Salah satu surat kabar
di Saudi menuliskan bahwa seorang lelaki tua di Saudi sedang menghadapi
sakratul maut. Ia lalu meminta agar semua anaknya berkumpul utk
menyampaikan sebuah wasiat kepada mereka.
Ia berkata kepada anak
laki-laki tertuanya, "saya memiliki seorg istri sirri di luar negeri ia
berkebangsaan Filipina dan ini alamatnya di salah satu wilayah islami
di Filipina. Jagalah ia, wahai anakku! Utk meringankan tanggung
jawabku."
Lelaki itupun meninggal, lalu sang anak tertua bersama
dg saudara-saudaranya mendatangi hakim setempat utk mengurus harta
warisan yg ditinggalkan oleh sang ayah. Tak lupa pula, sang anak tertua
mengingatkan hakim ttg isteri sirri ayahnya tsb.
Sang hakim lalu memutuskan utk menghentikan sementara pembagian warisan ini, sampai wanita Filipina tsb hadir di depan hakim.
Lalu bergegaslah anak tertua menuju Filipina mencari alamat isteri ayahnya.
Tak lama setelah dalam proses pencarian, ia menemukan alamat tsb dan mendapati rumahnya yg sangat sederhana.
Tak lama setelah dalam proses pencarian, ia menemukan alamat tsb dan mendapati rumahnya yg sangat sederhana.
Diketuknya pintu rmh itu, lalu keluarlah seorang wanita berhijab. Ia
memperkenalkan dirinya kpd wanita tsb. Wanita itu lalu berkata, "Saya
isteri ayahmu. Berita ttg wafatnya ayahmu telah aku terima."
Sang anak kemudian menyampaikan bhw, ia hrs membawanya ke Riyadh atas perintah hakim utk menerima warisan ayahnya.
Setelah memyelesaikan permasalahan imigrasi, wanita itupun terbang ke
saudi. Sesampainya di hadapan hakim, ia lalu menerima bagiannya dari
warisan senilai 800.000 riyal (sekitar 2,8 milyar rupiah).
Setelahnya ia meminta kepada sang anak tertua agar menemaninya ke Makkah tuk melaksanakan ibadah umroh.
Sang anak pun memenuhi permintaannya. Kemudian setelahnya ia mengantarkan wanita tsb kembali ke negaranya via Jeddah.
Setelah empat tahun berlalu, sang anak tertua rindu utk mengunjungi ibunya (isteri ayahnya). Ia pun safar ke Filipina.
Sesampainya di sana, ia mendapati keadaan rumah ibunya tak ada
perubahan sedikitpun. Sama dg pertama kali ia lihat, baik kondisi dari
luar maupun di dalam rmh.
Iapun bertanya, "Ke mana harta yg telah diwariskan oleh ayahku?, aku tidak melihat perubahan pada dirimu."
Wanita itu menjawab, " Ayo, berdiri! ", ia lalu membawanya ke pusat
kota, lalu menuju ke Markaz Dakwah Islam Dan Pengurusan Anak Yatim...
"Angkatlah kepalamu, tengoklah tulisan di gedung tsb." Sang anak
membaca tulisan di gedung itu, yg ternyata tertulis nama ayahnya yg
dijadikan nama markaz tsb. Wanita itu berkata, "Saya namai gedung ini,
dan saya telah hibahkan dan sedekahkan sbg sedekah jariyah ATAS NAMA
AYAHMU."
Demi menyaksikan dan mendengar penjelasannya, sang anak
menangis dan merasa rendah di hadapan kejujuran dan ketulusan wanita ini
bersama ayahnya...meski wanita tsb hanya istri sirri tp ternyata sangat
mulia hatiny tidak silau dengan harta suaminy ia lbh memilih harta
warisan suami sirriny dimanfaatkan untuk di jalan Allah disedekahkan
atas nama mendiang suaminya... padahal suami sirriny sangat kaya raya
meninggalkan harta warisan yg sangat banyak.
Sekembalinya di
Riyadh, pada hari yg sama, ia berkumpul bersama saudara2nya. Ia lalu
menceritakan apa yg telah ia saksikan. Dan tidaklah mereka berpisah pd
malam itu, kecuali telah terkumpul harta donasi dari mereka sebesar 5
juta riyal (sekitar 17,5 milyar rupiah) utk donasi kebaikan atas nama
ayah mereka...
Wanita ini telah mengajarkan kpd mereka sebuah ketulusan dan kedermawanan serta kecintaan thd akhirat...
Sebaik2 wanita muslimah adalah isteri yg sholihah...
✍🏽 Diterjemahkan oleh
Ust. Abu Abdillah Diar
Ust. Abu Abdillah Diar
(Semoga Allah mengampuni kedua org tua kita , dan seluruh orang tua kaum muslimin)
____
____
ISTERI SHALEHAH SELALU MENGINGINKAN SUAMINYA TERSAYANG BISA KUMPUL
DISORGA KELAK DENGAN MENYAKSIKAN BUKTI JASA ISTRINYA YANG SHALEHAH NAN
BERHATI MULIA KARENA LEWAT PERANTARA DIA MENJADIKAN PEMBERIAN HARTA
SUAMINYA MENJADI PEMBERAT AMAL SHOLEHNYA DI YAUMIL MIZAN HARI
PENGHITUNGAN SEMUA AMAL ..DAN SUAMUNYAPUN KELAK SANGAT BANGGA ATAS
KESHALIHAHAN ISTRINYA 😍😍
Tidak ada komentar:
Posting Komentar