Halaman

Senin, 06 Mei 2019

THE BABY BLUES

Hari ini baca lagi berita seorang ibu yang menghabisi nyawa anak kandungnya. 
Di cengkareng ya, kemarin kejadiannya.

Ibu yang dikenal pendiam dan tanpa masalah membunuh dan memutilasi anak keduanya yang berusia satu tahun. Suaminya anggota provost di polda metro jaya.
Gak ada yang aneh, kehidupan bertetangga berjalan normal saja.
Peristiwa ini membuat aku teringat Maria Ayama. Pada tanggal 30 Mei 1990, dia menggunakan pisau dapur untuk menggorok leher keempat anaknya yang berumur 3 sampai 11 tahun. Atau kasus psikologi ekstrem yang mendunia, Andrea Yates, tanggal 3 Mei 2001, dia menghabisi nyawa kelima anaknya dengan cara menenggelamkan di bath up. 14 Mei 2001 dia didiagnosis menderita depresi berat pasca melahirkan (psikosis post partum) dan kasus ini ramai diperbincangkan para psikiater termasuk pemberian Haldol (obat keras antipsikopatik) untuk diresepkan ke pasien.
Oiya pernah juga aku baca seorang ibu di bandung yang membunuh ketiga anaknya dengan cara persis seperti Andrea, ditenggelamkan di bath up.
Ibu itu berjilbab lebar, suami berjenggot dan baik-baik saja sama tetangga. Maksud aku, kehidupan spiritual dan sosial mereka baik-baik saja. Semua peristiwa memilukan ini dilakukan ketika suami-suami mereka sedang bekerja.
Hmm, ada beberapa ilmu yang harus digunakan untuk menguraikan kasus ini. Psychoanalysis, Archetype, Field Theory, Genetics, Innate, Determination dan Existentialism. Deretan ini bisa diperpanjang dan aku capek nulis panjang-panjang hihihi..
Ok, kembali ke laptop..
Depresi pasca melahirkan terdengar menyeramkan ya?

Tahukah kita faktanya hampir 70% ibu melahirkan mengalaminya. 
Mulai dari yang levelnya paling rendah, baby blues syndrome sampai psikosis seperti Andrea dan Ayama.

Kenapa wanita begitu rapuh? Plis dong ah, wanita itu agamanya kurang dan akalnya cuma setengah, itu kata agama.
Tentu butuh sosok yang bisa menambah agama dan bisa menggenapkan akal kan? Siapa?
Tentu saja orang terdekat yaitu suami. 
Jangan tuduh wanita cengeng kalo kamu belum pernah ada di posisinya. 
Kesusahan selama hamil hampir 10 bulan dan kesakitan saat melahirkan bahkan Alloh sebutkan dalam Alquran. Menyusui selama 2 tahun, mengatur uang belanja, memastikan anak dan suami makan, lantai mengkilat, dapur bersih, kasur nyaman. 
Deretan ini bisa diperpanjang...

Wahai para suami, hentikan sejenak aktivitas social mediamu, mancingmu, berkuda, naik gunung, memanah, ngopi di warkop. Deretan ini bisa diperpanjang...
Pulang, peluklah istrimu, pandanglah wajahnya yang lelah tidak secantik dulu waktu pertama kali kau lihat.
Sekali-kali gantikanlah tugasnya sebentar, buatkan dia teh manis hangat dan belai lembut rambutnya.
Ucapkan terima kasih untuk jihadnya selama ini. Anak-anakmu sehat dan aman bersamanya. 
Kamu pun tenang dalam bekerja mencari nafkah. Ucapkan terima kasih, dia bertaruh nyawa melahirkan keturunan yang kau banggakan.

Meninggalkan kenikmatan bersama orang tuanya demi merajut hidup bersamamu.
Maafkan kekurangannya
Luangkan waktumu
Cintai dan berterima kasihlah.
Coba aja praktekin, aku yakin istrimu akan menangis haru diperlakukan demikian.

Istri dan ibu yang bahagia adalah asset anak-anak untuk bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar