Halaman

Jumat, 07 Februari 2020

ANAK SUMPAHIN PAPANYA CEPAT MATI

CERITA DARI RUANG KONSELING NOVITA TANDRY - ANAK SUMPAHIN PAPANYA CEPAT MATI

Seorang pria muda dikirim Mamanya untuk konseling dengan saya beberapa waktu yang lalu, usianya 27 tahun, lulusan S2, kata Mamanya tidak punya daya juang, bangun jam 2 siang, makan siang jam 3 yang diantar ke kamar, main games sampai malam terkadang tidak mandi dan sudah berlangsung selama 16 bulan.

Ketika ditanyakan sebut saja, namanya TJ, kog gitu hidupnya? Jawabnya : Laah..  apa yang salah? Kenapa saya harus kerja capek2? Bangun jam 6 pagi pulang jam 8 malam, gaji Rp 5 juta, potong bensin dan tol plus makan siang, sisa setiap bulan hanya Rp 1 juta! Belum lagi kerjaan yang gak kunjung habisnya, dimarahin Boss, lebih baik tinggal di rumah sambil nunggu Papa MATI! Melototlah mata saya! Hah?! Kenapa begitu? Iyalah, Papa sudah kena sakit jantung dan sudah pasang cincin beberapa buah, kolestrol, trigliserida dan darah tinggi, rasanya gak lama lagi mati deh 😞 klu mama sich kayaknya panjang umur deh, soalnya jarang sakit, jadiii klu Papa meninggal, saya kan anak tunggal, hartanya bisa dibagi dua sama Mama.

Lalu saya tanya, kamu gak berasa berdosa atau salah ngomong seperti itu? Hmmm.. gak juga yah soalnya Papa kan suka ngomong sejak dulu, sejak saya kecil, Papa sibuk kerja buat kamu, cari uang buat kamu sekolah tinggi dan semua milik Papa buat kamu nantinya kalau Papa meninggal nanti. Yaahh daripada cape2 kerja saya tunggu Papa mati aja yah trus hartanya nanti bagi dua sama Mama, saya sich.. sambung pria jangkung ini, gak mau nikah yah, cewe2 pada matre yang ada harus bikin prenuptial dan pasti mereka gak mau karena saya jelek, uang warisan didepositokan di bank aja saya ambil bunganya aja trus nikmati hidup begini aja sampai mati, gak mau kayak hidup Papa yang kayaknya kog gak hepi banget yah kerja keras terus dari muda.

Naah mulailah tugas saya sebagai seorang Psikolog Anak dan Remaja (walaupun yang ini bukan anak atau temaja lagi) untuk mendengar, merasakan, memberikan advis, menguatkan dan berbicara ttg makna hidup, kronos dan kairos untuk beberapa bulan ke depan yaah dan yang tentunya melibatkan kedua orang tuanya 😉

Pesan saya.. Kalau gak mau disumpahin mati ama anak sendiri, mulailah bicara makna hidup ke anak2mu yah, parents.. jangan melulu nanyanya sudah bikin PR belum, sudah mandi belum? Sudah sikat gigi belum? Nilai ulangan dapat berapa? Bimbel dan bimbel lagi, mulai tanyakanlah tentang perasaan mereka, makanan yg dimakan, seru gak tadi main basketnya, siapa teman paling dia sukai, guru yang terbaik, guru terlucu, guru yang galak, kenapa suka menggambar, dll. Pelajari apa kesukaannya, kapan matanya berbinar mengamati sesuatu, lontarkan pertanyaan apa, mengapa, di mana, bagaimana, kemana, dan bagaimana? Sentuh hatinya bahwa kalian HADIR dalam hidupnya. Dan semuanya butuh investasi WAKTU BERKUALITASMU bukan WAKTU SISA-SISAMU!

Ingat yah.. anak mengeja kata cinta bukan dengan C-I-N-T-A tapi dengan
W-A-K-T-U!

Happy Parenting!
The hardest job you will ever love ❤

Novita Tandry
Psikolog Anak dan Remaja
NTO Nurture Teach Observe
Childcare and Early Education

Tidak ada komentar:

Posting Komentar