Halaman

Senin, 08 Oktober 2018

Penyebab Terjadinya Bencana

Khutbah Jum'at 

Khutbah I:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ،

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَتَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
أَمَّا بَعْدُ:

فإنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٍ.
Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Setiap hari dan bahkan setiap detik kita senantiasa berenang dalam lautan nikmat dan karunia Allah Kenikmatan yang tak bisa dinilai meskipun dengan dunia dan seisinya, sebanyak apapun ibadah yang kita lakukan, tak mampu membalas kenikmatan itu, oleh karena itu hendaknya kita senantiasa mensyukuri nikmat-nikmat tersebut dengan meningkatkan kualitas iman dan takwa kita semoga Allah merahmati kita dan memaafkan setiap kelalaian kita.
Kaum Muslimin...
Syaikh Islam Ibnu Taimiyah rh bertutur:
))لَيْسَ شَيْءٌ في الدُنْيَا وَلَا في الأَخرَة إلا بالسَبَب((
“Tidaklah sesuatu itu terjadi baik di dunia maupun di akhirat kecuali ada sebabnya.”
Kesempitan hidup yang senantiasa menyelimuti manusia, gempa bumi yang menelan banyak korban tanpa mengenal usia, letusan gunung merapi, tsunami, kemiskinan yang semakin hari semakin merebak, pertikaian dan kedholiman antar sesama terus terjadi, kedholiman para pemimpin kian memarah, munculnya beragam penyakit yang kronis lagi membinasakan, sulitnya ketenangan dan keamanan dirasakan dan sederet musibah dan bencana lainnya yang datang silih berganti tiada henti. Ingatlah wahai saudaraku…Semua itu terjadi bukan secara tiba-tiba tanpa ada sebab, Kalla .. tidak sama sekali.
Ketahuilah bahwa setiap musibah dan bencana yang menimpa kita, menimpa keluarga kita, menimpa harta kita, menimpa negri kita dan menimpa saudara-saudara kita tidak lain kecuali disebabkan oleh ulah tangan-tangan manusia sendiri, ulah tangan kita sendiri, disebabkan oleh maraknya kemaksiatan dan pembangkangan terhadap sang pencipta.
Renungilah ... Bukankah kesyirikan yang merupakan dosa terbesar dijadikan sebagai budaya negri, praktek-praktek perdukunan bagitu sangat digemari, kebid’ahan yang menodai dan menggerogoti kemurnian islam sudah menjadi hal biasa dan tidak diingkari, mengumbar aurat di mall-mall dan di jalan-jalan sudah bukan rahasia lagi. Dan beragam kemungkaran lainnya.
Na’am, hal inilah yang menjadi sebab utama yang memicu tejadinya bencana-bencana tersebut di atas..Ya, kemaksiatan dan pembangkangan kepada sang penciptalah yang telah mengundang azab dan bencana datang silih berganti.
Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Apa yang menyebabkan abul basyar nabi Adam as dan istrinya terusir dari surga nan indah lagi mempesona?

Apa yang menjadikan iblis terlaknat dan terusir dari tempat yang tinggi lagi mulia?
Apa yang menyebabkan kaum Nabi Nuh as ditenggelamakan ?
Apa yang menyebabkan angin topan menghacurkan kaum ‘Ad dan memporak poradakan tempat tinggal mereka ?
Apa yang menyebabkan Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan di kedalaman laut merah?
Apa yang menyebabkan Qarun, rumah, harta dan keluarganya dibenamkan ke dalam bumi?
Apa sebab kekalahan kaum muslimin pada perang uhud?
Innahal maksiyah,,,Itulah sebab kemaksiatan.
Allah swt berfirman:
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, Maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak Menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. al-Ankabut: 40)
Rasulullah saw bersabda:
((لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا إِلَّا فَشَتْ فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ فِي أَسْلَافِهِمْ))
“Tidaklah kekejian dilakukan pada suatu kaum secara terang terangan melainkan akan tersebar diantara mereka wabah penyakit tho’un dan penyakit-penyakit yang belum pernah ada pada orang-orang sebelum mereka.” (HR. Ibnu Majah, al-Baihaqi dan lain-lain)

Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Tidaklah kerusakan yang terjadi baik di darat maupun di laut melainkan karena ulah tangan manusia. 
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. ar-Rum: 41)
Al-Imam Ibnul Qayyim rh menjelaskan: “Bahwa yang dimaksud kerusakan dalam ayat ini adalah kekurangan, keburukan dan bencana-bencana yang dimunculkan oleh Allah l di muka bumi akibat maksiat para hamba-Nya.”

Allah hanya memberi balasan atas sebagian dari keburukan yang dilakukan seorang hamba dan Allah memaafkan sebagian besar dari keburukan yang kita lakukan.
“Dan apa saja musibah yang menimpa kalian, adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. asy-Syuro:30)

Dan sekiranya Allah swt menyiksa manusia atas semua keburukan dan kemaksiatan yang dilakukannya, maka sungguh akan binasa semua yang ada di muka bumi.
“Dan kalau Sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya (disebabkan semua keburukan yang dilakukannya), niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu mahluk melatapun, akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; Maka apabila datang ajal mereka, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.” (QS. Fatir: 45)
Semoga Allah menjadikan kita semua orang-orang yang senantiasa berbuat taat dan tuntduk kepada setiap perintah Allah SWT dan menjauhi setiap larangan-Nya.
بَارَكَ لله لِي وَلَكم فِي القُرْانِ اْلكَرِيم وَنَفَعَنِي ِبمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وذِكْرِ اْلحَكِيْم, أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي ولَكُم ولِسَائِرِ اْلمُسْلِمْينَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْم.
Khutbah II:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ وَعَلَى اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
Kaum Muslimin Rahimakumullah.
‘Ali bin Abi Tholib rd berkata: “Tidaklah suatu bala’ atau musibah itu datang kecuali disebabkan oleh dosa dan tidaklah bala’ itu diangkat kecuali dengan taubat.”

Bencana demi bencana itu akan terus terjadi tiada henti, kecuali jika manusia kembali kepada Allah swt robbul ‘izzati.
Bencana demi bencana akan datang bertubi-tubi, kecuali jika kita meninggalkan kemaksiatan kepada Allah swt sang pencipta langit dan bumi.
Musibah-musibah itu akan terus datang silih berganti kecuali jika kita bangkit dan berjuang mendakwahkan aqidah Islam yang murni.
Bencana demi bencana akan selalu mengintai kita kecuali jika kita kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah Nabi dengan merealisasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tidak ada jalan lain kecuali segera berlari menuju Allah swt. Tidak ada tempat berlari kecuali kepada Allah. Tidak ada tempat kembali kecuali kepada Allah swt , maka segeralah kembali kepada-Nya sebelum semua itu terlambat.
Allah swt berfirman:
“Maka segeralah berlari kepada (mentaati) Allah. (QS. Az-Zatyat: 50)

Dan salah satu jalan untuk menghilangkan atau meminimalisir kemungkaran-kemungkaran yang ada adalah dengan dakwah ilallah. Dan seorang da’i ilallah harus membekali dirinya dengan ilmu syar’i agar tidak terjadi pelanggaran dalam melaksanakan amal mulia ini.
Semoga Allah swt menjadikan kita orang-orang yang sadar akan realita yang memprihatinkan ini sehingga tumbuh dan membara semagat juang pada diri-diri kita.
Dan mudah-mudahan Allah swt menjaga kita dan keluarga kita dari kemaksiat dan dosa. dan dijadikan kita semua para pewaris surga firdausil a`la..amin
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي اْلأُمُوْرِ، وَنَسْأَلُكَ عَزِيْمَةَ الرُّشْدِ، وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِكُلَّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar