➡1. Imam Abu Hanifah...
“Jika ada suatu Hadits yang Shohih, itulah madzhabku.”
[Ibnu Abidin dalam al-Haasiyah (1/63) dan di dalam risalahnya Rasmun al-Mufti (1/4) dari Majmuu’atur Rasaa`il Ibnu Abidin dan Syaikh Shalah Al-Falaani dalam Iqaazhul Himam (hlm. 62)].
➡2. Imam Malik...
“Sesungguhnya aku hanya seorang manusia yang bisa salah dan bisa benar, maka perhatikanlah pendapatku. Setiap pendapatku yang sejalan dengan Al-Kitab (Al-Qur’an) dan As-Sunnah, maka ambillah. Dan setiap pendapatku yang tidak sejalan (menyelisihi) Al-Kitab dan As-Sunnah, maka tinggalkanlah dia.”
[Ibnu ‘Abdil Barr dalam al-Jaami’ Bayanil ‘Ilmi (2/32), Ibnu Hazm dalam Ushuulul al-Ahkam (6/149), dan juga Al-Fallani (hal. 72)].
➡3. Imam Syafi'i...
"Jika kalian mendapatkan dalam kitabku sesuatu yang menyelisihi perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ambilah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tinggalkan perkataanku, (dalam satu riwayat: ikutilah sunnah dan janganlah menoleh kepada perkataan seseorang).”
[An-Nawawi dalam al-Majmuu’ (1/63)].
➡4. Imam Ahmad...
“Janganlah kalian taqlid kepadaku, jangan pula taqlid kepada Malik, Asy-Syafi’i, Al-Auza’i, dan Ats-Tsauri, tetapi ambillah dari mana mereka mengambil (yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah).”
[Al-Fallani (hlm. 113) dan Ibnu Qayyim dalam I’laamul Muwaqi’in (2/302)].
☀ InsyaAlloh Kita Termasuk HambaNya yang Ber-hati² Dalam Mempelajari ilmu dan Saat Akan Mengamalkannya.
والله أعلم بالصواب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar