Halaman

Jumat, 03 Agustus 2018

Inspirasi Pagi ...!!

Apakah Anda pernah dengar nama Bernie Eccelestone ?
Beliau adalah pendiri dari Formula One (F1) Group, sekaligus merangkap sebagai CEO selama 40 tahun. Mantap ya?
.
Suatu hari, Bernie berjalan keluar dari kantornya di Knightsbridge.
Saat melewati tempat yang agak sepi, beberapa orang menghadang. Mengepung Bernie.
Dia dirampok !
Dipukul habis-habisan sampai babak belur.
Mata sebelah kanannya bengkak menghitam.
.
Itu tidak seberapa, semua barang berharga yang dibawanya lenyap dibawa perampok.
Termasuk jam tangan mewah yang berharga 4 milliar rupiah: Hublot.
.
Jika Anda sebagai Bernie, apa yang akan Anda lakukan?
Marah2 kepada polisi?
Atau ngomel2 memindahkan energi negatif karena kerampokan kepada anak istri? 
Tapi Bernie tidak begitu.
Dia tidak akan jadi pengusaha sukses jika perilakunya sama seperti anda, atau orang kebanyakan.
.
Yang Bernie lakukan cukup sederhana sekaligus aneh.
Dia meminta orang untuk memfoto wajahnya yang babak belur.
Mencetaknya, dan mengirimkannya kepada CEO Hublot, Jean Claude Biver.
Tidak lupa, dia menuliskan sebuah pesan: “See what people will do for a Hublot”.
Artinya: Lihat apa yang akan orang lakukan untuk memiliki Hublot!
.
Ini komplain yang sederhana dari Bos F1. Tapi tajam!
.
Orang kebanyakan, jika mendapatkan komplain negatif akan panik. 
Mati-matian mencegah agar kisah buruk tidak sampai tersebar.
Tapi CEO Hublot berbeda.
Dia malah meminta ijin kepada Bernie untuk membuat iklan dengan memasang fotonya yang babak belur.
Sekaligus meminta agar Hublot menjadi jam resmi dari Formula 1.
.
Apa jadinya ?????
Setelah iklan itu diluncurkan, hasil penjualan jam tangan Hublot meroket !!!
.
Asik ya?!
Bernie dirampok, malah dapat duit dari model iklan dan share penjualan jam.
Sementara CEO Hublot yang mendapat komplain dari Bos F1-, malah berhasil mengubahnya menjadi iklan yang membawa untung besar!
.
Inilah seni MENGUBAH energi negatif menjadi positif.
.
Kuncinya adalah pada RESPON anda.
Catat baik-baik: RESPON

Tidak ada komentar:

Posting Komentar