Halaman

Minggu, 13 Maret 2022

LOGIKA UAS Kemana Kita Berpihak….?

 LOGIKA UAS

Kemana Kita Berpihak….? 

Ustadz ABDUL SOMAD (UAS), 

bertanya kepada jama'ahnya,

UAS πŸ˜— :

"Andai kita hidup pd zaman Fira'un,

kira-kira kita jadi pengikut siapa, 

Fir'aun atau Nabi Musa?"

Jama'ah: "Musaaaaa."

 (Jawab jama'ah kompak).

UAS πŸ˜— _"Yakiiin?"_

Jama'ah πŸ˜— _"Yakiiiiiin....."_

UAS πŸ˜— 

Tapi yang membangun kota Mesir, Fir'aun.

Yang bangun infrastruktur juga dia.

Yang bangun piramida, Fir'aun. 

Yang paling kaya, Fir'aun.

Yang punya bala tentara banyak 

dan kuat, Fir'aun.

Yang punya banyak pengikut, Fir'aun.

Yang bisa memberi perlindungan 

dan jaminan,

Fir'aun.

Yang Berkuasa, Fir'aun.

Yang bisa menyediakan 

makanan dan minuman, 

Fir'aun.

Yang bisa adakan hiburan, Fir'aun. 

Yang bisa buat pusat perbelanjaan, Fir'aun.

Bahkan jika teknologi nya sudah ada,

mungkin *Kartu Mesir Sehat* 

dan *Kartu Mesir Pintar* juga dibuatnya."

Sementara Nabi Musa......

siapa dia?

Hanya seorang penggembala kambing. 

Bicara saja tidak fasih alias cadel 

(akibat pernah memakan bara api diwaktu bayi). 

Hanya memiliki sebatang tongkat butut.

Masih yakin mau ikut Nabi Musa........?

Tanya *UAS* sekali lagi.

Jamaah terdiam... Saling toleh satu sama lain.

UAS πŸ˜— 

"Kerjaan Nabi Musa hanya 

sebagai penjaga kambing, 

tiba-tiba mau mengajak kita menyeberangi lautan,

tanpa memakai sampan, tanpa perahu, tanpa kapal.

Apakah yakin kita mau ikut Nabi Musa?"

Tak satupun jama'ah berani menjawab.

Semua tertunduk, diam seribu bahasa.

UAS πŸ˜— 

Betapa sesungguhnya manusia 

zaman Firaun dan zaman sekarang, 

tidak ada bedanya. 

Di Zaman sekarang ini, mayoritas 

tergila gila* pada harta, wanita, pangkat, jabatan, pujian, rayuan. Cinta materi. Al Wahn

(cinta keduniawian)

Sungguh, Fir'aun itu akan tetap ada 

hingga akhir zaman. 

Hanya saja berubah wajah dan bentuknya. 

Juga namanya.

Namun secara hakikat dia akan terus ada. 

Sebab sejarah akan berulang, 

dan kita harus tetap yakin seyakinnya biidznillah

Fir'aun dikalahkan oleh Musa,

karena Kuasa ALLAH AZZA WA JALLA.

Siapapun yang akan jadi pemimpin

itu sudah menjadi takdir. Sudah tertulis 

di Lauhul Mahfudz, tetapi ALLAH SWT akan mencatat dimana *KITA BERPIHAK*

Belajarlah dari CICAK dan Burung Pipit.

Dahulu saat Nabi Ibrahim Alaihi Salam dibakar oleh Raja Namrud, 

datanglah burung pipit yang 

bolak balik mengambil air 

dan meneteskan air itu di atas api 

yang membakar Nabi Ibrahim.

Cicak yang melihatnya tertawa. "Hai pipit, bodoh amat yang kau lakukan itu. 

Paruhmu yang kecil hanya bisa menghasilkan

beberapa tetes air saja, 

mana mungkin bisa memadamkan api itu..?

Burung pipit pun menjawab:

"Wahai cicak, memang tak mungkinlah 

aku bisa memadamkan api yang besar itu, 

tapi aku tak mau jika ALLAH SWT

melihat Aku diam saja

saat sesuatu yang ALLAH cintai dizholimi 

Allah tak akan melihat 

apakah aku berhasil memadamkan 

api itu atau tidak.

Tetapi Allah akan melihat 

di mana aku berpihak.

Cicak terus tertawa, dan sambil

menjulurkan lidahnya ia berusaha 

meniup api yang membakar 

Nabi Ibrahim Alaihi Salam 

agar cepat membesar.

Memang tiupan cicak tak 

ada artinya tak menambah 

besar api yang membakar 

Nabi Ibrahim, 

tetapi Allah melihat dimana Cicak berpihak.

Hikayat ini terjadi sekarang. 

dan akan terus berulang. 

Saat Al-Qur'an dinistakan, 

suara Azan dipermasalahkan,

bendera tauhid dibakar dan 

pembela Agama dikriminalisasi.

Aku bertanya padamu sahabat: 

Dimanakah kau berpihak......?????

Memang, pilihanmu tak akan mengubah sedikitpun takdir Allah. 

Tapi Allah akan mencatat dimana kau berpihak.

Berada di barisan mana dirimu, 

Siapa dan apa yang kamu dukung.

Ingat-ingat... pilihanmu akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat.

Untuk kita Renungkan 

Semoga Kita semua selalu dalam Lindungan ALLAH SWT Aamiin...yaa Mujibassailiin...🀲

......

*Termasuk orang yg mau share atau tidak setiap postingan yg berisi syiar Islam*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar