Halaman

Jumat, 21 Februari 2020

Dalam Keadaan Buta


“Dan Kami mengumpulkan mereka pada hari kiamat dalam keadaan buta. Dia berkata, ‘Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan kami dalam keadaan buta, padahal aku dulu (di dunia) dapat melihat,” (QS. Thaahaa: 124-125)
"Demikianlah, karena kamu telah didatangi ayat-ayat kami, lalu kamu melupakannya. Maka, demikian pula hari ini kamu dilupakan,” (QS. Thaahaa: 126)
Jawaban ini menunjukkan bahwa kebutaan di akhirat tersebut adalah buta mata. Ini adalah balasan baginya yang setimpal dengan perbuatannya. Yaitu, ketika dia enggan mengikuti apa yang diwahyukan kepada Rasul-Nya dan mata hatinya buta, maka pada hari kiamat Allah SWT membutakan matanya. Allah SWT membiarkannya di dalam siksaan karena dia telah meninggalkan petunjuk-Nya di dunia. Karena itu, Allah membalas kebutaaan hatinya dengan kebutaan matanya pada hari kemudian. Dia membalas keengganannya mengikuti petunjuk dengan membiarkannya tersiksa dalam azab. Ini juga sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya,
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunju. Dan barangsiapa yang Dia sesatkan, maka sekali-kali dia tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu, dan tuli,” (QS. al-lsraa: 97).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar