat beban racun tubuh berkurang, efisiensi setiap sel
ditingkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar